Belum usai pandemi virus Corona atau COVID-19, kini dilaporkan adanya wabah penyakit baru yaitu Norovirus. Baik Norovirus maupun Virus Corona sama-sama berasal dari negeri China, bahkan kini Norovirus sudah mulai dikabarkan muncul di Indonesia. Apa perbedaan Norovirus dan Coronavirus?
Dikutip dari CNBC Indonesia, pada bulan Oktober 2020 Universitas Shanxi di China melaporkan adanya 70 kasus mahasiswa terserang virus di sistem pencernaannya. Mengutip dari Center for Disease Control & Prevention (CDC), China melaporkan adanya lebih dari 1500 kasus virus yang diberinama Norovirus ini tersebar di seluruh China.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. Ari Fahrial Syam pun mengumumkan bahwa kasus yang disebabkan virus serupa sudah mulai bermunculan di Indonesia. Sebuah penelitian di kota Jambi yang mengambil sample 91 feses, 15% diantaranya mengandung Norovirus.
Norovirus sendiri bukanlah jenis virus baru. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1972.
Diantara 2,7 hingga 4 miliar kasus diare di seluruh dunia, sekitar 18% di antaranya disebabkan oleh Norowvirus. WHO sendiri memperkirakan total kasus karena virus ini mencapai 685 juta setiap tahunnya.
Perlu diketahui meski sama-sama berbahaya dan mudah menyebar, Norovirus dan Coronavirus adalah dua virus yang berbeda. Berikut adalah perbedaannya yang perlu Parents ketahui.
Perbedaan Norovirus dan Coronavirus
1. Cara Penularan
Jika Coronavirus menyebar lewat droplet atau percikan air ludah seseorang yang sudah terinfeksi COVID-19 dan belakangan diyakini dapat menyebar lewat udara (airborne), Norovirus berbeda.
Menurut dr. Ari, Norovirus disebarkan lewat makanan atau istilah medisnya foodborne. Jika seseorang mengonsumsi makanan yang tercemar Norovirus, dalam 24 jam tubuh akan segera bereaksi.
Jika berkontak langsung dengan pasien Norovirus, orang pun dapat terinfeksi. Kotoran atau muntahan pasien Norovirus dapat menyebarkan virus tersebut dengan cepat.
Perubahan iklim yang memicu terjadinya curah hujan yang tinggi di Indonesia juga berpotensi menimbulkan banjir.
Ketika banjir, air kotor dapat mengandung banyak virus dan bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit seperti flu, tifus, hepatitis, dan diare yang disebaban oleh Norovirus. Di cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini penyebaran penyakit pun akan jadi meningkat.
2. Perbedaan Gejala Infeksi Norovirus dan Coronavirus
Virus Corona menginfeksi sistem pernapasan, sementara Norovirus menyerang sistem pencernaan. Jika orang yang terinfeksi COVID-19 menunjukkan gejala umum seperti batuk, pilek, dan demam, gejala Norovirus ditandai dengan sakit perut, mual, muntah, dan diare.
Selain itu karena adanya infeksi virus di perut, penderita Norovirus biasanya merasa sakit kepala, pegal, dan demam.
Dikutip dari Detik Health, Institut of Tropical Disease Universitas Airlangga menyatakan bahwa Norovirus mengikuti rute fecal-oral transmission sebelum masuk ke dalam tubuh.
3. Cara Pencegahan
Dr. Ari menyarankan untuk memastikan kebersihan dan kualitas makanan yang dikonsumsi sehari-hari dan cuci tangan sebelum dan sesudah menyantap makanan menggunakan sabun serta air mengalir untuk mencegah kontak dengan Norovirus.
Tak hanya itu, cuci tangan juga menjadi kewajiban setelah buang air kecil dan besar, mengolah makanan, dan membersihkan permukaan yang terkena kotoran atau muntahan penderita Norovirus lainnya.
Sebagai orangtua, kita bertanggung jawab atas kesehatan anak-anak dan juga keluarga kita. Tentunya kita tidak mau mereka sampai terserang virus dan menderita karenanya. Penting sekali untuk menerapkan gaya hidup sehat serta kebiasaan untuk menjaga kebersihan diri sendiri sedari dini.
Bukan hanya untuk mencegah virus, melainkan gaya hidup sehat memiliki banyak sekali manfaat untuk jangka pendek dan jangka panjang. Biasakan keluarga untuk mengonsumsi makanan yang bersih dan bergizi setiap harinya untuk membantu memperkuat daya tahan tubuhnya.
Memperhatikan asupan cairan dan aktif bergerak perlu dilakukan setiap hari. Pastikan pula air yang dikonsumsi sudah dimasak hingga matang agar bakteri yang ada di dalamnya mati. Biasakan bergerak atau olahraga selama minimal 30 menit sehari agar tubuh tetap sehat dan bugar.
Dengan mengetahui perbedaan Norovirus dan Coronavirus, semoga bisa membantu kita untuk tetap waspada dan lebih meningkatkan lagi pengawasan kebersihan untuk diri sendiri dan juga keluarga. Mudah-mudahan kita semua diberikan kesehatan selalu, ya!
Baca Juga:
Batuk kering tanda gejala infeksi virus corona, ini bedanya dengan batuk berdahak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.