“Apa wajar kalau rambut rontok pada bayi? Bayiku usia 1 bulan dan rambutnya rontok,” tanya seorang ibu bernama Dzulaikha di aplikasi theAsianparent Indonesia.
Jangan dulu panik, Bun. Pasalnya, rambut rontok pada bayi merupakan hal yang normal.
Secara alami, rambut rontok pada bayi disebut telogen effluvium dan biasanya berlangsung selama enam bulan pertama setelah bayi dilahirkan.
Artikel terkait: 7 Manfaat minyak kemiri untuk kulit dan rambut bayi
Daftar isi
Mengapa Rambut Rontok pada Bayi Bisa Terjadi?
Rambut bayi baru lahir rontok atau bayi botak di bagian belakang karena kerontokan kerap kali menjadi masalah yang membuat Bunda khawatir.
Namun, jangan panik dulu, Bun. Pasalnya, rambut rontok bayi merupakan hal yang normal, kok.
Berdasarkan American Academy of Pediatrics (AAP), bayi umumnya akan kehilangan sebagian atau bahkan seluruh rambutnya dalam beberapa bulan pertama setelah ia dilahirkan.
Lebih lanjut, melansir dari laman Baby Center, dijelaskan bahwa rambut bayi memiliki tahap pertumbuhan dan tahap istirahat.
Tahap pertumbuhan berlangsung sekitar tiga tahun, dan tahap istirahat berlangsung sekitar tiga bulan (berkisar antara 1 – 6 bulan masih dalam tahap normal).
Selama tahap istirahat, rambut tetap berada di folikel sampai rambut baru mulai muncul.
Sekitar 5 hingga 15 persen rambut di kulit kepala biasanya dalam fase istirahat pada satu waktu.
Tetapi stres, demam, atau perubahan hormon dapat menyebabkan banyak rambut berhenti tumbuh sekaligus.
Rambut mulai muncul ketika tahap pertumbuhan berikutnya dimulai sekitar tiga bulan kemudian.
Biasanya, kadar hormon bayi baru lahir turun tepat setelah ia menghirup oksigen pertamanya.
Hal ini menyebabkan dia kehilangan rambut yang ada saat ia dilahirkan. Sama halnya dengan ibu yang baru melahirkan.
Artikel terkait: 6 Cara Alami Mengatasi Rambut Rontok Sesudah Melahirkan
Penyebab Rambut Bayi Rontok
Jika Parents melihat bayi memiliki bercak botak atau pitak pada bagian tertentu, amati cara dia bersandar dan tidur.
Bila ia selalu tidur dalam posisi yang sama atau cenderung duduk dengan kepala menghadap kursi bayi, ia mungkin kehilangan rambut di daerah itu.
Ia juga bisa mengalami pitak di rambut jika ia menggosok kepalanya ke kasur.
Beberapa penyebab utama kerontokan rambut pada anak-anak adalah:
1. Alopecia Areata
Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menempelkan folikel rambut ke seluruh tubuh.
Ini bisa menyebabkan bercak botak halus di seluruh kulit kepala dan diketahui berdampak pada kecepatan pertumbuhan rambut.
2. Gangguan Tiroid
Kondisi gangguan tiroid seperti hipotiroidisme diketahui menyebabkan kerontokan rambut yang berlebihan.
3. Kurang Aktifnya Kelenjar Pituitari
Jika kelenjar pituitari bayi Anda kurang aktif, mereka mungkin memiliki kondisi yang disebut hipopituitarisme yang dikenal sebagai penyebab kerontokan rambut yang ekstrem.
4. Trikotilomania
Ini adalah kondisi yang diamati pada bayi yang sedikit lebih tua di mana mereka secara kompulsif mencabut rambut mereka. Ini bisa menjadi alasan rambut rontok.
5. Kerusakan Fisik
Mengikat rambut bayi Anda terlalu erat atau bentuk kerusakan fisik lainnya pada rambut mereka dapat menyebabkan kerontokan rambut yang tidak dapat diperbaiki.
6. Infeksi
Infeksi kurap yang sangat menular yang disebut tinea capitis dapat menyebabkan kerontokan rambut, kulit kepala yang bersisik dan gatal serta kemerahan pada kulit kepala.
7. Masalah Rambut
Kerontokan juga bisa terjadi disebabkan oleh masalah rambut yang dialami oleh si Kecil.
Misalnya, adanya kutu dan ketombe dapat menyebabkan rambut rontok. Maka itu, pastikan rambut si Kecil terawat untuk menghindari masalah ini, ya.
8. Cradle Cap
Upaya penanganan membersihkan cradle cap juga mungkin saja bisa menyebabkan kerontokan pada bayi.
Membersihkan kulit kepala bayi dari cradle cap seperti menggosokan jari pada kepalanya bisa sebabkan rambut bayi rontok.
Maka itu, ketika membersihkan kepala si Kecil yang mengalami masalah rambut satu ini, Parents juga perlu berhati-hati, bersihkan secara perlahan saja, ya.
9. Adanya Perubahan Kadar Hormon
Perlu diketahui, pertumbuhan rambut bayi dalam kandungan dirangsang oleh hormon ibu.
Ketika bayi lahir, jumlah hormon di dalam tubuh bayi akan berkurang, sehingga hal ini menyebabkan rambut bayi rontok setelah dilahirkan.
Selain itu, hormon stres kortisol yang dialami oleh ibu hamil juga bisa menyebabkan rambut bayi lebih banyak rontok.
10. Posisi Tidur Bayi
Posisi tidur bayi juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab rambut rontok. Apabila ia tidur dalam posisi kepala yang sama, maka kondisi tersebut bisa menyebabkan lebih sering terjadinya gesekan dengan tempat tidur dan sebabkan rambutnya lebih banyak rontok.
Hal ini jugalah yang bisa sebabkan rambut bayi terlihat lebih tipis atau botak di sebagian sisi kepalanya.
Kebanyakan orang tua berpikir rambut bayi baru lahir jatuh bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius.
Jika terbatas dalam jumlah kecil, kerontokan rambut diperkirakan terjadi pada semua umur. Bicaralah dengan dokter Anda untuk informasi dan kejelasan lebih lanjut.
Artikel terkait: Ingin Rambut Bayi Tumbuh Lebat & Sehat, Pilih 10 Rekomendasi Shampo Ini!
Cara Mengatasi Rambut Bayi Rontok
Kerontokan rambut pada bayi biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah menginjak usia 6 bulan dan rambutnya akan tumbuh kembali.
Namun, Parents bisa melakukan beberapa perawatan di rumah untuk mengurangi kerontokan pada rambut si Kecil.
Berikut beberapa cara yang bisa Parents lakukan untuk mengurangi kerontokan rambut bayi:
- Lakukan tummy time agar kepala bayi tidak sering bergesekan dengan kasur
- Saat menghilangkan kerak di kulit kepala bayi akibat cradle cap, Parents bisa menggunakan sikat lembut secara perlahan agar kulit kepala bayi tidak terluka
- Cuci rambut si Kecil 2-3 kali dalam seminggu. Cuci perlahan, pijat lembut kulit kepalanya saat menggunakan sampo
- Gunakan sampo yang diformulasikan khusus untuk bayi
- Keringkan rambut bayi menggunakan handuk berbahan halus
- Oleskan minyak rambut pada bayi seperti minyak kelapa atau minyak zaitun untuk perawatan dan merangsang pertumbuhan rambut si Kecil
- Sisir rambut bayi menggunakan sisir berbulu lembut.
Kapan Rambut Rontok pada Bayi Perlu Diperiksakan ke Dokter?
Kerontokan rambut yang berlebihan bisa disebabkan oleh banyak masalah. Ini bisa menunjukkan masalah gizi, infeksi seperti kerak topi di kulit kepala bayi, atau masalah medis lainnya.
Disarankan agar Parents mengamati si kecil dari dekat dan berbicara dengan dokter jika rambut rontok terus menerus dan berlebihan. Apalagi terjadi setelah lebih dari 6 bulan.
Nantinya, dokter akan memastikan bahwa tidak ada kondisi medis yang mendasari dan membantu dengan perawatan jika ada masalah.
Bila dokter mencurigai adanya masalah kulit di kepala bayi, Parents mungkin dirujuk ke dokter kulit untuk evaluasi lebih lanjut.
***
Demikian beberapa penyebab rambut rontok pada bayi beserta beberapa upaya mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat, Parents!
***
Newborn Hair Loss
www.babycenter.com/health/conditions/hair-loss-in-babies_85
Hair Loss in Baby: What’s Normal and What’s Not
parenting.firstcry.com/articles/hair-loss-in-babies-whats-normal-whats-not/
Baca juga:
5 Tanda bayi Anda akan tumbuh tinggi (disertai rumus prediksi tinggi anak saat dewasa)
Berat serta Tinggi Badan Ideal Anak dan Bayi, Ini Rumus Menghitungnya!
Rambut anak rontok hebat, waspadai 4 gangguan kesehatan ini!