X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Mengenal Sekolah Ramah Anak, Tempat Belajar yang Aman dan Nyaman untuk Buah Hati

Bacaan 6 menit

Setiap orangtua pasti punya pertimbangan tersendiri saat memilih sekolah untuk anak. Selain soal budget dan jarak sekolah, Parents juga sebaiknya dapat memastikan jika tempat untuk si kecil menimba ilmu termasuk sekolah yang ramah anak. 

Adapun alasan orangtua harus memilih sekolah ramah anak yaitu demi menjaga keamanan dan kenyaman si kecil saat ia belajar. Jangan sampai kelak si kecil malas sekolah hanya karena lingkungannya yang toksik, seperti kerap terjadi bullying. 

Program Sekolah Ramah Anak dari Pemerintah

Sekolah Ramah Anak

Sekolah ramah anak merupakan unit satuan pendidikan, baik formal, non-formal, dan informal yang mengutamakan keamanan, kebersihan, kesehatan, kepedulian, berbudaya lingkungan hidup, dan memberikan jaminan. Pun memenuhi, menghargai hak-hak anak serta melindunginya dari kekerasan, diskriminasi, bullying, dan tindakan salah lainnya.

Unit satuan pendidikan ini juga harus bisa menjadi wadah sebagai partisipasi anak dalam merencanakan kebijakan, pembelajaran, pengawasan, dan mekasnisme pengaduan untuk memenuhi hak anak di institusi pendidikan.

Sedangkan pihak penggagas dalam hal ini adalah pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA) sebagai upaya pemberian perlindungan hak-hak anak di sekolah.

Latar Belakang Adanya Sekolah Ramah Anak

Sekolah Ramah Anak

Pendidikan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab orangtua, melainkan juga negara. Sebab, kesuksesan pendidikan di sekolah banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya lingkungan sekolah itu sendiri.

Apalagi saat ini marak sekali pemberitaan di media sosial, televisi, maupun media online mengenai seorang guru yang tega melakukan tindakan kekerasan bahkan asusila kepada anak didiknya. Tak hanya itu, bahkan antar peserta didik pun marak tindakan bullying.

Seperti yang disampaikan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pada tahun 2014-2015, 10% kekerasan dialami anak berasal dari guru. Jika hal itu dibiarkan secara terus-menerus, bagaimana nasib pendidikan untuk anak-anak di Indonesia?

Dari kondisi itu, KemenPPPA membentuk sekolah ramah anak. Tujuannya untuk menjamin hak-hak anak selama di sekolah sehingga keamanan anak bisa selalu terjaga. Keamanan yang dimaksud adalah keamanan fisik, psikis, dan kesehatan.

Artikel terkait: Cegah Bosan, Ini 7 Tips Tingkatkan Semangat Anak Belajar di Rumah

Prinsip Sekolah Ramah Anak

Prinsip yang mendasari terciptanya sekolah rama anak adalah sebagai berikut:

  1. Non-diskriminasi, artinya setiap anak mendapatkan haknya tanpa adanya diskriminasi.
  2. Memperhatikan kepentingan anak, artinya semua kebijakan atau keputusan yang dibuat nantinya benar-benar terbaik bagi pendidikan anak.
  3. Kelangsungan hidup dan perkembangan, maksudnya adalah lingkungan sekolah harus memperhatikan martabat anak dan memberikan jaminan akan perkembangan setiap anak.
  4. Menghormati setiap pandangan anak, artinya pihak sekolah selalu menghormati setiap pandangan anak-anak agar kemampuannya dan perkembangannya melesat.
  5. Sistem pengelolaan yang baik, artinya adanya jaminan akan keterbukaan, akuntabilitas, partisipasi, dan supremasi hukum di sekolah.

Konsep Sekolah Ramah Anak

Sekolah Ramah Anak

Membangun sebuah konsep ramah anak bukan berarti harus membangun sekolah baru. Melainkan suatu unit satuan pedidikan harus mewujudkan dan memiliki konsep yang sesuai dengan unitnya.

Konsep tersebut mengacu pada perlindungan dan pemenuhan hal anak selama di sekolah. Hal ini berdasarkan gerakan BARISAN, yaitu:

  • B = Bersih
  • A = Aman
  • R = Ramah
  • I = Indah
  • I = Inklusif
  • S = Sehat
  • A = Asri
  • N = Nyaman

Ciri Sekolah Ramah Anak

Sekolah yang mengusung ramah anak memiliki ciri sebagai berikut ini:

  1. Semua penghuni sekolah anti terhadap segala bentuk kekerasan. Baik kekerasan verbal dan nonverbal.
  2. Anak mendapatkan perlakuan adil tanpa melihat latar belakang, suku, ras, agama, warna kulit, dan sebagainya.
  3. Anak belajar merasa aman dan nyaman saat berada di sekolah.
  4. Sebagai pendidik atau para guru tidak pernah mempermalukan peserta didik.
  5. Makanan di kantin sekolah harus tetap terjaga kebersihannya.
  6. Para peserta didik harus memiliki rasa peduli setelah masuk di sekolah.
  7. Tata tertib sekolah dijalankan secara terbuka atau transparan dan anti diskriminasi.

Langkah Merencanakan Sekolah Ramah Anak

Mengenal Sekolah Ramah Anak, Tempat Belajar yang Aman dan Nyaman untuk Buah Hati

1. Persiapan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah persiapan. Persiapan yang harus dilakuakan sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun rekomendasi dan memetakan hak-hak anak berdasarkan hasil konsultasi dengan pihak anak sendiri

2. Membentuk kebijakan melalui komitmen kepada sekolah, orangtua/wali dan peserta didik

3. Membentuk tim pengembangan dengan peran sebagai berikut:

  • Koordinator pengembangan
  • Melakukan sosialisasi
  • Menyusun sera mengembangkan sekolah ramah anak
  • Melakukan evaluasi
  • Memetakan potensi, kapasitas dan kerentanan

2. Perencanaan

Pada langkah ini, tim pengembangan berperan untuk menyukseskan terwujudnya sekolah ramah anak dengan integrasi dalam kebijakan, program, dan kegiatan yang sudah berlangsung di suatu sekolah.

3. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, semua sumber daya harus dioptimalkan, baik sumber daya pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.

4. Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan

Tim pengembangan harus melakukan pemantauan setiap bulan dan evaluasi setiap tiga bulan sekali. Hasil yang diperoleh nanti diserahkan pada pihak gugus tugas KLA (Kota Layak Anak) untuk dilakukan tindak lanjut. Jika unit satuan pendidikan berhasil menerapkan, pihak gugus tugas akan memberikan penghargaan.

Artikel terkait: Anak Keras Kepala dan Suka Melawan? Kenali Penyebab Beserta Cara Mendidiknya

Standarisasi Sekolah Ramah Anak

Mengenal Sekolah Ramah Anak, Tempat Belajar yang Aman dan Nyaman untuk Buah Hati

Adapun standarnya adalah sebagai berikut:

  1. Setiap anak bisa mendapatkan haknya tanpa adanya diskriminasi, misalnya disabilitas, warna kulit, suku, latar belakang orangtua, dan sebagainya.
  2. Setiap anak bisa dengan bebas menyampaikan ide, pendapat, gagasan, penemuan tentang pendidikan, teknologi, seni, dan budaya.
  3. Metode pembelajaran dan kurikulumnya bisa membangun karakter anak menjadi lebih baik dengan menekankan pada kepedulian, kasih sayang, simpati, empati, keteladanan, dan sebagainya.
  4. Guru dan tenaga kependidikannya bisa menjadi fasilitator bagi anak untuk berkembang.
  5. Memiliki lingkungan dan infrastruktur yang ramah anak, misalnya bersih, asri, sehat, aman, bangunan berstatus SNI, dan sebagainya.
  6. Membuat program kerja yang mengutamakan perkembangan kepribadian anak.
  7. Membuat program kerja yang menekankan keselamatan anak, baik saat di rumah maupun di sekolah.
  8. Semua warga sekolah sadar akan pentingnya menjaga diri dari berbagai bentuk kekerasan.
  9. Anak bisa berpartisipasi secara penuh untuk setiap aspek kehidupan atau kegiatan di sekolah.
  10. Memiliki kesiswaan yang orientasinya membentuk karakter anak.
  11. Terbentuk kerja sama yang selaras dan harmonis antara anak, sekolah, dan keluarga.
  12. Penegakan hukum dan informasi dijalankan secara transparan, akuntabel, dan partisipatif.

Komponen Sekolah Ramah Anak

Komponen yang harus dikembangkan adalah sebagai berikut ini:

Cerita mitra kami
Satu dari Tiga Anak Indonesia Tidak Maju Akibat Kekurangan Zat Besi, Kenali Gejalanya
Satu dari Tiga Anak Indonesia Tidak Maju Akibat Kekurangan Zat Besi, Kenali Gejalanya
Kenali Cara Belajar Anak, Ini 5 Inspirasi Kegiatan Menarik untuk Menstimulasi Perkembangan Kognitifnya
Kenali Cara Belajar Anak, Ini 5 Inspirasi Kegiatan Menarik untuk Menstimulasi Perkembangan Kognitifnya
Jangan Tunda! Ini Momen Belajar Bahasa Asing Terbaik untuk Anak
Jangan Tunda! Ini Momen Belajar Bahasa Asing Terbaik untuk Anak
Ini Cara Dukung Potensi si Kecil Agar Tumbuh Hebat Seperti Rayner Setiawan, Podcaster Science Termuda di Indonesia
Ini Cara Dukung Potensi si Kecil Agar Tumbuh Hebat Seperti Rayner Setiawan, Podcaster Science Termuda di Indonesia
  1. Kebijakan untuk menjalankan program sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
  2. Pelaksanaan kurikulum harus ramah pada anak, sehingga pelaksanaan pembelajaran bisa berjalan dengan optimal.
  3. Partisipasi anak yang ditunjukkan dalam bentuk ketaatan pada aturan yang berlaku serta anak mampu bersosialisai di lingkungan sekolah.
  4. Pendidik dan tenaga kependidikan harus terlatih dan memahami dengan baik hak-hak anak.
  5. Sarana dan prasaran harus mampu memberikan jaminan kenyamanan bagi anak dalam beraktivitas.
  6. Partisipasi dari orangtua dengan memantau kegiatan anak selama di sekolah.

Artikel terkait: 5 Kegiatan Seru yang Mendukung Anak Tumbuh Aktif dan Sehat Selama

Syarat Mendirikannya

Untuk menciptakan sekolah yang ramah terhadap anak, suatu sekolah harus memenuhi syarat berikut:

  1. Memiliki kantin sehat
  2. Kawasan bebas rokok
  3. Merupakan kawasan bebas miras dan NAPZA
  4. Bebas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender)
  5. Kawasan bebas kekerasan, baik kekerasan verbal maupun nonverbal

Kebijakan Sekolah Ramah Anak

  1. Anti kekerasan terhadap anak, baik oleh lingkungan, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.
  2. Mematuhi tindakan anti kekerasan oleh semua warga sekolah.
  3. Mencegah anak putus sekolah.
  4. Mewujudkan kawasan tanpa asap rokok dan NAPZA.
  5. Menciptakan sekolah tanggap bencana.
  6. Menciptakan lingkungan sehat, aman, asri, dan nyaman.

Demikian penjelasan seputar sekolah ramah anak. Semoga informasi ini bisa memberikan wawasan kepada Anda dalam memilih sekolah untuk si kecil.

Baca juga:

Pahalanya Berlipat, Ini 5 Amalan Baik di Bulan Ramadan yang Sayang Jika Terlewat

5 Resep Nasi Goreng Mentega, Menu yang Praktis untuk Sahur

Pengertian dan Tata Cara Qiyamul Lail di Bulan Ramadan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Tias Septy Julian

Diedit oleh:

Finna Prima Handayani

  • Halaman Depan
  • /
  • Usia Sekolah
  • /
  • Mengenal Sekolah Ramah Anak, Tempat Belajar yang Aman dan Nyaman untuk Buah Hati
Bagikan:
  • Tips Memilih Sekolah Anak

    Tips Memilih Sekolah Anak

  • Panduan Memilih Sekolah Anak Menurut Psikolog, Parents Wajib Tahu

    Panduan Memilih Sekolah Anak Menurut Psikolog, Parents Wajib Tahu

  • Tips Memilih Sekolah Anak

    Tips Memilih Sekolah Anak

  • Panduan Memilih Sekolah Anak Menurut Psikolog, Parents Wajib Tahu

    Panduan Memilih Sekolah Anak Menurut Psikolog, Parents Wajib Tahu

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.