Rabun jauh atau miopia menjadi salah satu gangguan mata yang tentunya mengganggu penglihatan. Sebab, rabun jauh membuat penderitanya kesulitan untuk melihat benda-benda yang berjarak beberapa meter di depannya.
Jika tak segera diobati, maka miopia bisa menyebabkan sakit mata bahkan kehilangan penglihatan. Apabila kesulitan melihat akibat menderita rabun jauh, pastinya bikin Parents juga sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Tak jarang, hal ini dapat membahayakan penderitanya maupun orang lain. Nah, tetapi tak semua orang mengerti gejala, penyebab, pengertian, bahkan cara mengobati rabun jauh yang tepat. Lantas, bagaimana penjelasannya? Yuk, simak artikel ini sampai tuntas!
Pengertian Rabun Jauh
Melansir dari American Academy of Ophthalmology, rabun jauh juga dikenal dengan istilah miopia. Ini merupakan kondisi mata ketika objek yang dekat terlihat jelas tetapi objek yang jauh buram. Misalnya, saat Parents membaca peta dengan jelas tetapi mengalami kesulitan melihat dengan cukup baik untuk mengendarai mobil.
Miopia adalah kelainan refraksi yang terjadi ketika mata tidak dapat memfokuskan cahaya dengan benar pada retina. Pemfokusan itu disebut pembiasan (bending). Supaya bisa melihat dengan jelas, cahaya harus melewati kornea dan lensa mata. Kornea dan lensa membiaskan cahaya sehingga sampai di retina lalu mengubah cahaya menjadi sinyal yang dialirkan ke otak lantas menjadi gambar.
Dengan kelainan refraksi, bentuk kornea atau lensa mencegah cahaya membengkok dengan benar. Ketika cahaya tidak terfokus pada retina sebagaimana mestinya, penglihatan akan menjadi kabur atau buram. Miopia adalah kondisi umum yang memengaruhi sekitar 25% orang Amerika. Ini adalah gangguan fokus mata, bukan penyakit mata.
Artikel Terkait: Waspada rabun mata pada anak, kenali gejala dan pencegahannya di sini!
Gejala Rabun Jauh
Beberapa gejala rabun jauh yang harus diwaspadai ialah:
- Penglihatan kabur saat melihat objek yang jauh
- Sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan mata
- Kebutuhan untuk menyipitkan mata atau menutup sebagian kelopak mata untuk melihat dengan jelas
- Kesulitan melihat saat mengemudikan kendaraan, terutama pada malam hari (night myopia)
Rabun jauh sering kali pertama kali terdeteksi selama masa kanak-kanak dan umumnya didiagnosis antara tahun-tahun awal sekolah hingga remaja. Seorang anak dengan rabun jauh dapat mengalami beberapa gejala seperti:
- Terus-menerus menyipitkan mata
- Perlu duduk lebih dekat ke televisi, layar film, atau bagian depan kelas
- Tampaknya tidak menyadari objek yang jauh
- Berkedip berlebihan
- Sering menggosok matanya
Jenis-jenis Rabun Jauh
Ada beberapa jenis rabun jauh atau miopia yang menyerang sejumlah orang bahkan anak-anak. Berikut ini jenis-jenis rabun jauh:
1. Rabun Jauh pada Anak
Ada beberapa faktor penyebab miopia pada anak salah satunya adalah genetik. Jika orang tua menderita miopia, anak mereka mungkin juga mengalaminya. Miopia sering ditemukan pada anak-anak ketika mereka berusia antara 8 dan 12 tahun. Selama masa remaja, ketika tubuh tumbuh dengan cepat, miopia bisa menjadi lebih buruk. Antara usia 20 dan 40, biasanya ada sedikit perubahan.
2. Rabun Jauh Ringan hingga Tinggi
Miopia tinggi biasanya akan stabil antara usia 20-30 tahun. Penting untuk mengunjungi dokter mata secara teratur untuk pemeriksaan retina. Orang dengan miopia menghadapi risiko lebih tinggi memiliki retina yang terlepas atau ablasi retina. Sementara itu, orang dengan miopia tinggi juga memiliki risiko lebih tinggi terkena glaukoma dan katarak. Ini adalah masalah mata serius yang dapat menyebabkan kebutaan.
Penyebab Rabun Jauh
Melansir dari Clevel and Clinic, apabila Parents atau si kecil menderita miopia, kemungkinan besar setidaknya salah satu atau kedua orang tua mengalaminya juga.
Para ahli mata masih tidak yakin dengan penyebab pasti miopia, tetapi percaya bahwa itu adalah campuran dari faktor keturunan dan lingkungan. Ada kemungkinan bahwa miopia juga terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya, ketika si kecil atau Parents sering melihat ponsel, membaca buku, televisi, melihat laptop dalam jarak dekat secara terus-menerus maka akan mengalami rabun jauh.
Miopia biasanya muncul pada masa kanak-kanak. Biasanya, kondisinya menurun, tetapi dapat memburuk seiring bertambahnya usia. Karena cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus dengan benar, gambar tampak tidak jelas. Anggap saja seperti sorotan yang salah arah. Ketika menyorotkan lampu sorot ke tempat yang salah di kejauhan, maka tidak dapat melihat objek dengan jelas.
Artikel Terkait: Retinopati Prematuritas, risiko kebutaan pada anak yang lahir prematur
Faktor Risiko Rabun Jauh
Menurut National Eye Institute, miopia sering didiagnosis antara usia 8 tahun dan 12 tahun. Rabun jauh pada orang dewasa biasanya akan sulit dihilangkan apabila ia memiliki riwayat rabun jauh sejak kecil.
Orang dewasa juga bisa menjadi rabun jauh karena kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes. Stres visual adalah faktor risiko lain rabun jauh. Hal ini terjadi karena mata lelah setelah melakukan pekerjaan yang mendetail, seperti membaca atau menggunakan komputer.
Rabun jauh juga bisa menjadi kondisi yang diturunkan. Jika salah satu atau kedua orang tua mengidap rabun jauh, kemungkinan besar Anda atau si kecil juga akan mengalaminya.
Diagnosis dan Pengobatan Rabun Jauh
Tenaga medis dan dokter spesialis mata dapat mendiagnosis miopia menggunakan pemeriksaan mata standar. Miopia biasanya diagnosis pada masa kanak-kanak tetapi dapat berkembang pada orang dewasa sebagai akibat dari stres visual atau diabetes.
1. Diagnosis rabun jauh pada orang dewasa
Tenaga medis dan dokter akan menguji bagaimana mata Anda memfokuskan cahaya dan mengukur kekuatan lensa korektif yang dibutuhkan oleh mata.
Pertama, dokter atau tenaga medis akan menguji ketajaman visual dengan meminta Anda untuk membaca huruf pada grafik mata. Kemudian dia akan menggunakan retinoscopy yang menyala untuk mengukur bagaimana cahaya dipantulkan oleh retina Anda.
Dokter dan tenaga medis juga akan menggunakan phoropter yakni instrumen yang mengukur jumlah kesalahan bias Anda dengan menempatkan serangkaian lensa di depan mata. Itulah cara mengukur kekuatan lensa yang Anda butuhkan.
2. Diagnosis rabun jauh pada anak-anak
Dokter anak akan memeriksa mata anak pada setiap kunjungan anak ke klinik atau rumah sakit. Pemeriksaan mata pertama harus dilakukan sebelum usia 1 tahun.
Jika anak tidak memiliki masalah mata, maka jadwalkan pemeriksaan mata ulang harus dilakukan sebelum anak masuk ke taman kanak-kanak. Karena miopia dapat terjadi karena faktor keturunan, apabila Parents memiliki masalah dengan rabun jauh maka sebaiknya pemeriksaan dilakukan lebih awal.
Jika Anda atau dokter anak melihat adanya masalah penglihatan pada anak, maka Anda sebaiknya dirujuk ke dokter spesialis mata anak.
Selama pemeriksaan mata, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik mata anak dan memeriksa refleks cahaya secara teratur. Untuk anak-anak antara usia 3 dan 5 tahun, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penglihatan menggunakan tes grafik mata, gambar, huruf yang juga disebut “Tes Ketajaman Visual E Acak.”
Karena penglihatan anak terus berubah seiring pertumbuhannya, terus pastikan mereka mendapatkan pemeriksaan penglihatan oleh dokter anak atau penyedia perawatan mata sebelum masuk sekolah SD dan setiap dua tahun sekali.
American Optometric Association merekomendasikan pemeriksaan mata yang komprehensif untuk mengetahui kondisi penglihatan sejak dini ketika mereka dapat lebih mudah dikontrol untuk anak-anak dan orang dewasa.
Pengobatan Rabun Jauh
Kacamata atau lensa kontak dapat mengoreksi dan menyembuhkan miopia atau rabun jauh pada anak juga orang dewasa. Khusus orang dewasa, ada beberapa jenis operasi refraktif yang juga dapat memperbaiki miopia.
Dengan miopia, hasil pemeriksaan kacamata atau lensa kontak Anda adalah angka negatif, misalnya -3,00. Semakin tinggi angkanya, semakin kuat lensa yang dibutuhkan. Hasil pemeriksaan ini membantu mata memfokuskan cahaya pada retina, menjernihkan penglihatan jarak jauh. Berikut ini cara mengobati rabun jauh.
1. Kacamata
Cara paling populer bagi kebanyakan orang untuk mengoreksi miopia adalah dengan kacamata. Tergantung pada tingkat koreksi penglihatan yang diperlukan, Anda akan memakai kacamata setiap hari atau hanya untuk saat penglihatan jarak jauh saja. Misalnya, dipakai hanya saat mengemudi.
Beberapa anak dengan miopia mungkin hanya membutuhkan kacamata untuk bermain bola, menonton film, atau melihat papan tulis. Beberapa orang mungkin perlu memakai kacamata terus-menerus untuk melihat dengan jelas. Lensa penglihatan tunggal akan membuat penglihatan jarak jauh lebih jelas. Tetapi pasien di atas 40 tahun yang menderita miopia mungkin memerlukan lensa bifokal atau progresif untuk melihat dengan jelas baik dekat maupun jauh.
2. Lensa Kontak
Beberapa orang menemukan bahwa penglihatan jarak jauh mereka terasa lebih tajam dan luas menggunakan lensa kontak. Namun, kelemahan dalam penggunaan lensa kontak ialah memerlukan banyak perawatan agar menjaganya tetap bersih. Tanyakan kepada penjual jenis lensa kontak yang tepat dengan kondisi miopia Anda.
3. Ortho-k atau CRT
Beberapa orang dengan miopia ringan bisa menggunakan Ortho-k atau CRT yakni lensa kontak refraktif kornea sementara yang dipakai tidur untuk membentuk kembali kornea sementara.
4. LASIK
Lasik adalah prosedur keratomileusis in situ dengan bantuan laser, operasi paling umum untuk mengoreksi rabun jauh. Dalam prosedur LASIK, dokter mata Anda menggunakan laser untuk memotong penutup melalui bagian atas kornea, membentuk kembali jaringan kornea bagian dalam dan kemudian mengembalikan penutup ke tempatnya.
5. Terapi Penglihatan
Terapi penglihatan adalah pilihan jika miopia Anda disebabkan oleh kejang otot fokus Anda. Anda dapat memperkuat otot melalui latihan mata dan meningkatkan fokus Anda.
Artikel Terkait: Operasi LASIK Mata Saat Hamil, Bahaya atau Tidak?
Pencegahan Rabun Jauh
Meskipun tidak ada obat untuk miopia, ada langkah-langkah sehari-hari yang dapat dilakukan untuk mencegah miopia. Saat ini, sangat penting untuk menetapkan batasan bagi anak-anak dan diri sendiri pada aktivitas yang menyebabkan ketegangan mata. Berikut beberapa tips mencegahnya:
- Batasi waktu pada perangkat digital
- Ambil jeda untuk meregangkan otot mata
- Jangan membaca atau bekerja dalam cahaya redup
- Sesekali pergilah ke luar ruangan
- Kenakan kacamata hitam di luar ruangan
- Kenakan pelindung mata untuk olahraga/hobi
- Berhenti merokok
- Jadwalkan pemeriksaan mata secara teratur
- Tanyakan pada dokter tentang obat tetes mata atropin untuk memperlambat perkembangan miopia
- Tanyakan pada dokter tentang lensa kontak fokus ganda untuk memperlambat perkembangan pada anak-anak
Komplikasi Rabun Jauh dan Kapan Harus ke Dokter
Apabila Parents atau si kecil merasa kesulitan melihat dengan jelas hal-hal yang jauh sehingga mengganggu pekerjaan atau aktivitas sehari-jari, maka segeralah kunjungi dokter spesialis mata.
Dengan begitu, Parents jadi tahu seberapa parah tingkat rabun jauh yang Parents atau si kecil miliki, serta memberikan solusi perawatan mata untuk memperbaiki penglihatan. Cari perawatan medis darurat jika Anda mengalami:
- Munculnya banyak floaters secara tiba-tiba yakni berupa bintik-bintik kecil yang tampaknya melayang melalui bidang penglihatan Anda
- Kilatan cahaya di satu atau kedua mata
- Bayangan seperti tirai di atas bidang visual Anda
Ini adalah tanda peringatan ablasio retina, yang merupakan komplikasi miopia yang jarang terjadi. Ablasio retina adalah keadaan darurat medis, segera mendapatkan penanganan yang tepat adalah hal terpenting.
Nah itulah serba serbi mengenai rabun jauh yang kerap menyerang anak-anak hingga usia dewasa maupun orang tua. Apabila Parents atau si kecil mengalami gejala di atas, pastikan untuk segera menghubungi dokter agar mendapat penanganan dan perawatan yang tepat, ya!
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Nearsightedness
www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nearsightedness/symptoms-causes/syc-20375556
Nearsightedness: What Is Myopia?
www.aao.org/eye-health/diseases/myopia-nearsightedness
What Is Myopia (Nearsightedness)?
www.webmd.com/eye-health/nearsightedness-myopia
Myopia (Nearsightedness)
my.clevelandclinic.org/health/diseases/8579-myopia-nearsightedness
Baca Juga:
Risiko rabun jauh pada anak makin meningkat, cegah dengan cara sederhana ini
Makin Banyak Anak Pakai Kacamata atau Myopia Boom, Bagaimana Mencegahnya?
Waspada Mata Minus: Kenali Penyebab, Gejala, dan Penanganannya