Sejauh ini di sekolah, mungkin si ke membahas pentingnya rotasi bumi pada porosnya. Namun, bagaimana dengan revolusi Bumi? Melansir dari Geography, diketahui ada beberapa hal yang terjadi akibat revolusi Bumi.
Pada dasarnya, bumi membutuhkan 365,242 hari untuk mengelilingi Matahari. Ini hampir seperempat hari lebih lama dari tahun kalender yang berjumlah 365 hari. Oleh karena itu, setiap empat tahun sekali, jumlah hari dalam satu tahun menjadi 366 hari.
Artikel terkait: Mengenal 4 Struktur Lapisan Bumi dan Penjelasannya, Mari Ajarkan kepada Anak
Orbit Bumi ketika mengelilingi Matahari berbentuk seperti elips, atau lonjong. Ini berarti bahwa jarak antara bumi dan matahari agak bervariasi sepanjang tahun.
Bumi terdekat dengan matahari pada perihelion, yang terjadi pada atau dekat 3 Januari. Bumi terjauh dari matahari pada aphelion, pada atau dekat 4 Juli. Namun, jarak antara Matahari dan Bumi hanya bervariasi sekitar 3 persen selama satu revolusi karena orbit elips berbentuk sangat mirip lingkaran.
Nah, dari sana, ada beberapa hal yang terjadi di alam semesta akibat revolusi bumi, berikut ini beberapa di antaranya seperti melansir berbagai sumber!
Beberapa Dampak dan Akibat Revolusi Bumi bagi Kehidupan Alam Semesta
1. Pergantian Musim
Revolusi bumi tidak hanya mempengaruhi tetapi sebenarnya menyebabkan kondisi suhu tertentu di bumi sehingga menyebabkan pergantian musim di negara subtropis, yakni musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
Musim apa yang sedang terjadi tergantung dari belahan bumi utara atau selatan karena sumbu bumi miring ke arah salah satu dari dua saat bergerak mengelilingi matahari.
Musim selalu berlawanan di setiap belahan bumi. Proses rotasi ini menyebabkan matahari lebih tinggi di langit di musim dingin dan lebih rendah di musim panas.
2. Terjadi Titik Balik Matahari
Melansir Britannica, musim di Bumi berubah karena planet ini sedikit miring pada porosnya saat mengelilingi Matahari. Ini berarti titik yang berbeda di Bumi menerima lebih banyak atau lebih sedikit sinar matahari pada waktu yang berbeda sepanjang tahun.
Jika Bumi tidak dimiringkan, Matahari akan selalu tampak berada tepat di atas Khatulistiwa, jumlah cahaya yang diterima lokasi tertentu akan tetap, dan tidak akan ada musim.
Dua titik balik matahari terjadi pada bulan Juni (20 atau 21) dan Desember (21 atau 22). Ini adalah hari-hari ketika lintasan Matahari di langit berada paling utara atau selatan dari Khatulistiwa.
Titik balik matahari musim dingin di belahan bumi adalah hari terpendek dalam setahun dan titik balik matahari musim panasnya adalah yang terpanjang dalam setahun.
Artikel terkait: Belajar Bersama Anak, Ini Proses Terjadinya Gerhana Matahari Berdasarkan Jenisnya
Di Belahan Bumi Utara, titik balik matahari Juni menandai awal musim panas. Ini adalah kondisi saat Kutub Utara memiliki kemiringan paling dekat dengan Matahari dan sinar Matahari berada tepat di atas kepala, yakni tepat di Tropic of Cancer.
Titik balik matahari Desember menandai awal musim dingin. Pada titik ini, Kutub Selatan memiliki kemiringan paling dekat dengan Matahari, dan sinar Matahari berada tepat di atas kepala, tepat di Tropic of Capricorn.
Ekuinoks terjadi pada bulan Maret (sekitar 21 Maret) dan September (sekitar 23 September). Ini adalah hari-hari ketika Matahari tepat berada di atas Khatulistiwa, yang membuat siang dan malam memiliki panjang yang sama.
3. Bergantinya Rasi Bintang, Salah Satu Akibat Revolusi Bumi bagi Kehidupan Alam Semesta
Bintang adalah objek yang jauh. Jarak mereka bervariasi, tetapi mereka semua sangat jauh. Tidak termasuk Matahari kita, bintang terdekat, Proxima Centauri, berjarak lebih dari 4 tahun cahaya. Saat Bumi berputar pada porosnya, kita, sebagai pengamat yang terikat Bumi, berputar melewati latar belakang bintang-bintang yang jauh ini.
Saat Bumi berputar, bintang-bintang tampak bergerak melintasi langit malam kita dari timur ke barat, untuk alasan yang sama bahwa Matahari kita tampak “terbit” di timur dan “terbenam” di barat. Jika diamati sepanjang tahun, rasi bintang bergeser secara bertahap ke barat. Hal ini disebabkan oleh orbit Bumi mengelilingi Matahari kita.
Artikel terkait: Jangan mengaku cinta bumi kalau Parents belum lakukan 3 hal sederhana ini!
Demikian beberapa hal yang terjadi akibat revolusi Bumi. Semoga bisa membantu buah hati Parents memahami materi tentang tata surya, ya.
Baca juga:
10 Bintang Paling Terang di Langit, Mengingatkan Keagungan Sang Pencipta
Seri Belajar Bersama si Kecil: Mengenal Meteoroid, Apa Bedanya dengan Meteor?
7 Sifat Cahaya, Definisi, dan Contohnya, Ajarkan pada Si Kecil!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.