Pernahkah Parents mendengar istilah pigeon feet pada bayi? Pigeon feet adalah kondisi pada buah hati di mana posisi kakinya tidak terlihat normal seperti pada umumnya. Kelainan pada tubuh si kecil tentu akan membuat Parents khawatir.
Oleh karena itu, yuk, langsung simak informasi lengkap seputar kondisi pigeon feet pada buah hati.
Pigeon Feet atau Pigeon Toed pada Bayi
Memiliki buah hati yang lahir dengan sehat dan sempurna adalah dambaan setiap orangtua. Pigeon feet, pigeon toed, atau intoed adalah suatu kondisi ketika telapak kaki atau jari-jari pada kaki bayi mengarah ke dalam. Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu ataupun kedua kaki bayi.
Pigeon toed umumnya ditemukan pada bayi dan sebagian besar akan menghilang ketika remaja. Namun, pada kasus yang serius, tindakan operasi diperlukan untuk mengatasi pigeon toed tersebut.
Penyebab Pigeon Toed
Berikut ini adalah beberapa penyebab pigeon toed pada buah hati.
1. Faktor Genetik
Melansir dari laman Healthline, kondisi pigeon toed biasanya diturunkan dari keluarga. Parents atau kakek yang mengalami kondisi ini saat bayi, besar kemungkinan akan menurunkannya ke generasi berikutnya.
2. Pengaruh Rahim yang Sempit
Sebagian besar kasus pigeon toed terjadi sejak perkembangan janin di dalam rahim. Rahim yang sempit membuat janin tumbuh dengan posisi kaki akan mengarah ke dalam. Dalam bahasa medis kasus ini disebut metatarsus adductus.
3. Pengaruh Tulang Betis
Pada sebagian kasus lain, pigeon feet juga dapat terjadi ketika anak memasuki masa balitanya. Pigeon feet yang terjadi pada anak usia dua tahun kemungkinan disebabkan karena tulang betisnya yang sedikit memutar ke arah dalam. Dalam bahasa medis, pergeseran tulang betis ini disebut internal tibia torsion.
4. Pergeseran Tulang Paha
Ada pula kondisi yang diistilahkan medial femoral torsion, yaitu pigeon toed yang disebabkan karena perputaran tulang paha. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak di atas usia tiga tahun. Selain itu, kondisi pergeseran tulang paha ini lebih sering terjadi pada anak perempuan.
Artikel terkait: 5 Cacat lahir pada bayi yang sering terjadi di Indonesia
Ciri-ciri Pigeon Toed
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Parents amati untuk mengetahui ciri-ciri si kecil mengalami pigeon toed.
1. Telapak Kaki Mengarah ke Dalam
Kasus pigeon toed yang terjadi sejak bayi dalam rahim bisa terlihat dengan jelas segera setelah bayi lahir. Salah satu atau kedua kaki bayi akan cenderung untuk menekuk ke arah dalam.
2. Bagian Luar Telapak Kaki Melengkung
Bagian luar dari telapak kaki bayi yang mengalami pigeon feet akan melengkung. Lengkungan ini akan menyerupai bentuk bulan sabit.
3. Langkah Kaki ke Arah Dalam
Pigeon toed pada anak juga dapat terlihat ketika anak berjalan atau berlari. Telapak kaki anak akan mengarah ke dalam pada setiap langkahnya. Kasus yang sama juga akan terlihat ketika anak sedang berdiri.
Apakah Pigeon Feet atau Pigeon Toed Berbahaya?
Meskipun terlihat mengkhawatirkan, pigeon feet atau pigeon toed sebenarnya tidak membuat bayi merasa kesakitan. Menurut berbagai sumber, umumnya tidak ada komplikasi medis yang akan terjadi pada bayi yang mengalami pigeon toed. Dampak paling jelas dari pigeon feet adalah cara anak berjalan atau berlari saja.
Anak yang tumbuh dengan pigeon toed tetap bisa melakukan aktivitas fisik seperti olahraga atau menari. Salah satu risiko yang mungkin terjadi yaitu ejekan dari teman anak karena cara jalan atau berlarinya yang berbeda.
Bila kondisi tersebut memengaruhi emosional anak, Parents bisa berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti terapis.
Artikel terkait: Normalkah bentuk kaki O pada bayi dan balita? Ini penjelasannya
Cara Mengatasi Pigeon Feet
1. Membaik dengan Sendirinya
Pada sebagian besar kasus, pigeon feet yang ringan hingga moderat akan membaik seiring pertumbuhan bayi. Tulang kaki bayi akan bertumbuh dan memperbaiki kondisi seperti ini. Posisi kaki anak akan menjadi normal setelah beberapa tahun.
2. Menggunakan Gips
Pigeon toed pada kaki bayi yang melengkung dengan parah juga dapat diatasi dengan memasang gips pada kaki bayi. Dokter akan memeriksa kaki bayi dan memasangkan gips selama beberapa minggu hingga posisi kaki bayi membaik. Kondisi ini biasanya dilakukan pada bayi yang berusia lebih dari enam bulan.
3. Memijat Kaki Bayi
Pemijatan juga dapat dilakukan untuk memastikan tulang kaki bayi tumbuh dalam posisi yang baik. Namun, untuk teknik pemijatan yang benar, sebaiknya Parents berkonsultasi pada dokter.
Artikel terkait: Ayah Milenial Perlu Tahu, Ini Manfaat Krusial Pijat Bayi untuk Tumbuh Kembang Buah Hati
4. Melatih Duduk dan Berjalan yang Baik
Pigeon feet yang disebabkan oleh perputaran tulang betis biasanya akan membaik dengan cara berjalan, atau berdiri yang baik. Selain itu, cara duduk yang baik dengan tidak menyilangkan kaki bisa memperbaiki pigeon toed yang disebabkan perputaran tulang paha. Biasanya menginjak usia lima tahun pigeon feet ini akan membaik.
5. Operasi
Tindakan operasi juga dapat Parents perhitungkan jika cara diatas tidak memberikan hasil. Operasi biasanya diperhitungkan ketika anak sudah mencapai usia sembilan atau sepuluh tahun, tapi ketika kondisinya tidak membaik atau malah mengganggu aktivitasnya.
Demikianlah informasi seputar pigeon feet atau pigeon toed pada anak. Semoga bermanfaat, ya, Parents.
Referensi: Healthline, Healthcare University of Utah, Medical News Today
Baca juga:
10 Cara Merawat Bayi Baru Lahir, Ini yang Perlu Parents Perhatikan
Perkembangan Bayi Usia 0-3 Bulan yang Tidak Boleh Parents lewatkan!