Montessori di rumah belakangan menjadi konsep bermain sambil belajar yang populer, terutama bagi keluarga yang menerapkan homeschooling. Metode pendidikan ini sendiri berasal dari Dr. Maria Montessori, seorang ilmuan dan pengajar dari Italia (1870-1982).
Bagi keluarga yang hidup di kota besar yang sangat minim kegiatan outdoor, metode montessori di rumah akan sangat membantu memberikan anak kegiatan yang bermanfaat bagi perkembangannya.
Bagi Dr. Maria Montessori, anak adalah ‘sensorial explorer’, yang secara alami akan belajar tentang lingkungannya melalui apa yang dia rasakan dengan panca indra. Untuk itu tahapan pendidikan pertama yang penting bagi anak adalah permainan sensoris.
Apa itu permainan sensoris
Permainan sensoris adalah permainan yang mendorong anak-anak untuk menggunakan satu atau lebih dari panca indra mereka. Penelitian Dr. Maria Montessori menunjukkan bahwa anak-anak bergantung pada pengalaman sensorisnya untuk belajar tentang lingkungan mereka.
Permainan sensoris membantu membangun hubungan saraf yang mendukung anak untuk berpikir, belajar, dan berkreasi. Permainan sensoris juga mendukung perkembangan bahasa, pertumbuhan kognitif, keterampilan motorik halus/kasar, pemecahan masalah dan penalaran, juga interaksi sosial.
Seperti yang kita ketahui, dari lahir hingga usia dini, anak-anak menggunakan inderanya untuk mengeksplorasi dan memahami dunia di sekitar mereka. Dengan membiarkan anak-anak bermain secara aktif menggunakan indera mereka sangatlah penting untuk pertumbuhan dan perkembangannya secara keseluruhan di masa depan.
Bila kita berbicara tentang indera, ada kita mungkin akan langsung berpikir pada 5 indera utama seperti:
- Perasa – stimulasi yang muncul ketika reseptor rasa kita bereaksi terhadap bahan kimia di mulut kita.
- Sentuhan – stimulasi yang berasal dari reseptor sentuhan di kulit kita yang bereaksi terhadap tekanan, panas / dingin, atau getaran.
- Penciuman – stimulasi reseptor kimia di saluran udara bagian atas (hidung).
- Penglihatan – stimulasi reseptor cahaya di mata kita, yang kemudian diinterpretasikan oleh otak kita menjadi gambar visual.
- Pendengaran – penerimaan suara, melalui mekanik di telinga bagian dalam kita.
Namun, sebenarnya kita memiliki dua indra lainnya yang seringkali dilewatkan, yaitu:
- Gerakan (juga dikenal sebagai proprioception) – umpan balik yang diterima otak kita dari reseptor peregangan di otot kita dan reseptor tekanan di sendi yang memungkinkan kita untuk mendapatkan perasaan di mana tubuh kita berada di ruang angkasa.
- Keseimbangan – stimulasi sistem vestibular telinga bagian dalam untuk memberi tahu kita posisi tubuh kita dalam kaitannya dengan gravitasi.
Jadi permainan sensoris ialah segala aktivitas yang merangsang indera seperti sentuhan, penciuman, perasa, gerakan, keseimbangan, penglihatan, dan pendengaran.
Penelitian menunjukkan bahwa permainan sensoris membangun koneksi saraf di jalur otak, yang mengarah pada kemampuan anak untuk menyelesaikan tugas belajar yang lebih kompleks. Jenis permainan ini juga dapat membantu anak dalam mengembangkan dan meningkatkan memori.
Permainan apa saja yang bisa diterapkan di rumah?
Sebagai permulaan, Parents bisa mencoba beberapa ide permainan sensoris untuk montessori di rumah berikut ini:
Montessori di rumah – permainan sensorik dengan waterbeads
- Ajak anak bermain dengan pasir, lumpur, air, krim cukur, slime, tepung jagung, waterbeads, kacang-kacang kering, dll. Sediakan berbagai wadah, alat-alat dapur, dan mainan kecil sebagai alat eksplorasi.
- Menyanyi dan menari diiringi musik. Gunakan instrumen ukuran anak-anak, syal, tongkat pita, dan sebagainya untuk mendorong partisipasi berbagai macam indra sekaligus.
- Membangun atau menyusun blok, kotak kardus, atau makanan kaleng. Jatuhkan dan jelaskan tentang suara-suara keras.
- Tambahkan minyak esensial pada play dough anak. Ajak anak mengenali dan membandingkan semua aroma sambil bermain.
- Jalan-jalan di lingkungan sekitar rumah. Biarkan anak berhenti untuk memungut daun, batang kayu, batu, atau apapun yang tidak berbahaya. Bawalah kantong atau tas untuk diisi ‘harta’ yang dikumpulkan anak dan bawa pulang ke rumah untuk dijadikan bahan membuat kolase.
***
Ini hanyalah beberapa ide yang bisa Parents coba. Masih banyak kegiatan sensoris sederhana lainnya yang akan kami bagi pada artikel-artikel montessori di rumah selanjutnya di theasianparent.
Jangan sampai ketinggalan ya!
Referensi: Educational Playcare
Baca juga
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.