Mungkin Bunda pernah bertanya-tanya, apakah bayi BAB dalam kandungan? Lalu bagaimanakah sistem sekresi dari kotoran janin di dalam rahim ini?
Laman Romper menyebutkan, janin diberi makan melalui plasenta dan tali pusar. Plasenta menyediakan nutrisi dan oksigen untuk janin.
Artikel terkait: Menakjubkan! Ternyata begini cara janin menerima makanan dari ibu [Video]
Bila setiap manusia berapapun usianya pasti BAB dan BAK, lalu apakah bayi BAB dalam kandungan juga? Bagaimanakah caranya?
Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai bayi BAB dalam kandungan seperti dilansir dari Parenting Firstcry.
Apakah bayi buang air dalam rahim?
Apakah bayi BAB dan BAK dalam kandungan?
Jawabannya iya, bayi memang buang air kecil di rahim ibu mereka selama kehamilan. Setelah trimester pertama, embrio kini telah tumbuh menjadi janin.
Janin tersebut mulai menyerupai bentuk manusia dan telah memiliki beberapa organ tubuh dasar. Pembentukan dan pembuangan urin juga terjadi.
Meskipun begitu, urin yaang terbentuk dan dibuang oleh janin, sangat berbeda dari urin yang manusia dewasa. Urin janin tidak memiliki warna atau bau karena bayi belum mencerna makanan eksternal.
Amankah jika bayi buang air dalam rahim?
Rahim adalah lingkungan yang dibuat aman dan nyaman untuk janin. Rahim mengandung cairan ketuban yang melakukan banyak fungsi, mulai dari menjaga suhu optimal, menahan gerakan bayi, dan sebagainya.
Cairan ketuban ini juga terdiri dari banyak air, garam dan mineral. Bayi juga cenderung menelan banyak cairan ketuban, sehingga mereka harus buang air kecil.
Namun, tenang Bunda. Walalupun urin yang dikeluarkan janin bisa tertelan kembali, tapi janin dalam kandungan akan melakukan tindakan ‘daur ulang’ terhadap urin mereka selama dalam kandungan.
Menelan urin juga merupakan hal yang normal untuk bayi di dalam rahim. Selain itu, menelan cairan ketuban juga diperlukan untuk membantu berfungsinya sistem pencernaan serta sistem urine janin.
Apakah bayi BAB dalam kandungan?
Bagaimana cara bayi BAB dalam kandungan?
Di dalam rahim, semua nutrisi yang dibutuhkan bayi disediakan langsung oleh tali pusar. Karenanya, tidak ada peluang untuk tubuh bayi menghasilkan bahan limbah apa pun, yang mencegah terjadinya buang air besar.
Selain itu, pergerakan usus janin tidak terjadi, jadi kotoran tidak akan terdorong keluar. Kotoran pertama bayi akan keluar saat mereka lahir. Kotoran pertama bayi ini disebut mekonium.
Apa yang terjadi bila bayi BAB dalam kandungan?
Bagaimana cara bayi BAB dalam kandungan?
Pada kasus-kasus tertentu, misalnya saat bayi kekurangan okesigen, bayi akan gagal menahan kotoran mereka, Akibatnya, kotoran akan keluar di dalam rahim. Jika bayi buang air besar di dalam rahim, mekonium (kotoran pertama bayi) akan bersirkulasi di dalam cairan ketuban.
Keadaan ini memungkinkan bayi menghirupkotorannya sendiri, dan menyebabkan bayi mengalami sindrom aspirasi mekonium. Sindrom aspirasi mekonium dapat menyebabkan gangguan perkembangan pernapasan setelah bayi lahir.
Untuk mengurangi risiko bayi BAB dalam kandungan, ada baiknya ibu hamil agar tidak stres untuk mencegah bayi kekurangan asupan oksigen.
***
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Video Perkembangan Janin Dalam Rahim
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.