Asal Usul Dawet Ayu, Minuman yang Muncul di Akun Instagram Juventus

Sejarah Dawet Ayu minuman Manis Khas Banjarnegara yang disukai berbagai kalangan, seperti apa?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, nama es dawet ayu kembali dikenal setelah klub bola Juventus mengunggah ilustrasi pria berkostum Juventus sedang menikmati segelas dawet ayu di pinggir jalan, di depan Candi Borobudur, Magelang. Ada berbagai versi sejarah Dawet Ayu. Yang pasti, minuman ini merupakan salah satu minuman yang wajib dicicipi ketika berada di Jawa Tengah.

Memang, es dawet merupakan minuman manis nan menyegarkan yang populer di kalangan masyarakat Jawa Tengah, sementara orang Jawa Barat atau Sunda menyebutnya sebagai es cendol.  

Seperti apa sih berbagai versi asal-usul dan sejarah es dawet? Simak bersama yuk Parents

Artikel terkait: Es Cendol dibilang makanan Singapura, netizen Indonesia dan Malaysia marah

Berbagai Versi Sejarah Dawet Ayu serta Asal-Usul Namanya

Es Dawet Ayu Banjarnegara

visit.banjarnegarakab.go.id

Bukan dari Magelang, es yang satu ini diyakini berasal dari Kabupaten Jepara. Varian paling populer adalah es dawet ayu khas Banjarnegara. Minuman yang satu ini adalah versi paling sederhana dari es dawet pada umumnya. Namun, karena kepopulerannya, minuman ini mulai tersebar ke luar kota.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dikutip dari visit.banjarnegarakab.go.id, Rabu (13/4/2022), dawet dengan panjang 2-4 cm ini bertekstur tak terlalu kenyal dan aromanya wangi, karena dibuat dengan campuran tepung beras dan ketan.

Dawet pun bentuknya lebih kurus, tidak seperti cendol yang lebih gendut. Dawet kemudian disajikan dengan santan dan gula aren.

Penjual dawet ayu khas Banjarnegara memiliki ciri khas dengan menggunakan gerobak. Gerobaknya pun memiliki bentuk khas tersendiri. Biasanya gerobak mereka terdapat gambar dua tokoh pewayangan, yaitu semar dan petruk yang dianggap sebagai lambang kemakmuran dan kesejahteraan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sosok Semar dan Gareng merupakan simbol pengharapan musim kemarau atau mareng. Saat musim kemarau tiba, penjual es dawet ayu akan banyak diincar karena banyak pembeli yang jajan es dawet ayu.

Artikel terkait: 5 Minuman Segar Khas Jawa Tengah, Cocok untuk Pilihan Buka Puasa Hari Ini

Asal-Usul Sejarah Nama Dawet Ayu

tabloidelemen.com

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Versi pertama asal-usul nama daewt ayu berasal dari lagu, lho. Konon, nama dawet ayu berasal dari lirik lagu berjudul Dawet Ayu Banjarnegara yang diciptakan seniman Banjarnegara bernama Bono.

Lagu yang dipopulerkan oleh Grup Seni Calung dan Lawak Banyumas Peang-Penjol ini sempat populer era 1980-an.

Dalam lirik lagu ini memang disebutkan beberapa kali kata 'dawet Banjarnegara'.

Lagu ini menceritakan tentang percakapan sederhana antara adik dan kakak soal rencana pergi piknik. Lirik lagu tersebut bermakna "mau piknik kemana saja yang penting jangan lupa membeli dawet banjarnegara yang segar, dingin dan manis."

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Enak dan sehat! Ini resep es cendol hitam manis ala Nicky Tirta

Uje Hartono via Detik Food

Versi lain asal usul nama es dawet ayu juga santer terdengar di kalangan masyarakat Banjarnegara. Kabarnya ada keluarga penjual es dawet yang sudah berjualan sejak abad ke-20.

Generasi ketiga penjual es dawet ini terkenal dengan parasnya yang cantik. Dari sini mulailah orang menyebutnya sebagai es dawet ayu yang artinya es dawet racikan wanita cantik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mengutip dari myfood.co.id (02/02/21), versi lain ditutukan oleh tokoh masyarakat Banyumas, Kiai Haji Khatibul Umam Wiranu. Menurut Wiranu, nama Dawet ayu berasal dari pedagang yang bernama Munardjo.

Istrinya dikenal cantik jelita sehingga dawetnya disebut Dawet ayu. Sosok istri Munardjo ini diketahui masih hidup, dan tinggal di Kelurahan Rejasa Banjarnegara.

Itulah sejarah Dawet Ayu serta asal usul namanya. Semoga minuman tradisional Indonesia tetap lestari ya, Parents!

Baca juga:

Penulis

Azahra Syifa