Kabar duka datang dari artis cantik Saphira Indah. Artis pemeran Eiffel I’m in Love ini tutup usia diusianya yang ke-32 tahun. Mirisnya, Saphira diketahui meninggal ketika tengah mengandung anak pertamanya yang kini memasuki usia kehamilan trimester kedua, yaitu 6 bulan.
Ungkapan duka pun datang dari rekan sesama artis, seperti Shandy Aulia dan Ayu Ting Ting.
“Uni… @saphira_indah kenal pertama kali kita masih sama-sama kecil umur 15 tahun dari film Eiffel pertama hingga Eiffel ke 2. Wanita ini sedari kecil wanita kuat dan cinta keluarga. Ingat sekali dulu ‘nginep’ rumah gue, curhat-curhatan. Hingga hari ini, Uni pergi untuk selamanya. Malam ini pertemuan terakhir di rumah Uni. Sesak rasanya kerumah Uni untuk lihat Uni yang nggak cerewet lagi. Semua kenangan akan tetap diingat. ❤️ Rest In Peace “Saphira Indah”. Dan kiranya suami dan keluarga yang ditinggalkan, diberikan kekuatan. 30 Jan 2019.” ujar Shandy Aulia dalam caption-nya.
“Innalillahi wa inna illaihi rojiun… Turut berduka cita sedalam”nya, telah berpulang ke rahmatullah kakaku tercinta @saphira_indah. ya Allah semoga arwah almarhumah dterima disisi Allah SWT dan ditempatkan yang paling layak dan mulia Ya Allah, di sisi Allah SWT. Amin….. semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan pak @ai_djagger ” ujar Ayu Ting Ting dalam caption Instagramnya.
Kronologis meninggalnya Saphira Indah
Dilansir dari Liputan 6.com, sang suami Rico Hidros (Ai) menuturkan bahwa Saphira Indah sempat mengeluhkan merasa ada masalah sesak napas ketika di rumah sejak Senin malam (28/01/2019) lalu. Padahal, istrinya itu tidak memiliki riwayat sakit sebelumnya. Ia pun rutin memeriksakan kandungan dan menjaga kehamilannya dengan baik, termasuk menjaga makanan.
Melihat kondisinya yang memburuk, ia pun membawa Saphira ke Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta Senin malam. Melihat kondisi kesehatannya yang terus menurun, dokter akhirnya merekomendasikan agar Saphira dirawat inap.
Ironisnya, penyakit Saphira semakin memburuk, dan ia menghembuskan napas terakhir tepat pada 21.10 WIB Rabu lalu (30/01/2019), saat tengah hamil 6 bulan.
Sesak napas pada ibu hamil
Bunda, sebenarnya mengalami sesak napas saat kehamilan termasuk hal yang wajar. Sebuah studi pada 2015 menungkapkan bahwa diperkirakan kondisi ini terjadi pada 60-70 persen wanita selama masa kehamilannya.
Hal tersebut bisa terjadi karena rahim tumbuh dan menekan ke atas, sehingga membuat kerja paru-paru tidak maksimal. Namun, memang pada setiap ibu hamil kondisinya bisa berbeda dari segi waktu dan intensitas sakit yang dirasakan.
Walau pada banyak kasus tidak berbahaya, sebaiknya ibu hamil harus tetap mewaspadainya. Ada beberapa gejala ketika sesak dianggap sudah membahayakan jiwa.
Penyebab sesak lainnya pada ibu hamil
Kondisi terjadi ketika ada bekuan darah tersangkut di arteri di paru-paru. Inilah yang bisa memengaruhi pernapasan dan menyebabkan batuk, nyeri dada, serta sesak napas.
Ibu hamil yang memang memiliki riwayat asma harus lebih sering berkonsultasi dengan dokter terkait perawatan selama kehamilan. Mengingat, kondisi kehamilan bisa memperburuk gejala asma seseorang.
Kondisi ini termasuk cukup fatal terjadi selama kehamilan, atau pasca persalinan. Ini adalah sejenis kondisi gagal jantung dengan gejala yang khas. Gejalanya meliputi pembengkakan pergelangan kaki, tekanan darah rendah, kelelahan, dan jantung berdebar.
Kapan ibu hamil harus waspada?
Segera periksakan pada dokter segera bila Bunda mengalami beberapa tanda berikut :
- Sakit saat bernapas
- Mengi
- Napas pendek yang nampaknya semakin memburuk
- bibir, jari, atau jari kaki biru
- Jantung berdebar atau detak jantung sangat tinggi
Cara mengatasinya
Saat mengalami sesak nafas dengan intensitas sedang, ada beberapa pertolongan untuk meredakan sedikit gejalanya. Beberapa hal yang sebaiknya Bunda lakukan antara lain:
Posisi tidur
Tidurlah dengan bantal menopang punggung bagian atas. Hal ini bisa membantu rahim untuk bisa lebih turun dan memberi ruang lebih banyak pada paru-paru. Posisikan tubuh sedikit miring ke kiri yang dapat menjaga rahim dari aorta, arteri utama untuk mengalirkan oksigen.
Teknik pernafasan
Bunda, cobalah melakukan dan belajar teknik pernapasan saat kehamilan. Selain untuk mengatasi kondisi ini, teknis bernapas juga berguna untuk persiapan tahap persalinan.
Tidak memaksakan diri
Perhatikan signal tubuh saat merasa lelah, jangan terlalu memaksakan diri Bunda. Mendekati trimester akhir, seorang ibu akan lebih sulit melakukan aktivitas fisik seperti sebelumnya.
Segenap keluarga theAsianparent turut berduka cita atas meninggalnya Almarhumah Saphira Indah, semoga ia ditempatkan di sisi terindah dalam naungan-Nya.
Baca Juga :
14 Penyebab Sakit Perut Saat Hamil, yang Umum hingga Serius
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.