Pei Pei dan si bungsu Jefferson yang didiagnosis menderita kanker pada usia 5 tahun.
Kanker yang tak terdeteksi
Pei Pei adalah seorang ibu tunggal berusia 27 tahun dengan 3 anak yang ceria, Joel (11), Jumica (7) dan Jefferson (5). Pada Oktober 2014, Pei Pei membawa Jeferson ke rumah sakit, setelah ia mengeluh sakit perut.
Pei Pei tak menyangka bahwa sakit perut Jefferson ternyata bukanlah sakit perut biasa. Dokter yang memeriksanya mengatakan Jefferson menderita kanker stadium 4.
Di dalam tubuh anak laki-laki mungil ini telah tumbuh sebuah tumor yang dinamakan Tumor Wilms atau Wilms’ Tumour.
Bagaimana mungkin anak yang tampak sehat dan baik-baik saja ternyata menderita penyakit berbahaya? Dan apakah Wilms’ Tumour itu?
Dapatkah Wilms’ Tumour disembuhkan?
Menurut para ahli kesehatan Mayo Clinic, Tumor Wilm’s adalah sejenis kanker ginjal yang langka dan penderitanya sebagian besar masih anak-anak.
Tumor Wilms juga dikenal dengan nama nephroblastoma biasanya menyerang salah satu ginjal penderitanya, dan tidak tertutup kemungkinan ginjal sebelahnya juga terserang oleh kanker jenis ini.
Para ahli mengatakan, Tumor Wilms adalah salah satu jenis kanker yang dapat disembuhkan dan penderitanya memang tidak menampakkan gejala sedang menderita sakit parah.
Si Kecil yang pemberani
Berita baiknya, tumor ‘hanya’ ditemukan pada salah satu ginjal Jefferson dan peluangnya untuk sembuh adalah sebesar 70%.
Itu pun jika Jefferson menjalani operasi pengangkatan tumor dan sebelah ginjalnya yang terinfeksi, berikut kemoterapi yang dilakukan dalam beberapa tahap.
Dengan berlinang air mata Pei Pei mengenang betapa takutnya Jefferson ketika ia harus menjalani kemoterapi untuk pertama kalinya.
Ada 7 tahap kemoterapi yang harus dijalani Jefferson sebelum operasi pengangkatan tumor dilakukan, dan Pei Pei tak bisa membayangkan bagaimana bocah kecilnya ini bisa menghadapi semuanya.
Pada tahap ke-3 kemoterapi Jefferson tampak lebih tenang dan tak lagi menangis ketakutan hingga tahap akhir kemoterapi.
Tumor yang bersarang di ginjal Jefferson juga telah berhasil diangkat. Untuk sesaat Pei Pei bisa menarik nafas lega. Jefferson kecilnya yang pemberani telah berhasil bebas dari kanker dan, tampaknya, mimpi buruk ini akan segera berakhir. Tapi …
Badai belum berlalu
Ya, Parents. Ternyata badai itu belum berlalu dari kehidupan Bei Bei dan putra-putrinya. Sebuah pemeriksaan rutin menemukan fakta mengejutkan bahwa tumor telah menyebar hingga ke dada Jefferson.
Apa boleh buat, Pei Pei terpaksa menerima anjuran dokter agar Jefferson menjalani kemoterapi yang lebih intensif. Kali ini ia harus dikemo setiap satu minggu sekali untuk mematikan tumor di dadanya.
Namun kemoterapi juga membawa efek buruk bagi Jefferson. Tubuhnya semakin lemah dan sistem kekebalan tubuhnya pun semakin menurun.
Demi melindungi kesehatan Jefferson, Joel dan Jumica (kakak-kakak Jefferson), kini harus tinggal terpisah dari ibu dan adiknya.
Mereka tinggal untuk sementara bersama nenek mereka, agar Jefferson tak terserang penyakit akibat kontak langsung dengan saudara-saudaranya
Jefferson sedang membantu ibunya membuat kue.
Berjuang demi anak
Kita tahu bahwa kanker adalah penyakit ‘mahal’, bahkan di negeri dengan teknologi kesehatan yang mutakhir seperti Singapura. Dalam wawancara dengan theAsianparent, Pei Peimengungkapkan bahwa ia membutuhkan biaya sekitar $3500-$4000 (sekitar Rp 35 juta-40 juta) untuk satu kali radioterapi.
Melihat kondisi Jefferson, ia hanya bisa berasumsi bahwa satu kali radioterapi bisa saja belum cukup untuk benar-benar memusnahkan tumor dalam dadanya. Di sisi lain, Joel dan Jumica masih membutuhkan perhatian Pei Pei, baik dari segi finansial maupun kasih sayang.
Namun Pei Pei tak mau berpangku tangan meratapi ujian yang harus dilaluinya, Parents. Pei Pei adalah seorang pembuat kue yang berbakat.
Dengan bakatnya itulah ia mengumpulkan uang untuk biaya pengobatan Jefferson dan kebutuhan hidup Joel serta Jumica. Ia membuat dan menawarkan aneka macam kue via internet, termasuk beberapa kue khas untuk Tahun Baru Imlek.
Parents, semoga kisah Pei Pei dan keluarga kecilnya di atas menginspirasi kita untuk menjadi ayah atau ibu yang selalu tabah menghadapi cobaan hidup, serta tidak kenal lelah berjuang demi masa depan anak-anak kita.
Baca juga perjuangan ibu hebat lainnya di:
Anakku Lahir dengan Robin Pierre Sequence
7 Jam Setelah Lahir, Bayiku Meninggal Akibat Thalassemia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.