Rumah menjadi tempat utama anak untuk berlindung dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Untuk itu, Parents sejatinya harus berusaha menciptakan lingkup rumah yang aman dan nyaman untuk si kecil. Seringkali, Parents tak menyadari adanya potensi bahaya di rumah yang mengintai buah hati kapan saja.
Menurut survei yang dirilis oleh Centers for Disease Control and Prevention pada 2008 menyebutkan, lebih dari 12.000 orang berusia 0 hingga 19 tahun meninggal setiap tahunnya. Ironisnya, kebanyakan kasus disebabkan cedera yang tak disengaja dan sebenarnya bisa dicegah. Selain itu, lebih dari 9,2 juta orang masuk instalasi gawat darurat akibat hal yang tidak fatal.
Potensi bahaya di rumah untuk si kecil, Parents harus waspada
Hal ini menjadi peringatan bagi Parents agar lebih awas akan berbagai hal di rumah yang bisa jadi membahayakan keselamatan anak di rumah, antara lain hal-hal berikut ini.
Hal yang bisa menjadi potensi bahaya di rumah untuk si kecil, apa saja?
Percaya atau tidak, tali pusat bayi yang baru lahir mengandung 232 bahan kimia beracun, demikian data yang dirilis oleh Environmental Defense Fund. Dengan kata lain, sejak belum lahir sebenarnya bayi sudah terpapar racun yang kita hirup atau serap dari lingkungan sekitar.
Kondisi ini tidak terlepas dari orangtua itu sendiri. Sebanyak 3 dari 10 orangtua yang memiliki balita melaporkan kebiasaan mereka menaruh obat-obatan, peralatan untuk membersihkan rumah, dan benda mengandung racun lain di rak atau lemari yang bisa dijangkau anak.
Sekitar 14% orangtua mengatakan mereka tidak pernah mengecek baterai yang terpasang dalam alarm kebakaran yang terpasang di rumah. Dengan demikian, orangtua tidak mengetahui dengan pasti apakah baterai dan alarm itu sendiri masih bekerja dengan baik. Untuk itu, cek secara berkala baterai alat alarm yang Anda miliki di rumah setiap 6 bulan demi menghindari hal yang tidak diinginkan ya, Parents!
-
Kondisi tempat tidur yang buruk
Faktanya, 73% orangtua melaporkan tempat tidur bayi dalam kondisi buruk. Buruk dalam artian terlalu banyak barang yang ada di atasnya seperti tumpukan selimut, bantal, bahkan mainan yang belum dibereskan.
Bahkan, terdapat 819 bayi di bawah 12 bulan yang meninggal karena tercekik di tempat tidur sepanjang tahun 2013. Oleh karena itu, dekorasi kamar bayi seperlunya saja ya, Parents.
-
Membiarkan si kecil mandi sendiri
Tak bisa dipungkiri, mandi dan bermain air adalah aktivitas yang menyenangkan bagi si kecil. Bahkan, tak jarang Parents akan meninggalkan anak sendiri demi ia bisa memiliki waktunya sendiri. Hal ini diamini oleh data yang mengungkapkan bahwa 1 dari 8 ibu mengakui pernah meninggalkan anaknya yang masih kecil sendirian di kamar mandi selama setidaknya lima menit.
Padahal, tenggelam menempati urutan pertama kecelakaan pada anak di bawah empat tahun yang berujung kematian.
Nah, ini yang tak kalah penting. Si kecil yang mulai aktif pasti akan menghabiskan waktunya untuk mengeksplorasi seisi rumah. Ia akan memuaskan rasa ingin tahunya dengan mencoba segala hal yang terkadang luput dari pengawasan kita. Data menunjukkan sekitar 48% orangtua belum memasang furnitur rumah tangga dengan benar sehingga berisiko menjadi potensi bahaya di rumah bagi si kecil.
Masyarakat urban akan membangun tangga untuk mempermudah mobilitas di rumah. Namun, ekstra waspada jika sudah ada si kecil di rumah. Alangkah baiknya memasang pengamanan, berhubung anak akan mencapai fase mengeksplor seluruh penjuru rumah termasuk naik turun tangga.
Sebagai langkah pencegahan, pasanglah pelindung seperti gerbang atau pegangan yang kuat untuk anak merambat. Apalagi, lebih dari 93.000 anak di bawah 5 tahun harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat akibat cedera karena tangga.
Cipatakan rumah yang aman untuk anak, ini tips yang bisa Parents lakukan!
Cara yang bisa dilakukan orangtua untuk rumah aman dan nyaman bagi si kecil
Duh, ternyata banyak juga ya Parents hal tak terbayangkan yang bisa menjadi potensi bahaya di rumah untuk si kecil. Akan tetapi, bukan hal yang mustahil lho menciptakan hunian yang aman dan nyaman bagi keluarga, khususnya buah hati Anda. Melansir laman Raising Children, berikut beberapa caranya:
- Pasanglah pagar pengaman di sekeliling tangga dan balkon rumah. Jangan lupa awasi anak kapan pun ia naik turun tangga untuk mencegah ia terjatuh atau terpeleset.
- Jauhkan makanan atau minuman panas dari jangkauan anak.
- Memasang alarm kebakaran di kamar tidur adalah solusi terbaik, dengan begitu Parents dapat bertindak cepat jika terjadi kebakaran di sudut rumah tertentu. Ujilah efektivitas alarm setiap bulan dan ganti baterainya setiap tahun secara berkala. Jika sudah melewati 10 tahun, ganti alat dengan yang baru.
- Tempatkan benda yang mengandung bahan kimia (obat-obatan, pengusir serangga, dan lainnya) di tempat tinggi dan tidak bisa dijangkau oleh anak.
- Perhatikan furnitur rumah tangga dengan seksama secara berkala. Perbaiki atau ganti dengan yang baru jika ada perabotan yang ditengarai sudah rapuh. Usahakan tempatkan perkakas rumah tangga yang berat seperti lemari menempel di tembok agar lebih aman.
- Buat daftar nomor telepon darurat seperti kantor polisi, pemadam kebakaran, rumah sakit, dokter anak langganan, dan lainnya. Tempelkan daftar ini di tempat yang mudah terlihat, misalnya di pintu kulkas atau lemari dapur. Hal ini akan memudahkan jika terjadi sesuatu hal tak terduga dan tidak bisa kita tangani sendiri.
Nah Parents, sudahkah menciptakan tempat tinggal yang aman untuk keluarga kecil Anda?
Referensi: Artikel ini disadur dari theAsianparent Singapura
Baca juga:
Hati-hati, 5 Bahaya yang Mengintai Anak-anak saat Main Air Banjir
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.