Kebanyakan orang tua baru mengalami kesalahan dalam perencanaan keuangan keluarga mereka sehingga perencanaan keuangan keluarga seperti tak terkendali. Setiap habis gajian, uang sudah habis sedangkan bulan masih berjalan untuk beberapa minggu lagi ke depan. Kebanyakan keluarga menggantungkan kehidupan keuangan di pundak suami, sedangkan istri bertugas mengatur perencanaan keluarga dengan baik agar seberapa pun penghasilan suami dapat mencukupi kebutuhan keluarga.
Namun, dengan tugas rumah tangga yang sudah menumpuk, membuat para Bunda ini seperti tidak punya waktu untuk menyisihkannya sekadar melakukan perencanaan keuangan keluarga. Berikut ini beberapa tips yang bisa kami uraikan untuk mempermudah Bunda mengatur perencanaan keuangan keluarga dengan mudah dan tepat.
Artikel terkait: Jangan Panik, Ini 6 Tips Mengatur Keuangan Keluarga dengan Gaji Kecil
Daftar isi
Pos-Pos Keuangan yang Patut Diperhatikan
Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda prioritaskan dengan tabungan dan penghasilan Anda setelah berkeluarga.
Anda mungkin sudah mempertimbangkan beberapa di antaranya bahkan sebelum Anda memiliki anak. Berikut pos-pos keuangan yang perlu diperhatikan dan diprioritaskan, sebagaimana dikutip laman keuangan Cashalo.com
Pos Kebutuhan Primer
Tempat tinggal dan makanan adalah dua prioritas utama yang harus dapat disediakan oleh setiap orang tua karena ini adalah kebutuhan paling dasar.
Anggaran untuk rumah (KPR atau sewa/kontrak rumah) harus selalu disisihkan setiap bulannya agar Anda tidak merasa tergoda untuk membelanjakannya untuk hal sekunder lain.
Pos Pendidikan anak
Pakar keuangan mengatakan bahwa sekolah menghabiskan sebagian besar anggaran keluarga yaitu, sekitar 30%. Sementara itu, biaya kuliah meningkat setiap tahunnya.
Memulai dana pendidikan sejak dini dapat membantu Anda selalu yakin bahwa Anda mampu mengikuti tingkat pembayaran kuliah yang selalu meningkat tersebut. Prioritaskan masa depan anak-anak Anda hari ini sehingga Anda dapat mempersiapkan mereka untuk tahun-tahun mendatang.
Pos Dana darurat
Selain pengeluaran saat ini, Anda juga harus menyisihkan uang untuk dana darurat. Pos ini penting untuk berjaga-jaga ketika ada keluarga yang mendadak sakit dan butuh biaya, mendadak harus perbaikan rumah, atau jika kehilangan pekerjaan.
Menyimpan dana darurat adalah bagian dari menjadi orang tua yang bertanggung jawab, karena pos ini akan membuat keluarga Anda tetap aman ketika hidup berubah secara tak terduga.
Pos Asuransi
Sebagai orang tua, Anda dan pasangan berperan sebagai pencari nafkah keluarga atau orang yang mendanai pengeluaran rumah tangga. Tetapi, Anda tidak kebal terhadap kecelakaan atau penyakit.
Anda perlu menjaga diri sendiri, sehingga Anda dapat terus mendukung orang yang Anda cintai. Lindungi sumber daya keluarga Anda dengan melindungi diri Anda melalui kesehatan, kecacatan, atau asuransi jiwa.
Pos Tabungan Pensiun
Seperti yang kita sadari, tidak mungkin Anda bisa bekerja selamanya untuk membiayai kebutuhan Anda sendiri dan keluarga. Sama seperti dana pendidikan, dana pensiun sebaiknya dipersiapkan sejak dini agar tabungan Anda dapat tumbuh cukup lama.
Hindari menjadi terlalu tergantung pada anak-anak ketika Anda pensiun. Biarkan mereka menikmati kebebasan finansial yang sama seperti yang Anda nikmati saat masih lajang.
Artikel terkait: Gaji Setiap Bulan Cepat Melayang, 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Cara Mengatur Perencanaan Keuangan Keluarga
Memulai Susun Rencana Anggaran Sekarang Juga
Kunci penganggaran adalah berpegang pada aturan dasar bahwa pengeluaran tidak boleh lebih banyak dari penghasilan.
Laman Raising Children menjelaskan, salah satu cara untuk memulai penganggaran adalah dengan membuat daftar penghasilan Anda, daftar apa yang Anda belanjakan, dan daftar hutang. Langkah ini dapat membantu untuk melihat secara menyeluruh laporan gaji masa lalu, laporan tunjangan, tagihan, laporan bank dan laporan kartu kredit.
Cobalah untuk melihat tagihan dan laporan keuangan dari tahun lalu untuk memahami ‘kebiasaan’ Anda, baik itu penghasilan atau pengeluaran. Langkah ini akan membantu Anda dalam menyusun anggaran dan tujuan keuangan keluarga.
Jangan Tunda untuk Menabung
Mulai sekarang juga selalu sisihkan penghasilan Anda untuk tabungan. Lebih baik lagi jika Anda menabung untuk dana pensiun. Berikan porsi yang tepat untuk perencanaan keuangan Anda. Anda bisa memilih beberapa produk investasi yang membuat Anda merasa aman. Jika masih punya utang, segera selesaikan dan berusahalah untuk menghindari utang. Hindari penggunaan kartu kredit. Karena kartu kredit hanya akan membebani perencanaan keuangan keluarga.
Berikut ini presentase dimana keuangan Anda dalam kondisi sehat jika:
- 30% dari penghasilan Anda untuk pembayaran cicilan hutang
- 10-15% dari penghasilan Anda sebagai pembayaran cicilan premi asuransi
- 10% dari penghasilan Anda disisihkan untuk investasi (bisa berupa tabungan pensiun, dan semacamnya)
Miliki Asuransi Jiwa yang tepat
Banyak tawaran asuransi jiwa dengan berbagai metode pembayaran. Sebaiknya pilihlah pembayaran premi asuransi yang lebih tinggi dan dibayarkan dalam kurun waktu tertentu ketimbang memilih pembayaran premi sedikit dan harus dibayarkan seumur hidup. Kenapa demikian, karena jenis asuransi dengan pembayaran jumlah tertentu ini akan memberikan jumlah tabungan yang bisa Anda miliki dalam jangka tersebut. Sehingga lebih baik Anda mulai menabung saat anak-anak masih kecil, di mana biaya hidup masih belum terlalu besar. Dan hasil asuransi ini bisa dialokasikan sebagai dana pendidikan anak-anak kelak saat mereka dewasa. Jikalau terjadi hal yang tidak diinginkan, keluarga masih bisa mendapatkan manfaat dari hasil perencanaan keuangan keluarga yang telah Anda terapkan ini.
Lakukan Penilaian Anggaran yang Menyeluruh dan Realistis
Laman What to Expect menyarankan agar Anda melakukan penilaian anggaran yang realistis dan menyeluruh. Misalnya, tentukan rumah seperti apa yang Anda mampu beli atau kontrak. Terkait tempat tinggal ini, pertimbangkan juga berapa banyak ruang setelah bayi anda lahir, perlengkapan bayi apa yang Anda inginkan dan penitipan anak seperti apa yang Anda perlukan.
Berlatihlah hidup dengan anggaran keluarga baru Anda, bahkan sebelum bayi Anda lahir.
Jangan Menghamburkan Uang untuk Keperluan yang Tidak Bermanfaat
Jika Anda butuh berbelanja, sebisa mungkin catat keperluan yang Anda butuhkan di rumah. Misalkan susu buat si kecil, bumbu dapur, diapers, sabun cuci, pasta gigi, dan sebagainya. Tentunya Anda sedang tidak membutuhkan baju baru, sepatu baru, atau parfum baru khan? Pakailah dulu yang ada di rumah.
Memanjakan diri sekali waktu boleh saja tetapi jangan setiap minggu atau setiap bulan.
Memanjakan diri di salon? Tidak ada larangan juga sih, tetapi ingat juga budget Anda. Anda sekarang sudah berkeluarga dan harus menghidupi anggota keluarga. Anda sudah tidak boleh berpikir egois untuk kepentingan pribadi. Jadi untuk melakukan perawatan kecantikan Anda bisa mencari solusi murah dengan melakukannya sendiri di rumah.
Adakalanya Anda berpikir sesaat bahwa Anda bisa menghamburkan uang Anda saat ini. Entar kalau sudah bekerja lagi khan bisa kembali lagi uangnya. Hindari pemikiran seperti ini, karena biaya hidup akan selalu bertambah dari waktu ke waktu. Perencanaan keuangan keluarga itu perlu.
Membuat Surat Wasiat
Kebanyakan orang berpikir bahwa membuat surat wasiat hanya untuk orang yang sudah tua atau yang sudah sakit-sakitan. Kesehatan dan kematian tidak ada orang yang bisa memprediksi. Jadi, sebaiknya buatlah surat wasiat sebagai langkah sedia payung sebelum hujan. Anda tentunya tidak ingin anak-anak terlantar kehidupannya setelah Anda tinggalkan, kan? Tidak ada salahnya Anda membuat surat wasiat. Hal ini sah-sah saja.
Artikel terkait: Begini Ciri Ayah yang Pintar Kelola Keuangan Keluarga, Suami Termasuk?
7 Manfaat Perencanaan Keuangan Keluarga
Jika Anda dan keluarga menginginkan keamanan finansial, membuat financial planing atau rencana keuangan adalah jawabannya. Berikut adalah enam alasan bagus mengapa setiap orang sebaiknya tetap berpegang pada rencana keuangan, sebagaimana dilansir dari laman keuangan Investopedia.
1. Rencana Anggaran Membantu Anda Mencapai Tujuan Keuangan Keluarga
Anggaran membantu Anda mengetahui tujuan jangka panjang dan mengupayakannya. Jika Anda hanya mengikuti arus dan menghabiskan uang di luar prioritas Anda, bagaimana Anda bisa mencapai tujuan keuangan Anda?
Rencana anggaran memaksa Anda untuk memetakan tujuan Anda, menghemat uang Anda, melacak kemajuan Anda, dan mewujudkan impian Anda.
2. Membantu Memastikan Anda Tidak Menghabiskan Uang yang Tidak Anda Miliki
Terlalu banyak konsumen yang menghabiskan uang yang tidak mereka miliki, yaitu dengan berhutang semuanya pada kartu kredit. Faktanya, rata-rata hutang kartu kredit per rumah tangga mencapai $5.525 atau sekita Rp80 juta pada tahun 2021.
Investopedia menulis, orang saat ini terlalu sering menggunakan dan menyalahgunakan kartu kredit sampai mereka tenggelam dalam hutang.
Namun, jika Anda membuat dan tetap berpegang pada anggaran, Anda tidak akan pernah menemukan diri Anda dalam posisi genting ini. Anda akan tahu persis berapa banyak uang yang Anda peroleh, berapa banyak yang dapat Anda belanjakan setiap bulan, dan berapa banyak yang perlu Anda tabung.
3. Membantu Menyusun Rencana Pensiun yang Lebih Bahagia
Sama pentingnya dengan membelanjakan uang Anda dengan bijak hari ini, menabung juga penting untuk masa depan Anda.
Financial planning dapat membantu Anda melakukan hal itu. Sangat penting untuk menabung dana pensiun ke dalam anggaran Anda. Ini berguna untuk masa selepas Anda pensiun kelak, untuk lebih mandiri, tidak bergantung pada anak atau saudara, serta lebih nyaman menjalani hari tua.
4. Membantu Anda Mempersiapkan Keadaan Darurat
Hidup ini penuh dengan kejutan tak terduga, beberapa lebih baik dari yang lain. Ketika Anda diberhentikan, jatuh sakit atau terluka, mengalami perceraian, atau anggota keluarga Anda meninggal, kejadian itu dapat menyebabkan ketidaknyamanan keuangan. Inilah mengapa setiap orang membutuhkan dana darurat.
Anggaran Anda harus mencakup dana darurat yang terdiri dari setidaknya tiga sampai enam bulan biaya hidup. Uang ekstra ini akan memastikan bahwa Anda tidak terjerumus ke dalam utang ketika krisis terjadi.
5. Membantu Menjelaskan Kebiasaan Buruk Menghabiskan Uang
Membangun anggaran memaksa Anda untuk melihat dari dekat kebiasaan pengeluaran Anda. Anda mungkin memerhatikan bahwa Anda menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak Anda butuhkan. Penganggaran memungkinkan Anda untuk memikirkan kembali kebiasaan pengeluaran Anda dan memfokuskan kembali tujuan keuangan Anda.
6. Rencana Keuangan Membuat Anda Memegang Kendali
Orang yang tidak punya tujuan dan rencana anggaran biasanya akan mengalami beberapa masalah, misalnya tagihan yang menumpuk, hutang yang tak terbayar, dan lain sebagainya. Hal ini tentu akan membuat Anda stres hingga susah tidur.
Orang yang kurang tidur karena masalah keuangan berarti telah membiarkan uang mengendalikan mereka. Ambil kembali kendali Anda dengan menganggarkan uang Anda dengan bijak. Sehingga Anda tidak akan pernah kehilangan waktu tidur karena masalah keuangan lagi.
7. Anggaran Membantu Menciptakan Stabilitas Keuangan
Dengan melacak pengeluaran dan mengikuti rencana, anggaran memudahkan untuk membayar tagihan tepat waktu, membantu mengumpulkan dana darurat, dan menabung untuk pengeluaran besar seperti mobil atau rumah. Secara keseluruhan, anggaran menempatkan seseorang pada pijakan keuangan yang lebih kuat untuk sehari-hari dan jangka panjang.
Rencana anggaran juga dapat membuat Anda berada di jalur yang benar untuk mencapai tujuan keuangan Anda, membelanjakan sesuai kemampuan Anda, menabung untuk masa pensiun, membangun dana darurat, sampai dengan menganalisis kebiasaan pengeluaran Anda.
Semangat membenahi keuangan keluarga!
***
Artikel telah diupdate oleh: Kalamula Sachi
6 Reasons Why You Need a Budget
www.investopedia.com/financial-edge/1109/6-reasons-why-you-need-a-budget.aspx
How to Prepare for a Baby Financially
www.whattoexpect.com/pregnancy/checklist/finances.aspx
Top 5 Money Priorities Parents Must Have Today
cashalo.com/blog/top-5-money-priorities-parents-must-have-today/
Managing money and budgeting
raisingchildren.net.au/grown-ups/family-life/managing-money/managing-money
Baca juga:
Sinking Fund dalam Perencanaan Keuangan, Ini Contoh dan Manfaatnya!
4 Perencanaan Keuangan Khusus untuk Perempuan, Bunda Perlu Tahu!
Masih Suka Dilakukan, Ini 3 Kesalahan yang Membuat Dana Pendidikan Anak Terhambat