X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Bacaan 7 menit

Salah satu infeksi yang diakibatkan oleh mikroorganisme yang sering dialami oleh anak adalah selulitis orbita. Selulitis orbita adalah penyakit mata, yang terjadi karena infeksi jaringan lunak dan lemak yang menahan mata pada soketnya. Kondisi ini menyebabkan gejala yang tidak nyaman dan menyakitkan.

Selulitis orbita adalah penyakit mata yang tidak dapat disepelekan. Tanpa penanganan yang tepat, selulitis orbita dapat menimbulkan dampak yang fatal. Bahkan kondisi ini juga berpotensi berbahaya, hingga dapat menyebabkan kebutaan, atau kondisi serius atau mengancam jiwa.

Terkait penyakit ini, anak-anak memang lebih rentan untuk terserang penyakit bila dibandingkan dengan orang dewasa. Sebab, sistem kekebalan tubuh yang dimilikinya memang belum berkembang dengan sempurna. Akibatnya, infeksi mikroorganisme seperti virus atau bakteri sulit dihalau oleh tubuh anak-anak. 

Artikel Terkait: 4 Penyakit kronis yang bisa diungkap lewat pemeriksaan mata, Parents wajib tahu!

Table of Contents

  • Apa Itu Selulitis Orbita?
  • Gejala Selulitis Orbita 
  • Penyebab
  • Diagnosis
  • Komplikasi
  • Penanganan Selulitis Orbital 
  • Pencegahan
  • Kapan Harus ke Dokter?
  • Pertanyaan Populer

Apa Itu Selulitis Orbita?

Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Selulitis orbita didefinisikan sebagai infeksi serius yang melibatkan otot dan lemak yang terletak di dalam orbit mata. Kondisi ini juga terkadang disebut selulitis postseptal, demikian menurut buku berjudul Orbital Cellulitis (2022).

Organisme penyebab selulitis orbita umumnya bakteri, tetapi juga dapat polimikrobial, sering kali termasuk bakteri aerob dan anaerob, serta bahkan jamur atau mikrobakteri. 

Meskipun selulitis orbita dapat terjadi pada semua usia, hal ini lebih sering terjadi pada populasi anak-anak.

Artikel terkait : Main gadget terlalu lama, balita ini harus jalani operasi mata

Gejala Selulitis Orbita 

Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Lantas apa saja gejala selulitis orbita yang sebaiknya Parents cermati?

Pada anak-anak, gejala sering dimulai sebagai infeksi sinus bakteri dari bakteri seperti Haemophilus influenza. Infeksi biasanya lebih sering terjadi pada anak kecil, di bawah usia 7 tahun.

Meski begitu, gejala selulitis orbita pada anak-anak akan bervariasi. Namun, gejala khas yang penting dari selulitis orbita adalah adanya oftalmoplegia (kelemahan atau kelumpuhan otot mata). 

Gejala selulitis periorbital yang umum muncul secara tiba-tiba adalah sebagai berikut:

  • Pembengkakan pada area mata
  • Rasa sakit di dalam atau di sekitar mata.
  • Mata menonjol, yang mungkin parah, juga disebut proptosis.
  • Kelopak mata mengkilap, merah atau ungu. 
  • Ketidakmampuan untuk membuka mata.
  • Kesulitan menggerakkan mata dan nyeri saat menggerakkan mata.
  • Kehilangan penglihatan atau gangguan penglihatan.
  • Penglihatan ganda
  • Sakit kepala
  • Keluarnya cairan dari mata atau hidung.
  • Demam, umumnya 38,8 derajat Celsius atau lebih tinggi. 

Penyebab Terjadinya Selulitis Orbita

Parents mungkin bertanya-tanya, apa sebenarnya penyebab penyakit ini. 

Infeksi Bakteri

Infeksi spesies bakteri Streptococcus dan Staphylococcus aureus adalah jenis bakteri paling umum yang menyebabkan penyakit ini. Namun, strain bakteri dan jamur lain bisa menjadi penyebab selulitis orbital.

Pada anak usia 9 tahun ke bawah, biasanya penyakit ini disebabkan oleh satu jenis bakteri. 

Pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, infeksi ini dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri secara bersamaan, sehingga lebih sulit untuk diobati.

Masuknya Bakteri ke Mata Lewat Trauma

Bakteri dapat masuk ke mata dan rongga sekitarnya dengan berbagai cara. Cara paling umum infeksi masuk ke mata meliputi melalui trauma langsung pada mata dapat menyebabkan infeksi dari bakteri.

Penyebaran Bakteri ke Mata Melalui Area Hidung

Cara kedua adalah melalui penyebaran dari area lain. Paling sering, infeksi dimulai di sinus. Sinus adalah rongga atau kantong berisi udara yang berada di dekat saluran hidung. 

Artikel Terkait: Ukuran mata besar adalah satu gejala kelainan Sindrom Axenfeld Rieger, apa bahayanya?

Diagnosis Selulitis Orbita

Tes diagnostik akan dilakukan untuk memastikan dan menentukan jenis bakteri penyebabnya.

Diagnosis biasanya didasarkan pada riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik anak. 

Dokter spesialis anak atau mata akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan penunjang, seperti: 

  • Kultur drainase dari mata. Dilakukan dengan mengambil sampel dari permukaan bagian dalam kelopak mata dan forniks mata.
  • Tes darah. Dilakukan untuk mendeteksi sekaligus mengidentifikasi jenis bakteri yang mungkin menginfeksi. 
  • Pemindaian tomografi terkomputerisasi atau CT scan. Prosedur pencitraan diagnostik yang menggunakan kombinasi sinar-x dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar penampang tubuh. 
  • X-ray. Tes diagnostik ini dilakukan menggunakan sinar energi elektromagnetik untuk menghasilkan gambar jaringan internal, tulang, dan organ ke dalam film. 

Komplikasi Selulitis Orbita

Selulitis orbita bisa menimbulkan komplikasi, antara lain:  

  • Kehilangan penglihatan. 
  • Meningitis (infeksi pada bagian luar otak dan sumsum tulang belakang). 
  • Gangguan pendengaran.
  • Septikemia atau infeksi darah. Peningkatan risiko munculnya abses otak (dengan kemungkinan defisit neurologis permanen). 

Parents tidak perlu terlalu khawatir, risiko komplikasi penyakit ini dapat dikurangi dengan penanganan masalah yang cepat dan akurat. 

Oleh karena itu, diagnosis sedari dini penting untuk dilakukan ketika anak mulai mengalami beberapa gejala selulitis orbita. 

Cerita mitra kami
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini

Penanganan Selulitis Orbital 

selulitis orbita

Dalam kebanyakan kasus selulitis orbita, pengidapnya membutuhkan rawat inap di rumah. Perawatan paling sering termasuk antibiotik yang diberikan melalui pembuluh darah. Pada anak-anak, pengobatan untuk selulitis periorbital biasanya termasuk antibiotik oral. Di samping itu, pemantauan konstan oleh dokter spesialis anak juga diperlukan. 

Dalam beberapa kasus, drainase bedah sinus atau abses mata sebagai tindakan operasi terkadang diperlukan, bila kondisi selulitis orbita pada anak sudah parah. Selain itu, pembedahan juga mungkin dilakukan untuk mengeringkan abses atau mengurangi tekanan di ruang di sekitar mata.

Hal yang sama juga dijelaskan oleh laman Healthline. Jika Anda menderita selulitis orbita, kemungkinan besar Anda akan dirawat di rumah sakit untuk menerima antibiotik intravena (IV).

Antibiotik

Mengingat potensi keparahan kondisi ini dan kecepatan penyebarannya, Anda akan segera mulai dengan antibiotik IV spektrum luas, bahkan jika hasil tes diagnostik Anda belum memastikan diagnosisnya.

Antibiotik spektrum luas biasanya diberikan sebagai pengobatan pertama karena efektif dalam mengobati berbagai jenis infeksi bakteri.

Jika antibiotik yang Anda terima tidak membantu Anda pulih dengan cepat, dokter Anda dapat mengubah dosisnya.

Operasi

Jika gejala Anda tidak membaik atau memburuk saat Anda menggunakan antibiotik, pembedahan atau operasi mungkin diperlukan sebagai langkah selanjutnya.

Pembedahan akan membantu menghentikan perkembangan infeksi dengan mengalirkan cairan dari sinus atau rongga mata yang terinfeksi. 

Prosedur ini juga dapat dilakukan untuk mengeringkan abses jika terbentuk. Orang dewasa lebih mungkin membutuhkan pembedahan daripada anak-anak.

Pencegahan Selulitis Orbita

Salah satu langkah pencegahan selulitis orbita yang bisa dilakukan adalah dengan melakukam vaksinasi haemophilus influenzae tipe B (HiB). Vaksinasi HiB terjadwal dapat mencegah infeksi pada kebanyakan anak. 

Jika anak mengalami infeksi sinus, perawatan yang cepat dapat mencegahnya menyebar dan menjadi selulitis orbita. Di sisi lain, anak juga perlu menghindari aktivitas yang rentan akan kontak fisik karena berpotensi menimbulkan trauma. 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami infeksi sinus atau gejala selulitis orbita, segera hubungi penyedia layanan kesehatan Anda. Kondisi ini menyebar dengan sangat cepat dan harus ditangani sedini mungkin.

Komplikasi parah dapat terjadi jika selulitis orbita tidak diobati.

Komplikasi dapat meliputi:

  • kehilangan penglihatan sebagian
  • kebutaan total
  • oklusi vena retina
  • meningitis
  • trombosis sinus kavernosus.

Pertanyaan Populer Terkait Selulitis Orbita

Apakah penyakit selulitis itu berbahaya?

Selulitis orbita didefinisikan sebagai infeksi serius yang melibatkan otot dan lemak yang terletak di dalam orbit mata. Jika tidak segera diobati, infeksi dapat menyebar ke kelenjar getah bening dan aliran darah dengan cepat dan dapat mengancam jiwa.

Selulitis diagnosa apa?

Selulitis merupakan penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Kulit yang terkena selulitis memiliki tanda bengkak dan meradang. Diagnosis biasanya didasarkan pada riwayat medis lengkap dan pemeriksaan fisik anak. 

Apa itu orbita pada mata?

Orbita adalah rongga mata pada tengkorak yang berbentuk mengerucut ke arah dalam. Rongga ini berisi bola mata, otot mata, saraf mata, pembuluh darah, kelenjar air mata, dan jaringan lemak.

Itulah beberapa fakta mengenai selulitis orbital yang dapat menyerang anak-anak. Selain laman ini, berbagai informasi seputar penyakit anak lainnya juga bisa disimak di laman Halodoc ya, Parents.

***

*Artikel partnership bersama Halodoc 

 

What to Know About Orbital Cellulitis

www.healthline.com/health/orbital-cellulitis

Orbital cellulitis

www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/orbital-cellulitis

What are orbital cellulitis and periorbital cellulitis?

www.childrenshospital.org/conditions/orbital-cellulitis

NIH. Diakses pada 2022. Orbital Cellulitis. 
Mount Sinai.org. Diakses pada 2022. Orbital cellulitis. 
Boston Children Hospital. Diakses pada 2022. What are orbital cellulitis and periorbital cellulitis? 
Emedicine Medscape. Diakses pada 2022. Orbital Cellulitis. 
Healthline. Diakses pada 2022. What to Know About Orbital Cellulitis.

 

Baca Juga:

Mata anak 2 tahun terlihat indah seperti karakter putri Disney, ternyata ini alasannya

Ukuran mata besar adalah satu gejala kelainan Sindrom Axenfeld Rieger, apa bahayanya?

4 Penyakit kronis yang bisa diungkap lewat pemeriksaan mata, Parents wajib tahu!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Kalamula Sachi

Diedit oleh:

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Penyakit
  • /
  • Selulitis Orbita pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Bagikan:
  • PMDD atau Depresi Saat Menstruasi: Penyebab, Gejala, Pengobatan

    PMDD atau Depresi Saat Menstruasi: Penyebab, Gejala, Pengobatan

  • Dismenore atau Kram Saat Menstruasi, Simak Penjelasan Lengkap Kondisi Ini!

    Dismenore atau Kram Saat Menstruasi, Simak Penjelasan Lengkap Kondisi Ini!

  • Mengenal Amenorrhea, Ketika Perempuan Tidak Kunjung Menstruasi

    Mengenal Amenorrhea, Ketika Perempuan Tidak Kunjung Menstruasi

  • PMDD atau Depresi Saat Menstruasi: Penyebab, Gejala, Pengobatan

    PMDD atau Depresi Saat Menstruasi: Penyebab, Gejala, Pengobatan

  • Dismenore atau Kram Saat Menstruasi, Simak Penjelasan Lengkap Kondisi Ini!

    Dismenore atau Kram Saat Menstruasi, Simak Penjelasan Lengkap Kondisi Ini!

  • Mengenal Amenorrhea, Ketika Perempuan Tidak Kunjung Menstruasi

    Mengenal Amenorrhea, Ketika Perempuan Tidak Kunjung Menstruasi

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti