Sejumlah pasien COVID-19 kini menjalani isolasi mandiri (Isoman) di berbagai daerah di Indonesia. Selama Isoman, orang dengan COVID-19 perlu membuang limbah atau sampah infeksius pasien COVID-19 dengan aman untuk meminimalkan risiko menularkan virus ke orang lain.
Dalam menghadapi lonjakan pasien COVID-19, banyak masyarakat merasa bingung dan khawatir apa yang harus dilakukan jika dikonfirmasi positif COVID-19.
Untuk menjawab kondisi tersebut, kebijakan isolasi mandiri di rumah bagi masyarakat yang terpapar COVID-19 tapi tidak menunjukkan gejala atau bergejala ringan masih diterapkan.
Selain itu, Kementerian Kesehatan mengatakan, bagi masyarakat yang terpapar COVID-19 tanpa gejala, diminta untuk Isoman selama 10 hari sejak terkonfirmasi positif. Serta, bagi mereka yang memiliki gejala ringan, dapat menjalani Isoman selama 10 hari sejak timbul gejala ditambah minimal 3 hari bebas gejala.
Nah, selama menjalani Isoman, masyarakat yang positif COVID-19 perlu membuang limbah atau sampah infeksius dengan aman. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan risiko menularkan virus ke orang lain yang ada di rumah atau di tempat lain.
Artikel terkait: Tok! Vaksin COVID-19 Sudah Bisa Diberikan kepada Anak, Ini Rinciannya
Mengapa Sampah Infeksius Pasien COVID-19 Harus Dipisahkan?
Kenapa sampah orang yang terpapar COVID-19 harus dipisahkan? Masyarakat yang isolasi mandiri karena terpapar COVID-19, baik dengan gejala atau tidak, harus lebih hati-hati saat membuang sampah untuk menghindari menularkan penyakit ke orang lain.
Meski ada layanan pengumpulan tempat sampah, ada kemungkinan seseorang menyentuh sampah infeksius untuk membuangnya pada tahap tertentu.
Saat orang lain menyentuh sampah yang mengandung cairan pernapasan pasien terinfeksi COVID-19, maka akan menyebabkan mereka berisiko tertular.
Lantas, bagaimana cara membuang sampah infeksius pasien COVID-19 dengan aman?
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, Anda harus membuang sampah pribadi seperti tisu bekas, masker medis bekas, sampah yang terkontaminasi dengan cairan tubuh pasien, dan sampah pembalut dengan kantong sampah berlapis.
Lalu langkah kedua, masukkan sampah infeksius ke dalam kantong sampah, kemudian masukkan kantong pertama itu ke dalam kantong sampah kedua. Setelah itu, ikat dengan kencang dan pisahkan dari semua sampah lainnya.
Seperti dilansir dari The Independent, kantong sampah infeksius itu harus disimpan dulu setidaknya selama 72 jam sebelum dimasukkan ke dalam tempat sampah rumah tangga biasa. Setelah itu, semua limbah rumah tangga dapat dibuang secara normal.
Artikel terkait: Vitamin D Bisa Turunkan Risiko COVID-19, Ini 7 Fakta dan Manfaatnya
2 Panduan Membuang Sampah Infeksius Pasien COVID-19
Berikut ini 2 panduan membuang sampah infeksius orang yang positif terpapar COVID-19, seperti dilansir dari berbagai sumber:
1. Panduan Kemensos
Seperti dilansir dari laman resmi Kementerian Sosial (Kemensos) RI, kemensos.go.id, sampah dari pasien COVID-19 yang menjalani isoman harus dipisahkan dengan sampah lainnya.
Selain itu, ketika hendak mengambil sampah tersebut harus menggunakan masker dan sarung tangan.
“Sampah dimasukkan ke dalam plastik terpisah yang diletakkan di dalam kamar. Saat mengambil sampah harus menggunakan masker dan sarung tangan,” jelas pernyataan pihak Kemensos dalam laman resmi mereka.
Setelah membuang sampah, juga harus segera mencuci tangan dengan sabun.
Diperlukan edukasi penanganan sampah infeksius dan komunikasi dengan dinas kesehatan terkait pengelolaan sampah termasuk sampah infeksius, sampah tisu, sampah yang terkontaminasi dengan cairan tubuh pasien, dan sampah pembalut.
Artinya, sampah pribadi orang Isoman seperti tisu bekas, masker medis, dan kain pembersih sekali pakai harus dipisahkan dan dibuang dengan aman.
2. Panduan CDC
Sementara itu, seperti dilansir dari artikel Kompas, ada juga panduang membuang sampah pasien COVID-19 yang bisa dilakukan berdasarkan anjuran Centers for Disease Control and Prevention (CDC) saat Isoman.
Dalam salah satu poinnya berisi, gunakan tempat sampah berlapis (dua kantong) untuk pasien COVID-19 yang dirawat di rumah. Gunakan sarung tangan saat membuang sampah, kemudian cuci tangan setelahnya.
“Tempatkan semua sarung tangan sekali pakai, masker, dan barang terkontaminasi lainnya di tempat sampah berlapis. Jika memungkinkan, sediakan tempat sampah berjejer di dekat pasien,” tulis CDC dalam panduannya.
Artikel terkait: Begini Cara Cek Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Covid-19
Nah, Parents, itulah beberapa pandungan membuang sampah infeksius pasien COVID-19 yang bisa dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran Virus Corona meluas. Bagi Anda dan anggota keluarga yang sehat, tetap jaga kesehatan dan senantiasa terapkan protokol kesehatan, ya.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Baca juga:
Penting Diperhatikan, Ini Cara Menggunakan Dobel Masker yang Benar!
5 Cara Alami Untuk Mengatasi Anosmia, Kehilangan Indera Penciuman
13 Pertanyaan Soal Ibu Hamil yang Terinfeksi COVID-19, Ini Penjelasan Dokter