Terjadi kasus penularan virus yang tak biasa di Italia. Untuk pertama kalinya ditemukan kasus seorang pria kena HIV, COVID-19, dan cacar monyet sekaligus. Tentu ia tidak menyangka akan terinfeksi tiga virus yang sedang ditakuti manusia di seluruh dunia itu.
Diketahui pria tersebut berada di Spanyol selama lima hari di Juni lalu. Kemudian, sembilan hari setelah sampai di Italia, muncul gejala, seperti mengalami demam, sakit tenggorokan, merasa lelah, dan pusing. Setelah diperiksa, pria tersebut terinfeksi COVID-19 dan cacar monyet. Parahnya lagi, ia juga positif HIV.
Pria Kena HIV, COVID-19, dan Cacar Monyet Sekaligus Usai Pulang dari Spanyol
Sumber : unsplash
Pria berusia 36 tahun yang tidak disebutkan namanya itu pertama kali mengalami demam, sakit tenggorokan, dan sakit kepala sembilan hari setelah kembali dari perjalanan ke Spanyol.
Menurut sebuah studi kasus di Journal of Infection, pasien tersebut menghabiskan 5 hari di Spanyol dari 16 hingga 20 Juni 2022. Sembilan hari kemudian, ia mengalami demam (sampai 39°C), disertai dengan sakit tenggorokan, kelelahan, sakit kepala dan limfadenomegali inguinalis kanan.
Pada 2 Juli ia dinyatakan positif SARS-CoV-2 kemudian pada hari yang sama, ruam mulai muncul di lengan kirinya. Padahal, pria itu sudah divaksinasi untuk SARS-CoV-2 dengan dua dosis vaksin mRNA BNT162b2 Pfizer pada Desember 2021 dan telah tertular COVID-19 pada Januari 2022.
Hari berikutnya, vesikel kecil menyakitkan yang dikelilingi oleh halo eritematosa muncul di batang tubuh, tungkai bawah, wajah, dan glutes. Pada 5 Juli, gejala semakin parah sehingga ia pergi ke unit gawat darurat Policlinico “G. Rumah Sakit Universitas Rodolico – San Marco” di Catania, Italia. Dari UGD, ia kemudian dipindahkan ke unit Penyakit Menular.
Artikel terkait : Cacar monyet, penyakit langka mematikan mengintai keluarga, waspada!
Pasien Juga Menderita HIV dan Sifilis
Sumber : freepik
Saat ditelusuri riwayat kesehatannya, pasien dilaporkan dirawat karena sifilis pada 2019. Pihak rumah sakit juga melakukan serangkaian tes HIV dan hasilnya positif.
Pada September 2021, ia melakukan tes HIV dengan hasil negatif. Namun, pada 6 Juli 2022, pasien juga mengetahui bahwa dia mengidap HIV, meskipun hasil tes terakhirnya negatif. Para dokter memprediksi infeksi tersebut lumayan baru.
“Faktanya, pasien kami dites positif HIV-1 dan mengingat jumlah CD4 yang diawetkan, kami dapat berasumsi bahwa infeksinya relatif baru,” tertulis dalam studi tersebut.
Artikel terkait : WHO Tetapkan Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global
Merupakan Kasus Pertama
Sumber : freepik
Kasus ini menyoroti bagaimana gejala cacar monyet dan COVID-19 dapat tumpang tindih, dan menguatkan bagaimana dalam kasus koinfeksi, pengumpulan anamnestik, dan kebiasaan seksual sangat penting untuk melakukan diagnosis yang benar.
Usai mendapatkan penanganan pertama untuk ketiga penyakit menular yang didapatnya, pria tersebut keluar dari rumah sakit pada 11 Juli 2022. Ia kemudian menjalani isolasi mandiri di rumah.
Peneliti melihat bahwa penting untuk melihat berbagai aspek termasuk kebiasaan seksual dalam menegakkan diagnosis.
“Kasus ini menyoroti bagaimana gejala cacar monyet dan COVID-19 dapat tumpang tindih, dan menguatkan bagaimana dalam kasus koinfeksi, pengumpulan anamnestik, dan kebiasaan seksual sangat penting untuk melakukan diagnosis yang benar,” ungkap para peneliti.
Pasien pria Italia menjadi orang pertama di dunia yang dinyatakan positif COVID-19, cacar monyet, dan HIV pada hari yang sama.
Artikel terkait : Jadi Kasus Pertama, Seekor Anjing Dilaporkan Tertular Cacar Monyet
Pemeriksaan IMS Pada Penderita Monkeypox
Sumber : freepik
Saat pemeriksaan di rumah sakit, pasien pria Italia tersebut mengaku melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan pria saat di Spanyol.
Para peneliti mengungkapkan bahwa kasus tersebut menekankan bahwa hubungan seksual bisa menjadi cara utama penularan cacar monyet.
Jadi, selain tes cacar monyet, tes infeksi menular seksual juga disarankan untuk pasien.
“Oleh karena itu, pemeriksaan lengkap [infeksi menular seksual] direkomendasikan setelah diagnosis monkeypox,” ujar para peneliti dalam laporannya.
Meski berhasil mendiagnosis ketiga virus pada pasien, para dokter belum menemukan apakah kombinasi ketiganya bisa memperburuk keadaan pasien.
***
Baca juga :
Hindari Diskriminasi dan Stigma, WHO Siap Ubah Nama Cacar Monyet
Terkonfirmasi, Ini Kronologi Kasus Pertama Cacar Monyet di Indonesia
Wabah Cacar Monyet Ancam Inggris, WHO Peringatkan untuk Waspada
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.