Bisa Melatih Motorik Anak, 7 Fakta Menarik Permainan Tradisional Egrang

Simak deretan fakta unik dan sejarah permainan tradisional egrang yang identik dengan dua bilah bambu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pernahkah Parents merasakan serunya permainan tradisional egrang? Nama egrang sendiri merujuk pada mainan yang terbuat dari dua bilah bambu dengan dua bambu tambahan untuk penyangga kaki di bagian bawahnya. Di setiap daerah, permainan ini dikenal dengan nama yang berbeda-beda.

Tak hanya seru untuk dimainkan, egrang ini juga mampu melatih keseimbangan dan fokus, lho. Yuk, simak beberapa fakta menarik dan sejarah permainan egrang yang berhasil dirangkum theAsianparent.

7 Fakta Menarik dan Sejarah Permainan Tradisional Egrang

1. Sejarah Egrang

Foto: Instagram/@insta_bumiayu

Tak banyak yang tahu awal kemunculan egrang. Permainan ini memang sudah dikenal dari zaman nenek moyang sebagai permainan tradisional seperti halnya congklak, petak umpet, ular naga, dan permainan tradisional lainnya.

Hingga kini masih belum ada penelitian lebih lanjut yang mengungkap kapan permainan egrang pertama digunakan. Namun, nama egrang diambil dari bahasa Lampung yang artinya terompah pancung, karena mainan ini dibuat dari bambu panjang berbentuk bulat.

Di setiap daerah berbeda-beda penamaannya. Misalnya di daerah Banjar, Kalimantan Selatan, disebut dengan batungkau. Di wilayah Sumatera Barat disebut tengkak-tengkak. Dalam bahasa Sumatera Tengkak berarti pincang. Sementara di Bengkulu namanya ingkau yang berarti sepatu dari bambu. Adapun di Jawa Tengah, egrang disebut jangkungan yang diadaptasi dari nama lokal burung berkaki panjang.

Artikel terkait: Latih Anak Jadi Sportif dengan Permainan Gobak Sodor

2. Aturan Permainan yang Unik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Foto: Instagram/@mytrip_myadvntr

Aturan main egrang terbilang unik, sehingga pemainnya dijamin akan betah berlama-lama dengan permainan ini. Pemain egrang dinyatakan sebagai pemenang jika mampu menjegal kaki bambu lawan hingga terjatuh. Permainan adu kekuatan egrang ini biasa dilakukan oleh anak berusia 11 hingga 13 tahun.

Permainan ini dimulai dengan sikap siap para pemain, kemudian wasit memberi aba-aba tanda permainan dimulai. Nah, pada saat itu, pemain harus saling memukul lawan dengan kaki bambunya jika ingin mengalahkan lawannya. Permainan usai saat salah satu lawan sudah terjatuh. 

Banyak juga yang memainkan egrang untuk adu kecepatan yang biasanya dilakukan oleh 2 hingga 5 pemain. Adu kecepatan biasanya dilakukan oleh anak berusia 7 hingga 10 tahun. Pemain yang sampai garis finish lebih dulu dari lainnya dinyatakan sebagai pemenangnya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Bentuk dan Bahan Permainan Tradisional Egrang Beragam

Foto: Instagram/@ke2nai

Egrang tak hanya terbuat dari bambu saja, namun banyak yang memodifikasinya dengan bahan lain seperti kaleng hingga batok kelapa. Kaleng atau batok yang digunakan biasanya dihubungkan dengan tali agar mudah ditarik saat menjalankannya.

Tali yang digunakan biasanya sejajar dengan pinggang. Sementara kaleng atau batok kelapa berfungsi sebagai pijakan kaki. Kedua bahan ini lazim digunakan sebagai bentuk pemanfaatan barang bekas.

4. Permainan Egrang Bisa Dimainkan Anak-anak hingga Dewasa

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Foto: Instagram/@nanamomeve

Meskipun identik dengan anak-anak, egrang dapat dimainkan orang dewasa juga, lho. Egrang yang umum digunakan untuk pijakan berukuran panjang 2,75 meter dengan batang bambu berdiameter 6 hingga 9 cm. Dengan jarak 50 cm dari bawah untuk pijakan kakinya. Pijakan bambu tersebut dapat dengan kuat menyanggah tubuh orang dewasa dengan bobot standar. 

5. Bisa Dimainkan Sambil Menari

Foto: Instagram/@klatenphotograph

Bermain egrang membutuhkan keseimbangan dan ketangkasan. Namun, bisakah Parents membayangkan jika egrang digunakan sebagai sarana menari? Ya, egrang ternyata juga digunakan sambil menari. Tarian ini dinamakan tari egrang yang dimainkan 5 orang penari.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Iringan musik tradisional yang khas dipadukan dengan gerakan yang unik dari tari egrang. Gerakan tarian sangat bervariasi seperti maju, mundur, dan berputar.

Uniknya lagi, ada salah satu gerakan yang begitu atraktif yakni penari mengangkat salah satu egrang dan meletakkannya pada pundak. Kemudian, penari tersebut berputar dan melompat –lompat dengan salah satu egrang di kakinya.

Tentunya untuk mendapatkan gerakan yang sempurna, para pemain harus memiliki keseimbangan yang bagus. Selain itu, tari egrang juga membutuhkan kekompakan dari tiap pemain agar tari egrang semakin menarik untuk disaksikan.

Artikel terkait: 9 Referensi Permainan Tradisional Khas Sunda untuk Anak, Seru dan Menghibur!

6. Permainan Tradisional Egrang Memiliki Banyak Manfaat

Foto: Instagram/@imamismadin

Bermain egrang memang sangat menghibur sekaligus sebagai sarana membangun keakraban. Hal ini karena dalam permainan egrang tidak dilakukan sendiri melainkan perlunya peran orang lain sebagai lawan main.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pendek kata, egrang mampu mempererat hubungan pertemanan. Selain itu, permainan ini juga melatih para pemainnya bersikap ulet, penuh kerja keras dan sportif. 

Bahkan, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa egrang dapat melatih motorik kasar dan keseimbangan anak. Terlebih jika diterapkan pada anak berusia di bawah 7 tahun. Tentunya saat anak bermain harus tetap dalam pengawasan orang tua.

7. Egrang Masuk kompetisi di Potradnas dan Tafisa Games

Foto: Instagram/@tasikmatt

Egrang menjadi salah satu permainan yang ditandingkan pada Tafisa Games 2016 dan Potradnas 2019. Kedua event keolahragaan ini memang lebih menonjolkan ragam olahraga tradisional, eksibisi, maupun olahraga rekreasi. 

****

Parents, itulah sederet fakta menarik tentang permainan tradisional egrang. Beralih sejenak dari gadget, yuk, ajak si kecil menjajal serunya permainan tersebut.

Baca juga:

7 Permainan Anak Paling Seru untuk Dimainkan di Rumah

Permainan Kippers Ajar Si Kecil Disiplin dan Kerja Sama Tim

6 Permainan yang dianjurkan untuk anak ADHD, Parents harus tahu!

Penulis

Titin Hatma