Baru-baru ini publik dihebohkan dengan produk permen jahe yang mengklaim kandungannya dapat melarutkan Virus Corona. Khawatir akan menimbulkan informasi yang membingungkan masyarakat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta para ahli pun angkat bicara tentang benar tidaknya permen jahe melarutkan virus corona.
Virus Corona yang tengah menjadi momok di tengah pandemi sekarang ini menimbulkan ketakutan tersendiri pada masyarakat. Orang-orang pun berbondong-bondong membeli produk yang dipercaya dapat melindungi mereka dari infeksi virus.
Mulai dari ramuan tradisional, multivitamin, hingga produk susu menjadi incaran masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus. Yang terbaru, adalah permen jahe yang diklaim dapat melarutkan virus corona.
Artikel Terkait: 7 Manfaat Mengonsumsi Jahe untuk Ibu Menyusui, Tak Hanya Meningkatkan Produksi ASI
5 Fakta Permen Jahe yang Diklaim Dapat Melarutkan Virus Corona
Jahe selama ini dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Berbagai produk yang memiliki kandungan jahe laris manis di pasaran. Salah satu yang menjadi perbincangan kini adalah sebuah produk permen jahe yang mengklaim dapat melarutkan virus Corona.
1. Disebutkan Mengandung Edible Surfaktan
Pada kemasan permen jahe tersebut, tercantum tulisan ‘Mengandung edible surfaktan dipercaya dapat melarutkan virus Corona’.
Mengutip dari Kumparan, surfaktan adalah senyawa yang memiliki gugus hidrofilik (polar) yang menarik air dan gugur hidrofobik (non polar) yang menarik minyak atau lemak. Senyawa ini dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari air dan minyak. Biasanya surfaktan terkandung dalam produk pembersih seperti sabun.
Seiring dengan perkembangan teknologi, surfaktan dapat dimanfaatkan untuk bahan pengemulsi berbagai jenis makanan.
Dalam jurnal bertajuk ‘Surfactants Used in Food Industry: A Review’ yang berasal dari Norwegian University of Science, salah satu jenis edible surfaktan adalah biosurfaktan yang memiliki sifat antimikroba dan melawan pathogen.
Artikel Terkait: 7 Manfaat Minum Teh Jahe Bagi Kesehatan, Anda Wajib Tahu
2. Komposisi yang Tercantum
Ketika ditelusuri lebih lanjut, daftar komposisi yang tercantum dalam kemasan produk permen jahe tersebut dinilai kurang lebih sama dengan produk sejenis.
Komposisi dari produk tersebut adalah gula, glukosa, 0,47 persen ekstrak jahe, perisa sintetis, pengemulsi nabati, dan pewarna makanan alami.
3. Klaim Permen Jahe Melarutkan Virus Corona Akan Ditindaklanjuti BPOM
Terkait dengan label produk tersebut yang mencantumkan klaim dapat melarutkan virus, kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Penny. K. Lukito menyatakan pihaknya akan melakukan penindaklanjutan.
“Sedang kami tindaklanjuti,” kata Penny seperti dilansir dari CNN Indonesia.
Masih belum diketahui secara pasti apakah produk permen tersebut memiliki izin produksi dan edar yang resmi hingga saat ini.
4. Pendapat Ahli Farmakolog
Mengutip dari Detik. profesor farmakologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. Apt. Zullies Ikawati mengungkapkan bahwa tak disebutkan dengan jelas surfaktan apa yang dimaksud dalam label tersebut.
Ia mengatakan jika dilihat dari fungsinya, kemungkinan edible surfaktan tersebut tercantum sebagai pengemulsi nabati dalam kemasannya.
Menurut Prof. Zullies, belum ada hasil yang penelitian yang memastikan kemampuan surfaktan untuk melarutkan virus Corona. Kadar dan konsentrasinya juga perlu dipastikan terlebih dahulu apakah efektif.
Artikel Terkait: 5 Kondisi Ibu Hamil yang Tidak Disarankan Mengonsumsi Jahe, Bisa Berbahaya!
5. Kemungkinan Hanya Strategi Marketing
Prof. Zullies juga mengatakan jika masih belum ada kejelasan mengenai jenis surfaktan yang digunakan dan berapa persen kadar & konsentrasinya maka ia dapat menyimpulkan bahwa label tersebut dibuat sebagai bagian dari strategi marketing saja.
“Jika hal-hal ini tidak bisa dijelaskan, maka label tersebut label tempelan promosi saja memanfaatkan pandemi Covid,” ujarnya.
***
Apakah Parents sudah pernah melihat label produk permen jahe melarutkan virus Corona tersebut di pasaran? Jika iya, hendaknya jangan langsung mempercayai klaim yang diberikan melainkan cek terlebih dahulu faktanya.
Baca Juga:
Perbedaan 3 Jenis Jahe yang Perlu Parents Tahu, Serupa tapi Tak Sama