Ya, sekarang anak Anda memasuki usia 48 bulan alias 4 tahun. Benar-benar masa yang menyenangkan! Ia baru saja melangkah dari balita menuju anak-anak dan bersemangat menjelajahi dunianya. Lalu, apa saja perkembangan anak 4 tahun yang perlu Parents pahami?
Mungkin Anda memerhatikan bahwa bocah 4 tahun Anda kini seperti memiliki kepercayaan diri baru serta lebih mandiri dan tegas dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Faktanya, kalimat “Aku bisa melakukannya sendiri, Bun!” akan sering terdengar dari mulutnya.
Mari kita lihat tahapan perkembangan anak 4 tahun yang kemungkinan besar akan dicapai anak Anda di tahun ini. Namun ingatlah, bahwa artikel ini hanya sebagai panduan karena setiap anak berbeda dan akan melakukan berbagai hal sesuai dengan waktunya masing-masing.
Perkembangan anak 4 tahun – Kemampuan sehari-hari
Menjalani rutinitas
Anak Anda mampu memahami konsep waktu. Ia tahu bahwa setelah malam adalah pagi dan setelah hari ini adalah besok.
Anak 4 tahun juga bisa memahami rutinitas. Bahkan, ia menyukai rasa aman dan sistem yang ditawarkan oleh rutinitas maupun peraturan.
Tips: Cobalah untuk membiasakan anak disiplin menjalani rutinitasnya. Misalnya, Parents bisa mengatakan sesuatu seperti, “Setelah makan malam pukul 7, yuk kita baca buku yang tadi kita pinjam di perpustakaan. Setelah itu kita tidur jam 9 malam, ya…”
Menyukai kemandirian
Anak Anda akan semakin terkesan dengan keterampilannya sendiri dan ia tidak sabar untuk melakukan sendiri semua ‘tugas-tugasnya’. Jangan heran bila anak tak lagi mau dibantu dan mengucapkan, “Aku tahu kok cara melakukannya!” ketika Parents membantunya pakai baju atau mengelap mulutnya yang belepotan makanan.
Ini memang saat-saat yang berharga. Anak Anda pelan-pelan akan semakin mandiri. Dorong agar kepercayaan dirinya tumbuh dan berikan anak banyak kesempatan untuk mengasah keterampilannya.
Tips:
- Anak Anda mungkin ingin menyikat giginya sendiri tanpa bantuan. Namun, pada usia ini, ia mungkin tidak bisa membersihkan gigi dengan benar. Pastikan Parents membantunya terutama untuk meraih sudut-sudut yang sulit disikat.
- Anak Anda mungkin masih bingung bagaimana mengancingkan baju, menarik retsleting, atau mengikat tali sepatu. Benda-benda tersebut memang baik dalam melatih motorik anak, tetapi Anda bisa memupuk rasa percaya dirinya dengan cara membantunya sedikit. Anak pasti menyukai celana yang menggunakan karet atau sepatu dengan velcro.
- Anak yang mencintai kemandirian biasanya senang ‘membuat’ sarapannya sendiri. Biarkan anak menuang susu dan sereal sendiri. Atau mengoleskan selai ke rotinya. Cobalah untuk tidak mempermasalahkan kekacauan yang ditimbulkan.
Perkembangan anak 4 tahun – Perkembangan fisik
Kemampuan motorik kasar
Bocah empat tahun Anda pasti sudah banyak bermain sekarang, termasuk berlari, melompat, melempar, menendang bola, memanjat, dan sebagainya. Benar-benar anak yang aktif!
Berikut ini beberapa keterampilan motorik kasar yang harus dimiliki anak Anda di usianya yang sudah 4 tahun:
- Melompat dan berdiri dengan satu kaki hingga dua detik
- Naik turun tangga tanpa dibantu
- Sering menangkap bola yang memantul
- Berjalan maju mundur dengan mudah
- Mengayuh sepeda roda tiga
- Menyalin tanda tambah, segitiga, lingkaran, persegi, dan bentuk-bentuk lainnya
- Menggambar orang dengan tubuh
- Menyusun balok hingga 10 tingkat lebih
- Menuang dan menghancurkan makanannya
Tips:
- Menggambar, memotong, dan merangkai manik-manik adalah kegiatan yang dapat memperkuat otot-otot kecil anak Anda. Bermain dengan tanah liat dan membentuk suatu benda juga membantu.
- Menyusun balok dan lego adalah cara yang bagus untuk mengembangkan imajinasinya dan melatih otot tangan.
- Tidak ada hal yang jauh dari jangkauan anak yang memiliki rasa penasaran tinggi. Jadi, pastikan rumah Anda aman dengan menyimpan obat-obatan, obat semprot serangga, cairan untuk mengepel lantai, dll, dalam lemari terkunci.
Perkembangan anak 4 tahun – Perkembangan sosial dan emosi
Anak Anda mulai menikmati interaksi dengan anak-anak lain. Anda mungkin terkejut melihatnya berbagi mainan atau bergantian memainkannya.
Tentu saja, masih ada tantrum sesekali – tetapi ada peningkatan besar dalam keterampilan sosialnya dibandingkan dengan tahun lalu.
Saat anak tumbuh makin besar, ia juga mulai bisa berempati dan memahami perasaan orang lain dengan lebih baik. Dan karena sekarang ia dapat berbicara lebih banyak, ia dapat mengekspresikan perasaannya secara verbal.
Berikut ini adalah beberapa tonggak perkembang sosial dan emosional pada usia 4 tahun:
- Senang melakukan hal-hal baru
- Menikmati permainan pura-pura
- Lebih senang bermain bersama anak lain dibanding bermain sendiri
- Bekerja sama dengan anak lain
- Membicarakan kesukaan dan minatnya, mengungkapkan emosi secara lisan
- Mungkin tidak dapat membedakan antara kenyataan dan imajinasi
Tips:
- Bantu anak memberi nama pada perasaannya: “Bunda tahu kamu sedih karena tidak bisa bertemu temanmu hari ini.” Cobalah berempati dengan perasaan anak tak peduli betapa sepelenya yang ia rasakan. Ia harus merasa nyaman berbagi perasaannya dengan Anda. Berikan pelukan.
- Beri contoh bagaimana berempati. Anak-anak melihat, anak-anak melakukan. Selain itu, pujilah anak ketika ia menunjukkan perilaku empati.
- Menangis dan tantrum pasti akan terjadi, tetapi tegaslah pada aturan yang telah dibuat. Sikap konsisten akan membantu anak memahami apa yang terjadi sekaligus mengatur emosinya dengan lebih baik.
Perkembangan anak 4 tahun – Kemampuan berbahasa dan kognitif
Anak Anda belajar dengan cepat! Ia senang menyanyikan lagu anak-anak dan mendengarkan cerita. Jangan kaget jika ia sudah bisa mengarang satu dua cerita versinya sendiri. Perkembangan kognitifnya kian terlihat.
Anak juga sudah bisa menghitung sekarang dan senang sekali mengidentifikasi bentuk maupun warna benda.
Inilah saat yang tepat mendaftarkan anak Anda masuk TK atau mengikuti kelas yang sesuai minatnya. Ia akan menikmati mempelajari hal-hal baru.
Saat bersekolah, anak juga akan belajar untuk menghargai peraturan dan bagaimana bersosialisasi dengan anak-anak lain.
Berikut ini apa yang biasanya dilakukan anak-anak di usia 4 tahun ini:
- Berbicara cukup jelas untuk dipahami oleh orang lain.
- Dapat menyebutkan nama lengkapnya.
- Menyanyikan lagu yang ia ingat liriknya.
- Memahami caranya berhitung, dapat menghitung hingga sepuluh dan mungkin senang sekali menghitung benda-benda.
- Dapat menyebutkan warna dan bentuk benda secara tepat.
- Mengenali beberapa huruf tertentu.
- Dapat memahami konsep waktu dan urutan rutinitas hariannya, misalnya sarapan di pagi hari, makan siang di siang hari, dan makan malam di malam hari.
- Rentang fokus/perhatiannya mulai lebih lama.
- Dapat mengikuti instruksi tiga tahap, misalnya: “Simpan bukunya di lemari, lalu ke kamar mandi dan sikat gigimu.”
Tips:
- Membaca, membaca, membaca! Anak akan belajar kosakata baru setiap harinya. Semakin banyak buku yang Anda bacakan untuk anak dan melibatkannya dalam pembicaraan, ia akan semakin berlatih dalam menggunakan bahasa. Jangan lupa tunjuk kata yang Anda bacakan untuknya. Selain itu, bantu anak berpikir dengan cara bertanya tentang apa yang terjadi dalam cerita yang Anda bacakan. Anda akan terkejut dengan cerita versinya sendiri!
- Bernyanyi bersama. Bermain pura-pura dan memainkan sebuah skenario dengan anak adalah cara lain untuk membuatnya memiliki kosakata yang kaya.
- Parents juga bisa membuat perbandingan seperti besar – kecil, tinggi – pendek, jauh – dekat.
- Cobalah ajak anak bermain menyortir benda. Bocah 4 tahun paling menyukai kegiatan menyortir. Lihat bagaimana ia begitu bersemangat mengelompokkan benda berdasarkan warna atau bentuk. Nah, sekarang Bunda bisa mengandalkannya untuk memisahkan cucian.
Kapan harus merasa khawatir terhadap perkembangan anak 4 tahun?
Seperti yang sudah sering kami katakan, setiap anak tumbuh dan berkembang pada waktunya masing-masing. Namun, Parents mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter anak jika bocah 4 tahun Anda menunjukkan tanda keterlambatan perkembangan jika anak:
- Tidak bisa melompat di tempat.
- Tidak berbicara dengan jelas.
- Tidak dapat mengikuti instruksi tiga tahap.
- Tidak dapat memegang krayon di antara jempol dan jari, serta memiliki masalah dalam menulis.
- Menunjukkan ketidaktertarikan pada permainan pura-pura.
- Mengabaikan anak lain atau tidak menanggapi orang-orang di luar keluarga.
- Menolak ganti baju, tidur, dan pergi ke toilet.
- Tidak dapat menggunakan “aku” dan “kamu” dengan tepat.
- Kehilangan keterampilan yang pernah ia miliki.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.