TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Latih si Kecil Memiliki Personal Boundaries, Ini yang Perlu Parents Lakukan

Bacaan 3 menit
Latih si Kecil Memiliki Personal Boundaries, Ini yang Perlu Parents Lakukan

Boundaries akan menciptakan rasa aman, berikut tips mengajarkannya pada anak!

Saat mendengar kata personal boundaries, apa yang terlintas di benak Parents?

Yups, biasanya yang terlintas adalah garis pembatas antara diri kita dan orang lain. Menurut Stephanie Dowd, PsyD, seorang psikolog klinis, boundaries pada dasarnya adalah tentang memahami dan menghormati kebutuhan kita sendiri, serta menghormati dan memahami kebutuhan orang lain. 

Boundaries pertama yang orangtua berikan pada anak biasanya adalah physical boundaries (physical safety), seperti “No.. no.. tidak dipegang ya, ini panas!”, “Tidak berlarian, pegang tangan Mama/Papa ketika berjalan di luar rumah!” dll. Orangtua akan terus-menerus mengingatkan anak, hingga mereka belajar bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan karena membahayakan.

Seiring bertambah usia, menetapkan boundaries akan menjadi hal yang menantang bagi orangtua. Saat berusia toddler, anak mulai tertarik untuk menguji penerapan boundaries yang dibuat oleh orangtua. 

Pada buku “Boundaries with Kids” yang ditulis oleh Dr. Hendry Cloud & Dr. John Townsend, boundaries disebutkan sebagai preventive medicine untuk mengendalikan perilaku anak. Anak akan merasa aman apabila mereka memiliki boundaries yang jelas.

Ketika orangtua tidak memberikan boundaries yang jelas, maka anak yang akan memegang kendali. Boundaries dapat menciptakan rasa aman, terutama bila ditegakkan dengan konsisten.

Orangtua dapat mulai memberikan pemahaman terkait boundaries saat anak berusia 12 bulan. Pada usia ini, anak mulai mengembangkan kemampuan pemahaman dan bahasa. Secara bertahap, anak akan mengetahui apa yang diharapkan dan diterima oleh lingkungan. 

Cara Mengajarkan Personal Boundaries pada Anak

  • Connection before correction!

personal boundaries

Sebelum kita menetapkan boundaries atau mengoreksi perilaku anak, alangkah baiknya jika kita memastika terlebih dahulu bahwa hubungan kedekatan yang terjalin dengan anak sudah optimal. Orangtua sebaiknya menyediakan waktu berkualitas bersama anak, mendengarkan, dan memvalidasi perasaan anak.  Dengan demikian, mereka akan merasa dipahami.

  • Berkomunikasi sesuai usia anak.

personal boundaries

Ketika berkomunikasi dengan anak, upayakan untuk selalu berada sejajar dengan mereka (eye-level). Sampaikan boundaries dengan singkat, jelas, dan konkret yang sesuai dengan usia anak. Jika anak masih berusia kurang kurang dari 3 tahun, coba untuk berikan boundaries satu-persatu. Ingat! Selalu gunakan intonasi yang tenang ketika berkomunikasi dengan anak. 

  • Fokuslah pada boundaries utama.

personal boundaries

Orangtua dapat memilih boundaries utama yang ingin diajarkan pada anak, seperti “Mengucapkan tolong ketika meminta bantuan orang lain.”, “Mengucapkan terima kasih ketika menerima bantuan dari orang lain.”, “Membereskan mainan sendiri.” Atau “Menggenggam tangan Mama/Papa ketika berjalan di luar rumah.” Jika anak sudah mahir, orangtua dapat menambahkan boundaries lain. Ketika membuat boundaries tentu saja harus disesuaikan dengan usia anak ya, Parents! 

  • Mengajarkan Personal Boundaries Butuh Waktu yang Panjang 

Latih si Kecil Memiliki Personal Boundaries, Ini yang Perlu Parents Lakukan

Yes, It’s a long battle! Orangtua harus menyesuaikan harapan terhadap anak. Dalam mempelajari boundaries, anak membutuhkan waktu dan pengulangan. Ketika orang tua mulai merasa kewalahan menghadapi anak yang terus-menerus melanggar boundaries, coba untuk menenangkan diri atau me-time dulu! Setelah tenang, orang tua dapat mengingatkan kembali boundaries yang sudah disepakati pada anak. 

 

Ditulis oleh:

Rizqina P. Ardiwijaya., M. Psi., Psikolog dari Ruang Mekar Azlia. Sebuah pusat tumbuh kembang keluarga dan individu. Kami melayani konsultasi psikologi, psikotes, dan terapi psikologis.

 

 

Cerita mitra kami
Memberikan Sogokan untuk Anak, Boleh atau Tidak, Ya?
Memberikan Sogokan untuk Anak, Boleh atau Tidak, Ya?
Serunya theAsianparent on the Go 2025 di Bekasi, Banyak Talk Show Bermanfaat!
Serunya theAsianparent on the Go 2025 di Bekasi, Banyak Talk Show Bermanfaat!
MY BABY dan theAsianparent Indonesia Meriahkan Hari Ibu Lewat Acara Spesial 'Mari Rayakan Ibu'
MY BABY dan theAsianparent Indonesia Meriahkan Hari Ibu Lewat Acara Spesial 'Mari Rayakan Ibu'
Bangga jadi Bunda, Apresiasi Peran Penting untuk Keluarga
Bangga jadi Bunda, Apresiasi Peran Penting untuk Keluarga

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

ruangmekar

Diedit oleh:

Adisty Titania

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Latih si Kecil Memiliki Personal Boundaries, Ini yang Perlu Parents Lakukan
Bagikan:
  • Niat Puasa Qadha, Ketentuan dan Tata Caranya yang Benar

    Niat Puasa Qadha, Ketentuan dan Tata Caranya yang Benar

  • 100 Ayat Alkitab tentang Kasih yang Tulus dan Tanpa Batas

    100 Ayat Alkitab tentang Kasih yang Tulus dan Tanpa Batas

  • Sering Diucapkan saat Ada Figur Publik Meninggal, Ini Arti Rest in Peace

    Sering Diucapkan saat Ada Figur Publik Meninggal, Ini Arti Rest in Peace

Author Image

ruangmekar

  • Niat Puasa Qadha, Ketentuan dan Tata Caranya yang Benar

    Niat Puasa Qadha, Ketentuan dan Tata Caranya yang Benar

  • 100 Ayat Alkitab tentang Kasih yang Tulus dan Tanpa Batas

    100 Ayat Alkitab tentang Kasih yang Tulus dan Tanpa Batas

  • Sering Diucapkan saat Ada Figur Publik Meninggal, Ini Arti Rest in Peace

    Sering Diucapkan saat Ada Figur Publik Meninggal, Ini Arti Rest in Peace

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti