Selama ini, masih banyak perempuan yang mengira bahwa tubuhnya memproduksi sel telur setiap bulan. Padahal, sel telur wanita sudah ada di dalam indung telurnya sejak lahir. Dan setiap bulan sel telur yang matang akan dikeluarkan untuk dibuahi.
Seiring bertambahnya usia seorang perempuan, sel telur wanita akan semakin menurun jumlahnya. Dan bila sel telurnya habis, wanita tersebut akan mengalami menopause.
Fakta tentang sel telur wanita yang perlu diketahui
Ditemui dalam acara Seminar Media SMART-IVF “Overview & Outlook Penanganan Gangguan Kesuburan di Indonesia”, dr. Beeleonie, BMedSc, SpOG(K) menjelaskan bahwa sejak lahir, tubuh perempuan dibekali dengan 700 ribu sel telur di dalam indung telurnya.
Pakar kandungan yang berpraktik di RSIA Hermina Podomoro Tanjung Priok ini juga menambahkan, “Sel telur wanita terus menurun selama masa hidupnya. Karena setiap bulan, saat haid, indung telur mengeluarkan 1000 sel telur secara sia-sia.”
“Kenapa sia-sia? Karena 1000 sel telur tersebut tidak jadi bayi,” papar anggota Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia ini.
“Dari sini kita bisa menghitung dan memprediksi usia menopause pada wanita, yakni pada usia sekitar 49-51 tahun.”
Bagan jumlah sel telur wanita yang semakin menurun seiring bertambahnya usia. Sumber: Presentasi dr. Beeleonie
Bagaimana dengan wanita yang haidnya tidak teratur?
Wanita yang akrab disapa Dokter Bee ini menjelaskan, “Meskipun haid tidak teratur, namun setiap bulan sel telur tetap menurun jumlahnya, mati secara sia-sia.”
Dokter Bee memberikan analogi, sel telur wanita diibaratkan dengan siswa di sekolah. Jumlah sel telur sama seperti jumlah siswa, setiap bulannya akan ada 1000 siswa yang drop out, dan satu siswa yang naik kelas. Siswa yang naik kelas ini adalah sel telur yang berhasil matang.
Tetapi dalam kasus PCOS, yang membuat haid tidak teratur, sebanyak 1000 siswa mengalami drop out namun tidak ada siswa yang naik kelas.
Artikel terkait: Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), Penyakit yang Menyebabkan Wanita Sulit Hamil
Faktor penyebab jumlah sel telur menurun selain menstruasi
Ternyata, selain menstruasi, faktor lingkungan dan gaya hidup juga memengaruhi penurunan jumlah sel telur wanita.
“Misalnya nutrisi buruk, suka merokok, atau hidup di lingkungan yang penuh asap rokok, bisa membuat penurunan sel telur terjadi lebih cepat.”
Selain itu, dr. Beeleonie juga mengatakan bahwa infeksi seperti clamidia dan kista ovarium bisa menganggu kesuburan sel telur, dan membuat jumlah sel telur menurun dengan lebih cepat.
Benarkah makan tauge bisa membuat sel telur wanita lebih subur?
Terkait hal ini, Dokter Bee mengatakan, “Tauge adalah salah satu sumber vitamin E yang memang bagus untuk pertumbuhan sel telur. Ngaruh gak ke kesuburan ya semua vitamin E baik, tapi makan tauge saja belum tentu bisa hamil, apalagi kalau spermanya gak ada ya gak akan hamil walau sudah makan banyak tauge.”
Masalah gangguan kesuburan dan sulit punya anak
Dalam hal masalah gangguan kesuburan, anggota Ikatan Dokter Indonesia ini mengatakan, “Gangguan kesuburan merupakan kegagalan satu pasangan, untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual yang benar selama satu tahun, tanpa memakai alat kontrasepsi.”
“Faktor suami istri atau kombinasi keduanya dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Yang termasuk dalam faktor istri adalah gangguan pematangan sel telur, sumbatan saluran telur atau gangguan pada rahim dan indung telur. Sedangkan yang termasuk dalam faktor pria adalah masalah sperma.”
Menutup penjelasannya, Dokter Bee menyarankan alternatif bagi pasangan yang kesulitan punya anak untuk melakukan pemeriksaan secara medis. Agar bisa diketahui apa penyebab masalah gangguan kesuburan tersebut, dan bisa ditangani secara tepat serta benar.
“Bayi tabung menjadi jalan terakhir bagi pasangan yang sulit punya anak. Sebelum bayi tabung, bisa dilakukan perawatan kesuburan, inseminasi, dan lain-lain,” pungkasnya.
***
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
Video Edukatif : Kisah 'Pertemuan' Sperma dan Sel Telur
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.