Hukum Puasa Tanpa Niat karena Lupa atau Tidak Disengaja, Apakah Puasanya Sah?

Ketahui hukum puasa yang dijalankan tanpa niat di sini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Puasa di bulan Ramadan hukumnya wajib dikerjakan bagi setiap umat muslim. Sebelum menjalankan ibadah puasa, kita perlu memerhatikan rukun puasa yang mana salah satunya adalah mengucapkan niat. Namun, bagaimana hukumnya jika puasa tanpa niat? Baik itu karena kelupaan atau pun tidak disengaja, apakah puasanya masih sah menurut agama?

Melansir dari berbagai sumber, kali ini akan kami rangkumkan informasi terkait hukum puasa jika dikerjakan tanpa niat. Yuk, simak informasinya sampai akhir ya!

Rukun Puasa

Sumber: Freepik

Sebelum mengetahui hukum puasa tanpa niat, Anda perlu memahami bahwa terdapat rukun puasa yang perlu dipahami umat muslim. Dalam mazhab Maliki yang dikutip dari Detik, terdapat dua rukun puasa yang perlu diperhatikan, keduanya adalah menahan diri dan juga niat. Jika kedua rukun puasa tersebut tidak dijalankan sebaik mungkin, maka puasa yang dikerjakan tidak akan tercapai maknanya.

Namun dalam pendapat mazhab Maliki yang kedua, niat bukanlah rukun puasa, melainkan syarat sahnya seseorang menjalankan puasa. Oleh karena itu puasa akan tetap tercapai maknanya dengan hanya menahan diri. Namun tetap yang perlu diperhatikan adalah syarat sah puasa dengan mengucapkan niat.

Baca juga: Niat dan Doa Buka Puasa Ganti Ramadan, Parents Sudah Menjalankannya?

Kapan Niat Puasa Diucapkan?

Sumber: Freepik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai syarat sah puasa, umat muslim perlu mengucapkan niat sebelum menjalankan ibadah puasa. Lantas, kapan waktu yang tepat mengucapkan niat puasa?

Mengutip dari Detik, Habib Usman bin Yahya menyebutkan bahwa niat puasa Ramadan harus dilakukan malam hari sebelum masuk fajar. Selain itu, mengucapkan niat puasa wajib diucapkan dalam hati saja. Jika diucapkan secara lisan, itu adalah sunah yang boleh dikerjakan.

“Niat itu harus ada namun cukup di dalam hati karena niat itu adanya di dalam hati. Di dalam hati itu wajib dan sunah dengan lisan. Jadi kalau ada seseorang ingin puasa di bulan Ramadan jadi niatnya itu harus pas masuk setelah magrib atau masuk salat tarawih,” ujar Habib Usman melansir dari Detik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga: Beragam penyakit yang rentan terjadi saat puasa, waspada ya Parents!

Hukum Puasa Tanpa Niat

Sumber: Pexels

Sebagaimana diketahui bahwa niat adalah amalan yang wajib dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa. Lantas, bagaimana hukumnya puasa tanpa niat? Sejumlah pendapat menyebutkan bahwa puasa tanpa niat baik karena kelupaan atau tidak sengaja hanyalah menghasilkan kesia-siaan.

Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW pernah bersabda:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه

Artinya: Sesungguhnya semua amalan itu hanyalah dengan niat, dan bagi setiap orang mendapatkan apa yang telah ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah hanya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ia harapkan atau karena wanita yang ia nikahi, maka hijrahnya itu menuju yang ia inginkan.

Hadis di atas juga sejalan dengan apa yang dibagikan oleh Habib Usman, bahwasanya niat yang sudah tertanam dalam hati seseorang berarti sudah meniatkan tubuhnya untuk beribadah puasa Ramadan kepada Allah SWT.

“Intinya (niat) harus ada di dalam hatinya. Jelas bahwasannya, barangsiapa tidak berniat puasa sebelum terbitnya fajar atau waktu subuh maka puasanya tidak sah,” sambung Habib Usman.

Baca juga: Jangan dilewatkan, ini 5 amalan sunah ketika berbuka puasa

Bagaimana Jika Puasa Tanpa Niat?

Sumber: Pexels

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meski hukumnya wajib membacakan niat sebelum puasa, namun seseorang yang menjalankan puasa tanpa niat tetap perlu menjalankan puasa di hari tersebut. Kendati puasanya tidak sah karena tidak mengucapkan niat, mereka tetap harus menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sampai waktu berbuka tiba.

Selain tetap diwajibkan berpuasa, orang yang berpuasa tanpa niat juga diwajibkan mengqadha puasanya di lain waktu karena puasa yang dikerjakan saat itu hukumnya tidak sah.

Sebagaimana dikutip dalam Nahdlatul Ulama (NU) Online, Imam an-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarah Muhadzdzab (6/315) menawarkan solusi bagi mereka yang berpuasa namun tidak mengucapkan niat sebelumnya.

Selain tetap menjalankan puasa sebagaimana mestinya, orang yang lupa membaca niat di malam hari hukumnya sunah untuk tetap mengucapkan niat di pagi harinya. Dengan catatan, niat yang diucapkan harus dipahami dan niati sebagai sikap taqlid atau mengikuti mazhab Imam Abu Hanifah untuk mengucapkan niat puasa di pagi hari.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Solusi agar Tidak Lupa Niat

Sumber: Pexels

Lupa adalah hal yang manusiawi, namun jika menyangkut niat puasa, hal ini menjadi fatal karena puasa yang dijalankan hanyalah sia-sia. Untuk menghindari kelalaian mengucapkan niat puasa, situs NU Online merangkumkan solusi bagi umat muslim agar melakukan niat puasa selama sebulan penuh di malam pertama Ramadan.

Adapun niat puasa Ramadan untuk sebulan penuh adalah sebagai berikut:

 نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhana hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta'ala.

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah."

Ada pun niat tersebut tertuang dalam kitab Sabil al-Huda karya KH Ahmad Idris Marzuqi, salah seorang ulama Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Hal ini sebagaimana pandangan mazhab Maliki bahwa puasa selama sebulan Ramadan bisa dianggap sebagai satu kesatuan ibadah. Sehingga satu kali niat yang diucapkan untuk satu bulan puasa dianggap sudah cukup.

Kendati bisa diucapkan untuk satu bulan penuh, namun KH Idris menekankan kembali bahwa niat tersebut hanyalah bentuk antisipasi bagi umat muslim yang sering kali kelupaan atau tidak sengaja menjalankan puasa tanpa niat. Sehingga niat puasa Ramadan pada umumnya pun tetap harus dibaca setiap malamnya.

Baca juga:

 

Penulis

Rianti