Jalani berbagai peran, mendapi keluarga dan membesarkan kerajaan bisnisnya di industri fashion dan retail sebagai co-founder dan Marketing Director Cotton Ink bukan ssuatu hal yang mudah. Hal inilah yang diakui oleh Ria Sarwono.
Terlebih lagi memertahankan apa yang sudah dirintis sejak tahun 2008 agar tetap bisa bertahan di dalam pusaran pandemi COVID-19. Meski sulit dan sempat menutup gerainya, tetapi dirinya mampu melewati berbagai rintangan dengan melakukan berbagai strategi bersama seluruh timnya.
Belum lama ini theAsianparent ID sempat berbincang dengan dengan salah satu founder Cotton Ink ini. Ria Sarwono pun berbagi kisah bagaimana dirinya menjalani berbagai perannya. Baik sebagai pengusa, istri, ibu dari tiga anak dan tentunya sebagai individu.
Mampukah Ria menjalani semua perannya dengan mulus dan seimbang?
Berikut ini profil singkat Ria Sarwono dalam menjalani perannya sebagai istri, ibu, dan juga co-founder dan Marketing Director Cotton Ink.
Ria Sarwono: Susah untuk Seimbang, Tapi yang Penting Berkualitas
Maksimalkan yang Ada
“Kami sangat bersyukur sampai hari ini masih dapat beroperasi walaupun ada adjustment di sana-sini. Hal terakhir yang kami pikirkan adalah pengurangan karyawan, tapi syukurnya kami belum sampai tahap itu. Semoga itu enggak perlu,” terang Ria Sarwono melalui pesan singkatnya kepada theAsianParent, Kamis (17/12/2020).
Ria Sarwono mendirikan Cotton Ink bersama sahabatnya sejak SMP, Carline Darjanto. Mereka memulai semuanya saat masih sama-sama kuliah. Saat itu, di tahun 2008, Barack Obama terpilih sebagai Presiden ke-44 Amerika Serikat. Momen ini mereka jadikan peluang dengan membuat kaos bergambar wajah Obama dengan merek Cotton Ink.
Siapa sangka, bisnisnya kini semakin berkembang. Meski begitu, bagi Ria dan timnya, bisa bertahan saja di masa pandemi seperti ini sudah cukup.
“Jujur ketika kita sudah hampir satu tahun menjalani adjustment ini membuat saya berpikir, ‘Bisa bertahan dan waras saja sudah bagus.’ Saya enggak muluk-muluk ‘Mau ngapain, ya (di masa pandemi ini)?’ Wait and see saja, tergantung kondisi, dan maximize apa yang bisa kita lakukan,” tukasnya.
Tetap Positive Thinking, Badai Pasti Berlalu
Apa yang dirasakan Ria dan teman-temannya di Cotton Ink tentunya dirasakan juga oleh banyak pengusaha lainnya. Di zaman ini, tidak ada pengusaha yang terkena imbas dari pandemi COVID-19. Oleh karena itu, ia selalu berusaha positive thinking bahwa semua pasti akan baik-baik saja.
Tak juga ia merasa menyerah pada keadaan. Ria sadar, dampaknya akan lebih fatal jika ia sampai menyerah. Ia juga sadar lebih banyak orang yang menggantungkan kehidupannya pada Cotton Ink. Mungkin ia masih bisa menjalani hidupnya ke depan dengan baik-baik saja. Tapi bagaimana dengan karyawannya?
“Sampai tahap menyerah, sih, enggak, tapi kalau hilang semangat, pernah. Yang membuat saya bangkit lagi, ya, kesadaran akan tanggung jawab kepada orang orang yang menggantungkan hidupnya kepada kami,” terang ibu tiga anak itu.
Dalam unggahan foto tertanggal 18 Agustus, perempuan kelahiran 1987 itu menulis begini, “Terlepas dari banyaknya tantangan, kondisi ini juga menuntut kita selaku pebisnis untuk kreatif dalam mencari kesempatan baru. Jadi menengok ulang bagaimana aku, @carlinedarjanto dan seluruh tim @cottonink berusaha untuk beradaptasi kembali dengan kondisi yang serba baru. Termasuk berinovasi dan memutuskan untuk menghadirkan produk sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini.”
Kalimat ini bisa mempertegas bahwa meskipun sedang di dalam situasi yang sulit, Ria dan timnya tak semudah itu menyerah.
Dukungan dari Keluarga dan Tim Kerja
Ria terberkati karena ia dikelilingi oleh orang-orang yang sangat supportive. Selain timnya di kantor, ada juga keluarga dan khususnya suami yang selalu menyemangatinya di rumah.
Sebagai pebisnis, Ria terbilang sukses. Saat ini gerai Cotton Ink sudah ada di beberapa mal besar di Tanah Air. Ini menunjukkan kalau dedikasinya akan apa yang dikerjakannya terbayarkan. Lantas, bagaimana dengan perannya sebagai ibu bagi Ara (8), Banyu (4), Alaia (18 bulan)?
Waktu dengan Anak: Bisa Berkualitas, Kuantitas Kurang
Jika dilihat dari usianya, anak-anak Ria masih sangat kecil. Mereka masih dalam pertumbuhan yang membutuhkan perhatian ekstra. Namun sebagai ibu yang juga bekerja, meluangkan waktunya sepenuhnya untuk anak-anak juga tak mungkin. Tapi meski hanya sedikit, ia selalu mengusahakan agar semuanya berkualitas.
“Menjalaninya secara kualitas bisa balance, tapi kalau secara kuantitas menurut saya susah.”
Namun Ria tak mau dibuat sedih akan hal itu. Ia punya tips tersendiri untuk dirinya dalam hal ini. “Tipsnya, berdamai dengan kekurangan (diri sendiri) dan komunikasi dengan anak sebaik mungkin,” terang Ria.
Komunikasi yang Baik dengan Anak
Sejauh ini ketiga anak Ria tahu apa yang dikerjakan ibunya saat tidak berada di rumah –kepada anak bungsu, meski belum bisa mengerti pun Ria berusaha menjelaskannya. Bagi Ria hal ini sangat penting.
“Saya selalu cerita apa yang sedang saya lakukan, saya bikin apa, saya kerja apa, saya di kantor ngapain. (Sesekali) anak-anak juga saya bawa ke kantor supaya melihat bahwa ibunya bekerja. Saya sangat terharu ketika Ara, anak pertama saya bilang, ‘I really appreciate your hardwork, Ibu’.”
Hati ibu mana yang tidak bahagia dan meleleh mendengar pernyataan seperti itu. Pernyataan Ara ini adalah bukti bagi Ria bahwa apa yang dilakukannya selama ini adalah sesuatu yang benar dan baik. Bahwa apa yang berusaha ditujukkannya kepada anak-anaknya bisa membuat mereka mengerti. Di sisi lain, bahwa Ria mengurus mereka juga dengan sangat baik.
Wanita Harus Berkarya
Selama ini kita tumbuh dalam pemikiran bahwa ibu rumah tangga bukanlah apa-apa. Ibu rumah tangga bukanlah suatu pekerjaan yang besar. Padahal, menjalani peran sebagai ibu rumah tangga adalah sebuah prestasi dan kesuksesan bagi seorang perempuan yang sudah menikah.
Ria ingin menunjukkan bahwa sebagai seorang perempuan ia juga bisa sukses di luar rumah. “Apa yang ingin saya tunjukkan adalah saya ingin menjadi perempuan yang bermanfaat bagi orang lain, dan mengekspresikan apa yang suka.”
Apalagi, kata Ria, ia termasuk orang yang cepat bosan. Ia selalu saja ingin melakukan sesuatu yang baru setiap harinya.
Pasti Bisa Jika Mau dan Berani
Mungkin tidak semua pekerjaan yang sedang dijalani seseorang berkaitan dengan pendidikannya. Karena, masih banyak juga orang yang menemukan passion-nya belakangan. Namun tidak dengan Ria. Sejak awal ia sudah tahu apa yang diinginkannya untuk masa depannya. Saat kuliah ia mengambil jurusan Desan Komunikasi Visual di Universitas Paramadina.
Baginya, modal saja untuk membangun usaha itu tidak cukup, tapi dibutuhkan juga bekal pendidikan. “(Pendidikan) sangat penting, karena pendidikan membentuk karakter dan pola pikir kita. Dan menurut saya itu adalah modal dasar bertahan hidup,” katanya kepada theAsianParent Indonesia.
Pesan Ria Sarwono untuk para perempuan di luar sana, “Carilah hal yang Anda sukai dan mulailah dari yang kecil. Anda bisa jika Anda mau dan berani untuk memulai.”
Baca juga:
Dilema Ibu yang Bekerja
3 Trik yang Membantu Ibu Bekerja Menjadi Lebih Efisien
id.theasianparent.com/bisnis-cathy-sharon
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.