“Kalau mau membina rumah tangga yang langgeng, persiapan sebelum menikah harus diperhatikan. Modal cinta saja nggak cukup!“
Selama sepuluh tahun saya menikah, petuah orang tua yang satu ini memang masih terus membekas di hati hati. Iya, iya… modal untuk nikah nggak cukup dengan cinta saja, kok. Apalagi kalau mau rumah tangga langgeng.
Nyatanya, berapa banyak pasangan suami istri yang belasan tahun atau bahkah puluhan tahun yang menikah, kemudian ujung-ujungnya bercerai? Kemana rasa cintanya? Hilang? Atau cintanya mulai bergeser ke lain hati? Mungkin saja.
Faktanya, persiapan sebelum menikah, modalnya memang tidak cukup hanya dengan cinta
Untuk membangun rumah tangga yang bahagia dan langgeng, modalnya memang tidak sedikit.
Berbicara mengenai pernikahan, mungkin perlu dipahami lebih lebih dulu apa pengertian dari pernikahan itu sendiri. Pernikahan, merupakan upacara mengikat janji untuk setia seumur hidup. Ngggak cuma janji di depan penghulu, orangtua yang kita sayangi, termasuk pasangan, tapi janji dengan Tuhan.
Pingkan Cynthia Belinda Rumondor, S.Psi, M.Psi selaku Psikolog klinis dewasa khususnya di bidang relationship, menganalogikan pernikahan sebagai peresmian dibangunnya suatu lembaga atau perusahaan.
“Ibarat perusaahan, lembaga ini perlu punya visi misi dulu. untuk mencapai visi misi tersebut, tentu butuh modal dan keterampilan. Menurut saya modalnya memang nggak cukup dengan cinta aja….”
Persiapan sebelum menikah, apa saja?
Menurut Pingkan, untuk menikah, ada beberapa hal yang perlu diketahui dan dipahami lebih dulu. Oleh karena itu, ada beberapa pertanyaan yang sebaiknya perlu dijawab dan didiskusikan terlebih dahulu dengan pasangan sehingga bisa memiliki kesepakatan dalam visi dan misi pernikahan.
Baik calon suami maupun calon istri, harus bisa menyamakan persepsi tentang hal-hal berikut ini:
1. Pernikahan itu apa, sih?
2. Saat menikah nanti, ingin membangun pernikahan yang seperti apa?
3. Apa saja tugas istri atau pun suami?
4. Apa tujuan pernikahan ini 5 tahun ke depan?
5. Kalau mau punya anak, kapan waktunya? Mau punya anak berapa?
6. Saat punya anak, didikan atau pola asuh seperti apa yang ingin diterapkan?
7. Bagaimana relasi dengan keluarga besar?
8. Sejauh mana keluarga besar bisa ikut campur dalam keputusan dalam rumah tangga?
9. Kebiasaan apa yang ingin dijalankan dan menjadi salah satu khas dalam keluarga?
10. Bagaimana dengan pengaturan keuangannya?
11. Setelah menikah, apalagi setelah punya anak, mau tinggal di mana?
Berkaca dari beberapa pertanyaan di atas, tentu rasa cinta pada pasangan memang tidak cukup sebagai modal persiapan sebelum menikah, ya.
Selain cinta. ada deretan panjang yang menjadi daftar persiapan sebelum menikah.
Meskipun masih jauh dari kata sempurna, menuju pernikahan yang ke-11 tahun, ada beberapa pelajaran yang kemudian saya paham kalau bisa jadi modal persiapan sebelum menikah.
Tiga faktor ini pun ditegaskan oleh Pinkan sebagai modal untuk membentuk rumah tangga
Kematangan emosi
Nikah itu ibarat naik roller coaster, kadang rasanya datar tapi suatu waktu bisa naikin adrenalin. Membuat emosi memuncak, baik oleh rasa bahagia maupun rasa marah. Makanya kematangan emosi, sangat dibutuhkan.
Seperti yang disampaikan Pingkan, “Pernikahan itu nggak selalu indah, ada jalan yang berkelok dan penuh dengan kerikil. Ada momen bikin kesel, ada juga momen yang gampang bikin marah. Sehingga, pasangan suami istri memang perlu skill untuk meregulasi emosinya.”
Komunikasi Efektif
Pasangan suami istri tentu saja perlu saling mengerti, dan menurut Pingkan kemampuan saling mengerti merupakan hasil komunikasi efektif yang perlu terus dilatih.
“Keterampilan komunikasi, bagaimana saling mendengarkan dan mengungkapkan itu juga sangat penting dalam sebuah pernikahan,” tuturnya.
Finansial
Sudah tahu dong, ya, kalau biaya punya anak itu nggak murah? Keperluan pemeriksaan saat mengandung, proses melahirkan, hingga anak dilahirkan kemudian kelak akan memasuki jenjang sekolah.
Sudah terbayang modalnya berapa?
Ya, meskipun semuanya ini memang bisa dikumpulkan sedikit demi sedikit, yang pasti kebutuhan itu semua perlu dibayarkan dengan uang. Jadi memang perlu disiapkan dengan matang lebih dulu.
****
Itulah dia beberapa persiapan sebelum menikah menurut Psikolog, bagi Anda yang sedang menjalani pernikahan, mungkin bisa menyegarkan kembali, apa tujuan awal kalian saat menikah. Dan bagi yang belum menikah, cobalah untuk mempraktekkan cara-cara di atas, agar pernikahan yang akan dijalani bisa menjadi langgeng dan bahagia. Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Baca juga:
5 Hal Ini hanya Dimengerti oleh Pasangan yang Menikah Beda Suku
10 Tips Persiapan Pernikahan Sukses dengan Dana Terbatas
Catat, 7 Persiapan Penting yang Wajib Diketahui Calon Ibu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.