Bun, pernah nggak dengar istilah belly mapping dari spesialis kandungan Bunda? Lalu bagaimana sih caranya belly mapping untuk mengetahui posisi janin Bunda?
Mungkin Bunda sering melakukan segala cara untuk memastikan bahwa posisi janin berada di posisi yang tepat untuk melahirkan. Melalui olahraga, menaiki anak tangga dan melakukan squats. Tapi semua cara yang Bunda lakukan itu belum bisa memastikan bagaimana posisi si kecil di dalam sana.
Belly mapping untuk mengetahui posisi janin, bagaimana caranya?
Mengetahui bagaimana posisi bayi di dalam perut Bunda merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan agar mempermudah dan memperlancar proses persalinan kelak.
Belly mapping merupakan cara mengidentifikasi posisi bayi pada trimester ketiga kehamilan. Kebanyakan Ibu hamil pada bulan kesembilan kehamilannya dapat mengidentifikasi sendiri posisi janin tanpa bantuan ultrasound, meski demikian beberapa masih merasa kesulitan mengetahuinya sendiri tanpa bantuan ahli.
Kehamilan Bunda harus terlebih dahulu mencapai 7 – 8 bulan, secara umum lebih baik untuk melakukannya di atas usia kandungan 30 minggu. Lalu siapkan spidol non-toxic untuk memvisualisasikan posisi janin Anda.
Sebelum melakukan belly mapping disarankan untuk menemui spesialis kandungan Anda terlebih dahulu untuk mengetahui apakah posisi kepala janin menghadap ke bawah atau ke atas.
#1 Cari tahu posisi kepala bayi
Apabila Bunda belum sempat ke dokter kandungan, Bunda dapat mengidentifikasi letak kepala janin sendiri, kok. Caranya? Rebahkan tubuh Bunda di atas tempat tidur lalu tekan sedikit bagian panggul hingga menemukan posisi kepala yang akan terasa seperti mangkuk kecil.
Biasanya, tangan dan jemarinya akan berada di posisi dekat dengan kepala, sebab janin senang menghisap jarinya di dalam sana dan menaruhnya dekat posisi kepala.
#2 Temukan detak jantungnya
Lagi-lagi, pergilah ke dokter kandungan untuk mengetahui posisi detak jantung bayi Anda. Seketika Anda mengetahui posisi detak jantungnya, tandai dengan spidol yang Anda punya.
Biasanya detak jantung dapat terasa dari punggung bayi, karenanya Anda akan merasakan sebuah massa yang agak keras dan panjang. Apabila Bunda tak dapat menemukannya, bisa jadi posisi janin Anda ada di posisi sebaliknya. Dalam posisi ini, Bunda akan merasakan area yang lebih lembuh yang kemungkinan besar merupakan area perut bayi.
#3 Gunakan boneka untuk memvisualisasikan posisi janin
Sebagai bagian dari belly mapping untuk mengetahui posisi janin, Bunda kini dapat menggunakan boneka bayi untuk memvisualisasikannya.
Mulailah menggambar posisi janin Anda dengan panduan kondisi kepala dan punggung yang sudah ditandai sebelumnya.
Kemudian, Bunda dapat mencari posisi pantat bayi, dengan merasakan area bulat dan keras yang terasa seperti kepala. Gambarlah simbol ‘pantat’ di perut Anda.
Pertimbangkan juga pergerakan di perut Anda. Bundalah yang paling tahu ke arah mana janin di dalam perut Anda bergerak. Bunda dapat merasakan tendangannya setiap saat, bukan?
Meskipun tak selalu di posisi yang sama, namun Bunda masih bisa mengerti pola pergerakan tubuh bayi hanya dari tendangan yang dihasilkan di dalam perut. Gambar lagi ya!
Sumber: mamanatural
Bunda juga dapat melakukan belly mapping dengan cara-cara kreatif, untuk mempermudah atau sekedar menjadi kenangan saat kehamilan si kecil.
Lalu apabila posisi bayi kurang ideal di dalam sana, tenang masih tersisa cukup banyak waktu untuk mengembalikannya ke letak ideal, salah satunya dengan olahraga.
***
Nah, jika Bunda tertarik mempraktikkan belly mapping untuk mengetahui letak janin, kami sarankan cari ahli kandungan yang mengerti letak bayi dan bisa memandu Bunda untuk melakukan belly mapping.
Jadi, apakah Bunda tertarik melakukannya?
Referensi: Momjunction
Baca juga;
4 Posisi Janin dalam Kandungan, Mana yang Terbaik untuk Persalinan?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.