Di antara maraknya kabar poligami para artis dan pemuka agama, pria asal Depok bernama Roel Mustafa membuat gebrakan, dengan mengikuti sunah rasul, ia memiliki target untuk bisa menafkahi 1000 janda tanpa harus menikahi mereka.
Lelaki 1000 janda, adalah julukan yang disematkan pada pria berusia 39 tahun ini. Dia memberikan sumbangan berupa sembako, juga kunjungan kekeluargaan kepada janda-janda sebatang kara yang membutuhkan bantuan.
Apa yang dilakukan oleh Roel Mustafa, ternyata terinspirasi dari mendiang ibunya. Ketika Roel masih kuliah, sang ibu yang berstatus janda sering membagikan makanan kepada teman-teman janda yang lansia, dan tidak memiliki sanak keluarga.
“Ibu saya merasa bersyukur, karena masih punya anak yang merawat dia, masih memperhatikan dia,” ucap Mustafa seperti dikutip dari Kumparan.
Selain itu, Roel juga pernah merasakan dibantu oleh orang lain. Sebab itulah, ketika dirinya memiliki rezeki lebih, dia ingin membantu orang lain juga. Saat sang ibu meninggal dunia, Roel memikirkan nasib teman-teman ibunya yang janda.
Sejak itulah, dia mulai bergerak mencari janda untuk disantuni. Awalnya dia melakukan hal tersebut di kawasan Petojo Utara, Gambir. Kemudian saat Roel pindah rumah ke Depok, dia melanjutkan pencarian janda untuk disantuni.
Mustafa selalu mencari janda untuk diberi santunan, dia berencana untuk menafkahi 1000 janda sebagai wujud bakti kepada sang ibu yang telah tiada. Sumber: Kumparan
Bukan janda muda yang menjadi sasaran Mustafa, melainkan para janda tua yang berusia di atas 65 tahun. Yang hidup sendirian karena ditelantarkan oleh keluarganya, atau sebatang kara tanpa memiliki anggota keluarga sama sekali. Merekalah yang ia pilih untuk diberikan santunan.
Aksi Mustafa tidak luput dari perhatian masyarakat sekitar, banyak yang turut memberi bantuan berupa donasi atau memberikan langsung kepada para janda seperti yang dilakukan Mustafa.
Mustafa bersyukur, karena semakin banyak yang memberi donasi, maka akan semakin banyak pula janda yang bisa disantuni. Kini, dia sudah memberi santunan kepada 300 orang janda, dan ingin meningkatkan targetnya menjadi 1000.
“Saya berpikir saya punya target, mudah-mudahan bisa menafkahi 1000 janda,” paparnya.
Selama satu tahun terakhir, Mustafa bekerjasama dengan teman-temannya di Sekolah Relawan, untuk mencari janda yang membutuhkan bantuan. Selain sembako, Mustafa dan para relawan juga memberikan kasih sayang yang hilang dari kehidupan para janda tersebut.
Mustafa dan para relawan mendengarkan curhatan para janda yang tak memiliki sanak keluarga. Hal tersebut sudah cukup membuat para janda binaannya merasa bahagia, karena kesepian yang mereka rasakan akibat hidup sebatang kara, bisa terobati dengan kehadiran Mustafa dan para relawan yang mau mendengarkan uneg-uneg mereka.
“Mereka rindu bicara dengan anaknya, ngobrol seperti keluarga, itu tidak pernah mereka lakukan lagi,” kata ayah satu anak ini.
Menafkahi 1000 janda
Mustafa, berniat menafkahi 1000 janda tidak hanya dari segi materi, tapi juga kasih sayang agar mereka bisa bahagia di hari tua. Sumber: Kumparan.
Para janda yang mendapat santunan dari Mustafa tidak hanya dari Depok tempatnya tinggal, tapi juga dari beberapa daerah lain seperti Lampung, Surabaya, Nganjuk, Semarang, Jakarta, Bogor dan Bekasi.
Tidak hanya memberi santunan, Mustafa juga membina para janda tersebut agar bisa hidup mandiri. Dengan cara memberikan modal untuk usaha sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Mustafa juga terus memberikan pendampingan pada mereka.
Lewat aksi mulianya yang ingin menafkahi 1000 janda tua, Mustafa ingin membuka mata para pria mapan yang selama ini suka bermain dengan janda muda.
“Banyak lelaki-lelaki yang mapan, banyak pria-pria yang sudah punya uang berlebih, tetapi kadang-kadang suka menyimpan janda muda. Saya ingin menginspirasi, kenapa bukan janda tua yang mereka simpan dan diberi nafkah?”
Dengan tagline menafkahi tanpa harus menikahi, Mustafa berniat menafkahi 1000 janda tua yang kurang beruntung.
Dengan niatan tersebut, Mustafa menamai dirinya Lelaki 1000 Janda, dengan tagline ‘menafkahi tidak harus menikahi. Lalu bagaimana tanggapan sang istri?
“Istri tidak pernah cemburu, dia sudah terbiasa. Dia malah sangat mendukung kegiatan saya, karena dia tahu tujuan saya bukan berdasarkan syahwat.”
Kini, setiap bulan Mustafa secara rutin berkeliling mengunjungi para janda yang berada di bawah binaannya untuk membagikan sembako, mendengarkan curhat mereka, juga memantau kondisi kesehatan para lansia tersebut.
Semoga apa yang dilakukan Mustafa menjadi inspirasi bagi kita semua, untuk selalu memberikan uluran tangan kepada mereka yang membutuhkan bantuan di sekitar kita.
Baca juga:
Kisah Inspiratif Dokter Tanpa Kaki, 15 Tahun Keliling Desa untuk Menolong Sesama
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.