Ternyata Pup Bayi Bisa Mengukur Tingkat Kecerdasan Anak, Ini Faktanya!
Penelitian baru mengklaim bahwa kecerdasan bayi di masa yang akan datang terkait dengan bakteri usus di kotorannya.
Seiring pertumbuhan bayi Anda, sangat wajar membayangkan akan seperti apa ia nantinya, apakah ia lucu, baik, atau pintar? Sebuah penelitian terbaru mengklaim bahwa petunjuk tentang tingkat kecerdasan bayi tersembunyi di dalam… pup bayi!
Ya, Parents tidak salah baca. Pup bayi datang dalam berbagai warna dan tekstur yang dapat memberi tahu apa yang terjadi dalam tubuh anak serta menunjukkan kondisi tertentu yang memerlukan penanganan.
Sebuah penelitian baru-baru ini menegaskan bahwa kotoran bayi bisa memberikan banyak informasi. Para peneliti dari University of Carolina (UNC) School of Medicine menerbitkan hasil temuan mereka dalam Biological Psychiatry.
Artikel terkait: Kotoran Bayi dan Penjelasannya
Fakta Menarik Mengenai Pup Bayi
Berikut ini beberapa poin menarik dari penelitian yang perlu Parents ketahui:
1. Bayi dengan Jenis Bakteri Tertentu di Pup-nya Unggul dalam Tes Kognitif
Peneliti memeriksa sampel kotoran dari 100 bayi berusia 1 tahun. Mereka menemukan bahwa bayi yang memiliki mikrobioma kurang beragam dan banyak bacteroides memiliki nilai lebih tinggi dalam tes kognitif ketika berusia 2 tahun.
“Ini pertama kalinya gabungan antara komunitas mikroba dan perkembangan kognitif ternyata memiliki kaitan bagi manusia,” ujar Rebecca Knickmeyer dari University of Carolina School of Medicine dalam sebuah pernyataan.
Mereka menilai bayi dengan menggunakan Mullen Scales of Early Learning, yaitu serangkaian tes perkembangan yang melibatkan pengujian keterampilan motorik halus dan motorik kasar, kemampuan perseptual (memahami dan menginterpretasikan informasi yang diterima oleh panca indera), dan perkembangan bahasa.
Artikel terkait: BAB Bayi Keras? Ini 7 Cara untuk Melancarkan Buang Air Besar Bayi
2. Probiotik Dapat Memengaruhi Perkembangan Otak Sebelum Usia 1 Tahun
“Kami belum bisa menyimpulkan, ‘Mari beri setiap orang probiotik (bakteri baik)'”, para peneliti menjelaskan. Namun, hasil temuan mereka menyoroti peran penting yang dimiliki bakteri baik di usus bayi dalam perkembangan otak sebelum usia 1 tahun.
“Hasil ini menunjukkan bahwa Parents mungkin bisa membantu perkembangan mikrobioma untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif atau mengurangi risiko gangguan seperti autisme, termasuk masalah kognitif dan bahasa,” ujar para peneliti.
Artikel terkait: Bayi Tidak BAB Setelah MPASI Pertama, Kapan Perlu Merasa Khawatir? Ini Kata Dokter
3. Bisakah Bakteri Berkomunikasi dengan Otak Bayi?
“Apakah bakteri sebenarnya ‘berkomunikasi’ dengan otak yang sedang berkembang?” Knickmeyer mempertanyakan. “Itu adalah sesuatu yang masih terus kami teliti hingga saat ini. Jadi kami akan melihat beberapa tanda yang mungkin terjadi.”
Ia juga menyajikan teori lain: bahwa jenis bakteri dalam pup bayi hanyalah jembatan antara faktor lain dalam perkembangan otak. Misalnya, bisa saja faktor lain itu berupa makanan dan gizi bayi.
Artikel terkait: BAB bayi berbusa, apakah berbahaya? Ini penjelasan lengkapnya
4. Studi tentang Pup Bayi adalah Awal dari Penelitian yang Lebih Menjanjikan di Masa Depan
Penelitian ini adalah yang pertama mengeksplorasi hubungan antara perkembangan otak dan bakteri usus yang ditemukan dalam pup bayi. Semua klaim ini memang tampak tak masuk akal dan masih banyak yang harus diuji untuk memperkuat hasil temuan ini.
Namun para peneliti yakin ini adalah langkah awal untuk hasil temuan yang lebih menjanjikan.
Bagi Bunda dan Ayah, penelitian ini bisa sedikit menjawab rasa penasaran mereka tentang perkembangan kecerdasan anak di masa yang akan datang. Apapun akan dilakukan, meski harus mengintip apa yang ada di balik popok bayi. Tidak hanya urine dan pup bayi, namun ada bakteri yang mungkin berkorelasi dengan tingkat kecerdasannya.
*Artikel disadur dari tulisan Bianchi Mendoza di theAsianparent Singapura.
Baca juga:
Apakah bayi pup dan pipis di dalam kandungan? Ini penjelasannya