Pada anak usia balita, tantrum seringkali terjadi. Penyebabnya pun bisa bermacam-macam, seperti Sada anak Fitri Tropica yang mengamuk lantaran perkara salah memakai baju untuk tidur. Seperti apa cerita Sada tantrum ini?
Presenter sekaligus penyiar radio Fitri Tropica memang seringkali berbagi cerita seputar sang anak, Sada Amina. Kali ini, Fitri Tropica menceritakan tentang Sada yang tantrum karena salah kostum.
Artikel Terkait: Mengaku Parno, Ini 9 Gaya Pengasuhan Fitri Tropica yang Unik
Sada Anak Fitri Tropica Alami Tantrum karena Salah Kostum
Sumber: Kapanlagi
Lewat fitur Instagram Stories, Fitrop, sapaan akrab Fitri Tropica menceritakan tingkah polah sang putri yang membuatnya geleng-geleng kepala.
“Baru aja mau posting latepost liburan kemarin, tertunda karena ada yang nangis drama setengah jam sambil bersimpuh bersujud ke arah bantal,” ujarnya memulai cerita.
Fitrop mengungkapkan bahwa dirinya sudah berusaha membujuk sang anak agar tak menangis, namun sayangnya usahanya tersebut sia-sia.
“Dibujuk, nangis. Ditowel ngamuk. Akhirnya aku diemin aja sampai dia lega nangis sambil sesekali dipeluk kalau mood.” Perempuan berdarah Sunda itu melanjutkan ceritanya.
Usai tangis Sada reda, Fitrop pun bertanya apa yang meresahkan hati sang putri.
“Setelah badai tantrum selesai, akhirnya aku tanya, kakak udah lega nangisnya? Oke sekarang cerita pelan-pelan, kalau nangis mama ngga denger kakak maunya apa,” paparnya.
Sumber: Instagram @fitrop
Rupanya setelah dijelaskan Sada tantrum karena merasa salah kostum. Sebelum tidur, sang bunda memakaikannya baju model dress yang dianggapnya bukan baju yang tepat untuk tidur.
“Jadi menurut Sada, baju rok-rok gini tuh baju princess. Dipakainya sesudah mandi, buat dansa. Gak buat tidur, dan mau tidur tuh ya pakai piyama,” sambung Fitrop.
Setelah memahami apa maksud sang anak, perempuan kelahiran 26 September 1987 itu pun lekas mengganti baju Sada dengan baju piyama warna hijau. Tak butuh waktu lama, Sada pun segera terlelap tidur.
“Akhirnya setelah tadi aku tanya, ooh kakak mau diganti bajunya? Mau ganti yang mana? Dia tunjuk setelan baju tidur yang ini. Diganti, 5 menit tidur. Kenapa mesti pakai nangis dulu 30 menit sih, perkara saltum mau bobo aja Madam…” Fitrop berkata gemas.
Ada-ada saja tingkah Sada anak Fitri Tropica ya?
Artikel Terkait: Curhat Fitri Tropica tentang PCOS yang Membuatnya Susah Hamil
Bagaimana Cara Mengatasi Tantrum pada Anak?
Sumber; Freepik
Mengutip dari Hellosehat, tantrum adalah ledakan emosi yang ditandai dengan sikap anak seperti menangis, menjerit, berteriak, membangkang, atau marah. Kondisi merupakan kondisi yang wajar dan termasuk dalam perkembangan anak yang normal.
Tantrum terjadi ketika anak bermaksud untuk menunjukkan apa yang sedang ia alami, namun dalam wujud tindakan agresif.
Biasanya tantrum terjadi pada anak usia balita atau 1 hingga 5 tahun, karena balita pada umumnya masih belum bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan dan apa yang ia butuhkan. Seiring dengan berkembangnya kemampuan bahasanya, biasanya frekuensi tantrum juga akan turun dengan sendirinya.
Lalu bagaimana cara mengatasi tantrum pada anak balita? Berikut adalah beberapa cara yang bisa dicoba.
Hindari Memarahi Anak
Jika anak tantrum tentu emosi kita sebagai orangtua juga akan terkuras. Apalagi jika anak tantrum di tempat umum, dimana kita malah jadi terbawa emosi negatif dan cenderung memarahi atau membentak anak.
Akan tetapi, memarahi anak sebaiknya tidak dilakukan jika anak tantrum. Parents bisa mencoba cara lain misalnya mengalihkan perhatian atau membawanya ke tempat sepi agar tidak menganggu orang selama fase tantrum.
Menunggu Emosinya Reda
Seperti yang kita ketahui, tantrum adalah ledakan emosi. Yang perlu Parents lakukan adalah menunggu hingga ledakan emosi ini usai. Setelah emosi anak reda dan ia tampak lebih tenang, barulah Parents bisa menghadapinya.
Artikel Terkait: Patut Ditiru! Ini Cara Suami Fitrop Mendukung Proses Menyusui Sang Buah Hati
Memeluk Anak
Pelukan dapat membuat anak merasa aman dan tenang, serta meyakinkannya bahwa orangtuanya peduli akan apa yang dirasakannya. Berikan anak pelukan atau dekapan agar ia merasa nyaman dan emosinya pun mereda.
Komunikasikan dengan Baik
Setelah kondisi anak sudah stabil, barulah Parents dapat bertanya dengan tenang tentang apa yang membuatnya merasa marah atau kesal. Dengan berkomunikasi dengannya, Parents dapat memahami apa maksud anak dengan baik.
Meskipun wajar, anak harus belajar mengenai aturan untuk meminimalisir risiko tantrum. Beritahu anak apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Anak pun dapat belajar untuk mengendalikan diri dan mengatasi emosi negatif yang ia rasakan. Lambat laun ia pun akan mengerti bahwa tantrum bukanlah cara yang tepat untuk menarik perhatian atau memaksakan kehendaknya.
***
Apakah Parents juga pernah menghadapi anak tantrum seperti Sada anak Fitri Tropica? Jadikan momen tersebut untuk sama-sama belajar dengan anak tentang batasan perilaku dan mempererat hubungan antara orangtua dan anak.
Baca Juga:
Menghadapi Anak Tantrum, Ini 6 Hal yang Harus Parents Pahami
Jangan panik dulu! Begini cara menghadapi anak tantrum menurut Psikolog
Waspadai Bahaya Tantrum pada Orang Dewasa, Bisa Membahayakan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.