Selamat Hari Bumi! Banyak yang belum tahu kalau setiap 22 April setiap tahunnya, diperingati sebagai Hari Bumi yang dirayakan oleh seluruh dunia. Karena banyak yang belum mengetahui informasi tersebut, tentu saja banyak juga yang tidak tahu mengenai sejarah Hari Bumi.
Seperti diketahui, bumi adalah satu-satunya planet yang saat ini bisa menjadi tempat tinggal bagi semua makhluk hidup. Sudah seharusnya Parents menyayangi bumi ini, layaknya rumah sendiri. Salah satu caranya adalah dengan lebih mengenai mengenai Hari Bumi. Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai Hari Bumi!
Artikel terkait: Sambut Hari Bumi 2022, Yuk Ajarkan Anak 7 Tips Menjaga Lingkungan, Parents!
Sejarah Hari Bumi
Dilansir dari National Today, ide mengenai perayaan Hari Bumi dimulai pada 1969. Saat itu seorang Senator Amerika bernama Gaylord Nelson, menyaksikan efek tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara.
Bahkan aktivitas pabrik yang menghasilkan asap beracun hingga dibuangnya berton-ton limbah beracun ke sungai terdekat, juga sangat marak dilakukan.
Saat itu, Gaylord menyerukan agar semua orang Amerika mengambil sikap untuk ;lebih peduli dengan lingkungan. Ia kemudian memasukkan isu lingkungan yang berkelanjutan dalam agenda nasional Amerika dan menjadi salah satu orang yang mengembangkan gagasan Hari Bumi di konferensi Seattle 1969.
Saat peringatan Hari Bumi pertama pada 1970, sekitar dua puluh juta orang Amerika berpartisipasi dalam demonstrasi yang dilakukan di berbagai kota. Para peserta gerakan tersebut adalah para pelajar dan dan orang-orang dari komunitas lokal yang ikut menyuarakan mengenai masalah lingkungan yang terjadi di negara tersebut.
Hasilnya, dampak positif terjadi di Amerika. Salah satu buktinya adalah disetujuinya pembentukan badan federal baru untuk menangani masalah lingkungan, yang dikenal sebagai Badan Perlindungan Lingkungan AS atau EPA, pada Desember 1970 oleh Kongres AS.
Artikel terkait: Cari Tahu Tentang Kuis Hari Bumi yang Sedang Viral dan Cara Mainnya
Mengapa Hari Bumi Diperingati Setiap 22 April?
Menurut ugm.ac.id, dipilihnya 22 April sebagai Hari Bumi karena bertepatan dengan waktu musim semi di daerah Northern Hemisphere pada belahan Bumi utara dan waktu musim gugur pada belahan Bumi selatan.
Selain itu, para aktivis juga mengadakan Hari Bumi untuk pertama kali pada tanggal 21 April di akhir 1960-an. Itulah mengapa akhirnya warga internasional menyepakati bahwa Hari Bumi diperingati setiap 22 April.
Namun, ternyata tidak semua orang setuju dengan hal tersebut sehingga ada perdebatan penetapan tanggal tersebut. Nyatanya, ada orang-orang yang merayakan Hari Bumi pada equinox musim semi sehingga Hari Bumi jatuh pada waktu yang berbeda antara belahan bumi utara dan selatan.
Itulah mengapa United Nation (UN) atau PBB tidak memperingati Hari Bumi pada 22 April, melainkan pada 20 Maret setiap tahunnya. Tanggal tersebut diambil dari tradisi aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969.
Meski begitu, saat ini Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April sudah dilakukan oleh 175 negara dan secara global telah dikoordinasi oleh Earth Day Network.
Artikel terkait: Apa Saja Manfaat dan Alternatif Sumber Makanan Plant-based yang Ramah Lingkungan?
Hari Bumi di Indonesia Cukup Berbeda
Di Indonesia sendiri, peringatan Hari Bumi belum banyak diketahui. Orang-orang justru lebih familiar dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap 5 Juni.
Tanggal tersebut ditetapkan berdasarkan Konferensi UN tentang Lingkungan hidup yang berlangsung pada 5 Juni 1972 di Stockholm. Nah, Indonesia ikut berpartisipasi dalam konferensi tersebut, yang saat itu diwakili oleh Prof. Emil Salim sebagai Kepala Bappenas.
Itulah mengapa di Indonesia lebih familiar untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dibandingkan dengan Hari Bumi. Meski begitu, tujuan keduanya sebenarnya sama, yaitu membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup yang semakin hari semakin rusak.
Tema Peringatan Hari Bumi 2022
Tahun ini, Hari Bumi diperingati dengan tema Invest in Our Planet atau Investasi di Planet Kita, dengan sub tema Nature in the Race to Zero atau Alam dalam Perlombaan Menuju Nol.
“Bergabunglah bersama kami untuk mempelajari bagaimana solusi berbasis alam dapat membantu kami mewujudkan sepertiga dari pengurangan gas rumah kaca,” tulis organisasi Earth Day.
Menurut mereka, bumi perlu mencapai emisi gas rumah kaca di tingkat nol untuk menjaga suhu global di bawah 1,5°C. Jadi, fokus utamanya adalah pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Dalam peringatan Hari Bumi Ini, Earth Day mengajak untuk menjaga dan melindungi kesehatan, keluarga, mata pencaharian bersama-sama. Caranya adalah dengan Investasi di Planet Kita. Inilah saatnya untuk mengubah banyak hal dalam hidup, termasuk iklim bisnis, iklim politik, dan sebagainya, untuk tindakan terhadap iklim yang terus mengalami krisis.
Jadi, tidak masalah Parents ikut memperingati Hari Bumi pada tanggal berapa—apakah lebih setuju dengan sejarah Hari Bumi pada 22 April atau 5 Juni.
Yang paling penting adalah kita sebagai penduduk bumi mulai belajar lebih mencintai planet ini dan menjaganya demi kelangsungan hidup anak-cucu di masa depan. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
id.theasianparent.com/akibat-revolusi-bumi
id.theasianparent.com/akibat-rotasi-bumi
id.theasianparent.com/kenapa-bumi-bulat