Kronologi Artis Cantik Ini Jadi Korban Begal Payudara, Kini Bertekad Jadi Perempuan Tangguh

"Payudaraku nggak salah kok, aku juga nggak nyalahin tempat aku dilahirkan, tapi memang kita harus hati-hati." ujar sang aktris.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Begal payudara merupakan salah satu bentuk kejahatan seksual yang marak terjadi pada perempuan di tanah air. Ssalah satunya yang pernah dialami artis Indonesia, Risti Pouran. Ya, Risti Pouran korban begal payudara saat dirinya ada di Bali.

Ia bercerita bahwa semasa remaja, dia pernah menjadi korban begal payudara. Risti mengaku pengalaman tersebut membuatnya semakin tegas dan waspada menjadi seorang perempuan. 

Bagaimana cerita Risti menghadapi pengalaman tersebut? Serta bagaimana tips dalam mencegah dan mengatasi menghadapi begal payudara? Simak informasinya, Parents 

Artikel terkait: “Bukan! Ini Bukan Salahmu!” Surat Terbuka untuk Korban Pelecehan  

Cerita Risti Pouran Menjadi Korban Begal Payudara 

Aktris dan model, Risti Pouran bercerita pengalaman tak menyenangkan. Bintang film Tutur Tinular itu pernah jadi korban begal.

Mengutip dari Detikcom, Risti Pouran menceritakan kejadian tak mengenakkan tersebut. Pelecehan seksual itu dialami oleh perempuan kelahiran Sleman tersebut saat berada di Bali.

Ia menuturkan bahwa dia menjadi korban begal payudara itu saat masih berusia 19 tahun. Kejadian itu pertama kalinya dialami.

“Aku pernah dibegal. Itu di Bali, di pinggir Kuta. Aku mikirnya aku santai deh pakai baju kayak gini, aku pakai baju crop top gitu kelihatan pusarnya. Lagi jalan di pinggir trotoar sama teman cowok-cowok aku kan, pas itu aku dibegal. Teman aku di situ marah, ngejar,” ujar Risti saat ditemui di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Yang begal naik motor. Seumur hidup aku, aku baru digituin,” lanjutnya.

Saat itu, Risti belum memiliki banyak keberanian untuk bertindak. Namun, kali ini dia tidak takut dengan orang-orang yang melecehkan dirinya karena melihat fisiknya.

“Di situ aku belum menjadi perempuan yang berani berontak, aku masih anak kecil, masih remaja. Kalau sekarang kayak gitu, aku tonjok,” tutur Risti.

Menjadikan Pembelajaran

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, Risti mengaku tak trauma karena pernah jadi korban begal payudara. Dia menjadikan kejadian tersebut sebagai pelajaran. Dia bertekad untuk membentuk dirinya sendiri menjadi sosok perempuan tangguh yang berani melawan ketika dilecehkan. 

“Aku nggak menjadikan hal itu sebagai trauma, justru aku asah jadi pengalaman. Jadi sekarang nih pas sudah di entertainment sudah tahu cara orang manggil kita gimana, misal ada yang sedikit ngelecehin. Aku tuh paling benci kalau dipanggil kur-kur, cek-cek, itu pasti aku samperin, aku maki-maki,” kata Risti.

Risti Pouran kemudian berpesan kepada perempuan-perempuan Indonesia untuk kuat mental. Dia menilai bahwa Indonesia adalah negara yang rentan tindak pelecehan seksual. Sehingga perempuan harus membekali diri mereka dengan kekuatan mental dan tekad untuk melawan pelecehan. 

“Payudaraku nggak salah kok, aku juga nggak nyalahin tempat aku dilahirkan, tapi memang kita harus hati-hati. Harus kuat mental, harus sabar, karena takut ada pelecehan,” tutupnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Cara Mendeteksi Anak Mengalami Pelecehan Seksual, Catat, ya!  

Tips Menghadapi Begal Payudara 

Pengalaman Risti tersebut tentu membuat kaum Hawa lebih waspada terhadap sekitarnya. Terutama ketika pergi ke luar rumah. Namun, ada beberapa cara untuk mencegah dan menghadapi begal payudara yang bisa saja terjadi. 

Mengutip dari Suara, langkah terbaik yang dilakukan bisa dilakukan bagi korban begal payudara adalah dengan mencatat atau memfoto nomor kendaraan bermotor. Setelah itu, catat ciri-ciri pelaku dan motor yang digunakan. 

Di sisi lain, ada beberapa tips lainnya, yaitu:

1. Tidak Berjalan Sendirian di Lingkungan Rentan 

Perlu diperhatikan bahwa pelecehan dapat terjadi di pagi maupun malam hari. Pelecehan juga dapat terjadi di tempat ramai maupun sepi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, kebanyakan pelaku begal payudara melakukan tindakan jahatnya di gang atau jalanan sepi, sehingga penting bagi Parents untuk tidak berjalan seorang diri di jalanan sepi demi menghindari kejadian yang tidak diinginkan. 

Pilihlah jalanan yang sekiranya ramai sehingga jika Parents mengalami pelecehan, akan lebih mudah untuk meminta pertolongan. Kalau akses ke rumah melalui jalan sepi, silakan minta tolong keluarga atau orang yang dapat dipercaya untuk menjemput.

2. Menerapkan sikap waspada

Parents bisa menerapkan sikap waspada pada lingkungan sekitar, terutama jika sedang berjalan sendiri. Jika ada orang hendak bertanya, tetaplah menjaga jarak sebagai upaya kewaspadaan. Carilah pertolongan di lokasi yang lebih aman jika Anda merasa dibuntuti. Waspadai gelagat pengendara yang mengawasi Parents.

3. Lakukan Tindakan Pencegahan

Saat bertemu orang yang mencurigakan, tutupi bagian depan tubuh dengan tas atau sedikit menjauh saat pelaku berpotensi mendekat. Parents juga bisa membawa alat self-defense seperti cutter atau pepper spray untuk menyerang pelaku balik. Namun, tetap berwaspada ketika menggunakan alat self-defense ya agar tidak menyakiti diri sendiri. 

Artikel terkait: Mengapa Pelecehan Seksual Jarang Dipolisikan? Ini Sebabnya  

Saran Psikolog Saat Kondisi Ini Terjadi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, jika Parents sedang berhadapan dengan situasi tersebut, apa yang harus dilakukan pertama kali?

Mengutip dari psikolog klinis dari Personal Growth, Felicia Ilona Nainggolan, MPsi, memberi saran berikut:

1. Berteriak atau Lari

Parents bisa melakukan berbagai cara untuk mendapat atensi dari orang-orang sekitar, mulai dari berteriak atau lari.

Hal tersebut dilakukan supaya pelaku merasa takut dan tegang dengan situasi. Parents pun bisa dapat bantuan dari orang lain.

2. Menjauh ke Lingkungan yang Aman

Setelah itu, Parents bisa segera jauhi pelaku dan lari ke tempat yang lebih ramai. Dengan ini, Parents bisa mendapat pertolongan lebih cepat. Jangan sungkan menjelaskan apa yang telah terjadi kepada pihak berwajib. 

3. Cari Dukungan Moral dan Emosional 

Jika rasa takut, malu, atau sedih masih menghantui, jangan sungkan temui keluarga, teman atau orang yang dipercayai. Jika Parents merasa bahwa kejadian tersebut memengaruhi kesehatan mental, segera hubungi bantuan profesional untuk mendapat dukungan moral dan emosional. 

Itulah cerita Risti Pouran menjadi korban pelecehan serta cara mencegah begal payudara. Semoga kita semua diberi keselamatan di mana pun kita berada, ya, Parents!

****

Baca juga:

https://id.theasianparent.com/child-grooming 

https://id.theasianparent.com/film-tentang-pelecehan-seksual 

https://id.theasianparent.com/ibu-dua-anak-jadi-korban-pelecehan-seksual