X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Kisah Inspiratif Dokter Tanpa Kaki, 15 Tahun Keliling Desa untuk Menolong Sesama

Bacaan 4 menit

Pengabdian Li Juhong, kisah inspiratif yang menyentuh hati

Inilah kisah inspiratif Li Juhong, wanita 37 tahun dari pinggiran Chongqing, Cina. Di tahun 1983 saat usianya 4 tahun, ia harus diamputasi akibat sebuah kecelakaan. Hebatnya, kehilangan kaki tak membuatnya kehilangan nurani pada nasib sesama.

Setelah kehilangan kakinya, Li Juhong belajar berjalan dengan bantuan dua bangku kayu. Di usia 8 tahun ia sudah mahir dan bisa bergerak ke mana-mana menggunakan bangku kayu itu.

Tragedi yang menimpanya mengilhaminya untuk menjadi dokter, agar bisa menyembuhkan orang sakit dan menyelamatkan nyawa mereka.

Setelah lulus dari sebuah perguruan tinggi, ia mulai bekerja di sebuah klinik di Desa Wadian, Chongqing barat daya, mulai tahun 2001.

Kisah Inspiratif Dokter Tanpa Kaki, 15 Tahun Keliling Desa untuk Menolong Sesama

Dapat dukungan suami

Li Juhong telah mengabdi menjadi dokter desa selama 15 tahun, dan melayani panggilan dari rumah ke rumah. Selama itu pula ia berganti bangku kayu berulang kali. Sampai saat ini telah 30 bangku kayu yang ia ‘habiskan’.

Beruntung ia punya seorang suami yang setia dan memahami niat tulus istrinya. Liu Xingyan, yang sering dipangging Xing, berhenti bekerja agar bisa membantu pekerjaan rumah dan istrinya. Ia juga kerap menggendong Li untuk mengunjungi pasiennya satu demi satu.

“Dibandingkan orang lain, saya memang punya banyak kesulitan,” ujar Li. “Tapi saya selalu berbisik pada diri saya, ‘Tuhan akan membantu mereka yang menolong dirinya sendiri’. Ini saya bisikkan agar dapat setia pada tujuan hidup saya.”

Menurut sebuah catatan setempat, ada 300 rumah dan 1000 warga di Desa Wadian. Li telah mengobati hampir semua warga desa selama bertahun-tahun.

Putra Li yang saat ini berumur 12 tahun mengatakan, ia kagum pada ibunya dan juga ingin jadi dokter suatu hari nanti.

Parents, semoga kisah inspiratif Bu Dokter di atas menyemangai kita untuk tidak pernah menyerah. Kita bisa melakukan semua hal dengan cara terbaik, baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain.

Artikel terkait: Terpisah selama 16 tahun, saudara kembar ini akhirnya bertemu berkat kekuatan Twitter

Hepatitis D

Apa yang dilakukan Dokter Li adalah salah satu tindakan mulia. Ia mengabdi untuk melayani masyarakat, meski keadaannya tidak sempurna. Parents, bagi Anda yang berprofesi sebagai dokter atau sering berinteraksi dengan dokter, Anda perlu tahu ciri-ciri dokter yang baik dan peduli pasiennya.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu Anda menuju karier yang sukses di bidang kedokteran atau mengenali ciri dokter yang baik. Dr. John Madden dari St. George University merekomendasikan beberapa kualitas yang bisa digunakan untuk mengukur dokter yang baik.

  • Komunikator yang Baik

Dokter sering terburu-buru menyela pasien. Jika dokter hanya duduk dan mendengarkan apa yang diungkapkan pasien, mereka mungkin akan menemukan jawaban yang pasien cari. Komunikasi yang baik bukan hanya tentang bersikap ramah dengan pasien, tetapi keterampilan untuk memahami masalah pasien dan menjelaskan diagnosis.

  • Terorganisasi dan Detail

Seorang dokter yang baik perlu bekerja dengan terorganisasi dan detail. Dokter perlu memastikan, pasiennya mendapatkan tindakan tepat yang direkomendasikan, pertanyaan mereka dijawab, dan pasien memiliki gambaran yang jelas tentang keluhannya setelah meninggalkan ruangan dokter.

  • Membuat Pasien Merasa Dipedulikan

Pasien tidak mempermasalahkan besaran IPK yang diperoleh dokter selama kuliah. Pasien ingin merasa mereka berada ditangani dengan baik, oleh orang yang benar. Apa yang diperlukan untuk menjadi dokter yang dipercaya pasien? Seorang dokter yang baik tahu bagaimana membuat pasien merasa seolah-olah mereka dirawat dan didengarkan.

  • Ingin Tahu

Dokter yang baik harus menggunakan rasa ingin tahu mereka yang untuk mengarahkan ke diagnosis yang akurat, bahkan jika itu berarti memanfaatkan sumber daya tambahan yang biasanya tidak mereka lakukan untuk mendiagnosis penyakit.

  • Memberi Saran

Dokter yang baik melakukan apa pun untuk membantu pasien mereka. Ia akan menyarankan sistem perawatan kesehatan dengan mencari spesialis, atau mendapatkan resep yang mereka butuhkan. Dokter harus bersedia memberikan dukungan itu dengan tulus tanpa maksud tersembunyi.

  • Tak hanya baik pada pasien, tapi semua orang

Dokter harus memiliki kepribadian baik, pendengar yang hebat, dan empati terhadap pasien mereka. Dokter yang baik akan menjadi profesional, baik, dan penuh kasih sayang pada semua orang, termasuk pasien, keluarga, kolega, dan staf.

dokter anak

Lihatlah foto-fotonya di halaman berikut:

Li Juhong, who lost her legs when young, has worked as village doctor in Chongqing 15 years. https://t.co/Z5EGSNhcTL pic.twitter.com/fZsJ2si30i

— Chris Buckley 储百亮 (@ChuBailiang) March 25, 2016

#Legless village doctor #LiJuhong holds wooden stools against her leg stumps to move around and care for patients. pic.twitter.com/KTBDGmitoq

— Loudspeaker-وڈاسپیکر (@JawadHSumra) March 31, 2016

How Li Juhong who lost her legs became a respected village doctor by via Ushome | Mail Online https://t.co/A4Fk2eTk6z

— Latikia (@latikia) February 1, 2016

Baca juga: 

Cerita mitra kami
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?

Hebat! Anak 5 tahun tanpa kaki dan tangan berprestasi di bidang olahraga

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

jpqosinbo

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Kisah Inspiratif Dokter Tanpa Kaki, 15 Tahun Keliling Desa untuk Menolong Sesama
Bagikan:
  • Kisah Inspiratif : Kakek dan Cucu Menjadi Mahasiswa Bersama

    Kisah Inspiratif : Kakek dan Cucu Menjadi Mahasiswa Bersama

  • Mengharukan, Kisah Ketegaran Istri Merawat Suaminya yang Sakit Parah

    Mengharukan, Kisah Ketegaran Istri Merawat Suaminya yang Sakit Parah

  • Kisah Inspiratif : Kakek dan Cucu Menjadi Mahasiswa Bersama

    Kisah Inspiratif : Kakek dan Cucu Menjadi Mahasiswa Bersama

  • Mengharukan, Kisah Ketegaran Istri Merawat Suaminya yang Sakit Parah

    Mengharukan, Kisah Ketegaran Istri Merawat Suaminya yang Sakit Parah

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.