Apakah Anda pernah dengar tentang People Pleaser, istilah yang sering dikaitkan dengan orang-orang yang ‘nggak enakan’ atau seseorang yang susah berkata ‘tidak’. Yap, gambaran seorang people pleaser adalah memang cenderung untuk ‘mengiyakan’ demi membantu orang lain.
Seorang people pleaser adalah mereka yang memiliki kecenderungan untuk melakukan apa pun agar orang-orang di sekitarnya tidak kecewa terhadapnya.
Berbuat baik kepada orang lain itu perlu. Namun, jika Anda lebih sering menyenangkan orang lain dengan mengorbankan kesenangan dan energi diri sendiri, Anda dapat dikatakan sebagai people pleaser.
Apa itu people pleaser? Mari kita simak dalam artikel ini.
Artikel terkait: Sering Kesemutan saat Hamil? Waspadai Gejala Carpal Tunnel Syndrome
Mengenal Apa Itu People Pleaser
People pleaser adalah seseorang yang selalu berusaha untuk membuat orang lain senang, meskipun membuang-buang waktu atau energi yang dimilikinya.
People pleaser biasanya seseorang yang dianggap membantu dan baik hati oleh semua orang. Sosok ini biasanya selalu siap membantu, susah berkata tidak, meskipun itu merugikan waktu dan energinya.
Jika Anda mengenali diri Anda dalam deskripsi di atas, Anda mungkin orang yang menyenangkan. Tetapi pada titik tertentu, terus-menerus membuat diri Anda ada untuk orang lain tentu akan berdampak pada kesehatan emosional Anda, demikian sebagaimana ditulis Web MD.
Psikolog yang berbasis di New Jersey Susan Newman menjelaskan, people-pleaser akan meletakkan kepentingan orang lain di atas kepentingannya sendiri. Menurutnya ini adalah perkara kebiasaan dari seseorang yang berasal dari keinginan untuk merasa penting dan ingin berkontribusi bagi orang lain.
Seorang people-pleaser akan mendapatkan rasa aman dan percaya diri lewat persetujuan orang lain. Mereka perlu agar orang lain menyatakan atau menunjukkan bahwa mereka berharga untuk bisa percaya diri.
Penyebab Orang Kerap Menjadi People Pleaser
Terkait alasan kenapa kita kera terjebak dalam keadaan itu, Ni Made Putri Ariyanti, M.Psi., seorang psikolog turut menjelaskannya. Penyebab orang menjadi people pleaser adalah dapat berasal dari trauma atau pola masa kecil yang telah ada sejak lama.
“Biasanya, hal ini muncul karena kepercayaan diri yang rendah. Faktornya ada banyak, mulai dari trauma sampai orang tua yang menuntut anaknya untuk menjadi pribadi yang membanggakan,” jelas psikolog Ni Made Putri, dikutip dari rilis pers. Ni Made menjelaskan lebih lanjut kalau people pleasing dapat memunculkan rasa frustrasi, karena orang-orang yang memanfaatkan people pleaser tidak menyadari pengorbanan yang diberikan.
Tanda-Tanda Seseorang Adalah People Pleaser
Apa saja tanda-tanda people pleaser selain sulit berkata tidak? Berikut ini adalah kebiasaan people pleaser:
1. Sering Meminta Maaf, Meski Tidak Salah
Tiada hari berlalu tanpa kamu meminta maaf. Bahkan, Anda selalu siap untuk disalahkan, meskipun itu sebenarnya adalah kesalahan orang lain.
Anda berpikir, lebih baik meminta maaf daripada mendapati orang lain memusuhimu, atau bahkan membencimu.
2. Memerlukan Validasi dari Orang Lain
Anda percaya kalau Anda hanya pantas disukai oleh seseorang kalau Anda telah memberikan semua yang kamu miliki kepadanya.
Karena takut akan penolakan, kamu pun berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan pujian dan persetujuan dari orang tersebut.
3. Merasa Bersalah Setelah Melakukan Sesuatu
Menjadi people pleaser artinya berkata “ya” pada setiap kesempatan, atau melakukan segala hal yang diminta orang lain terhadapmu.
Misalnya, kamu tidak ingin pergi ke sebuah acara, tetapi kamu tetap datang. Akhirnya, kamu merasa bersalah karena membuang-buang waktumu, padahal kamu bisa mengisinya dengan me-time.
4. Sulit untuk Berkata “Tidak”
Salah satu tanda Anda seorang people pleaser adalah kerap kesulitan berkata ‘tidak’ atau menolak sesuatu. Hal ini karena ada keinginan untuk diterima orang lain, sehingga Anda kerap menyetujui permintaan orang lain dan susah menolaknya.
5. Selalu Khawatir Akan Pandangan Orang Lain
Selanjutnya, seorang people pleaser juga kerap khawatir akan pandangan orang lain terhadapnya. Biasanya, pandangan orang lain akan membuat tidak nyaman atau insecure sehingga Anda tidak kesulitan menjadi diri sendiri.
6. Selalu Merasa Bersalah Ketika Membuat Batasan
Membuat batasan dengan orang lain sangat diperbolehkan, lo. Namun, seorang people pleaser selalu kesulitan melakukan hal ini. Pasalnya, ia akan merasa bersalah dan lagi-lagi akan berpikiran negatif pada pandangan orang lain tentang dirinya apabila membuat batasan.
7. Jarang atau Bahkan Tidak Pernah Mengungkap Perasaan pada Orang Lain
Tanda seseorang adalah people pleaser adalah ia jarang atau bahkan tak pernah mengungkap perasaan atau curhat pada orang lain. Hal ini karena, ia beranggapan bahwa perasaan dan masalah yang ia hadapi tidak penting dan akan menjadi beban orang lain apabila diungkap.
8. Memiliki Kepercayaan Diri yang Rendah
Kepercayaan diri rendah menjadi salah satu tanda people pleaser. Ini disebabkan oleh rasa cemas dan insecure yang kerap dialami.
9. Selalu Setuju dengan Pendapat Orang Lain agar Disukai
Agar tidak dihakimi dan disukai orang lain, Anda juga cenderung selalu setuju dengan pendapat orang lain, meskipun dalam hati pendapat mereka sebenarnya bertolak belakang. Balik lagi, hal ini dilakukan demi bisa mendapat validasi orang lain dan tidak ingin mengecewakannya.
Artikel terkait: Terlihat Sederhana, Ini Manfaat Anak Berani Tunjuk Tangan Sejak Dini
Menjadi People-Pleaser Adalah Perilaku Menguras Energi, Apa Saja Dampaknya?
Seorang People-Pleaser mungkin akan menghabiskan begitu banyak waktu untuk mencoba menyenangkan orang lain sehingga mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan diri mereka sendiri. Perilaku ini akan berpengaruh pada beberapa hal berikut ini, sebagaimana disarikan dari laman kesehatan Web MD.
Kurangnya Perawatan Diri hingga Sakit Mental
Terus-menerus mengabdikan diri untuk memenuhi kebutuhan orang lain dapat menyebabkan Anda mengabaikan kebutuhan Anda sendiri. Anda mungkin mendapati diri Anda sakit atau lelah secara mental karena tekanan untuk mencoba terus menyenangkan semua orang.
Sering Marah dan Menyalahkan Diri
Anda mungkin mendapati diri Anda memendam amarah karena merasa bahwa orang-orang memanfaatkan Anda. Itu bisa membuat Anda frustrasi, bahkan depresi. Anda mungkin mulai menarik diri dari orang-orang, alih-alih memberi tahu mereka apa yang sedang terjadi dan berusaha memperbaiki situasi.
Ketidakmampuan Mengenal Diri Sendiri
Stres akibat tekanan untuk terus menerus menyenangkan orang dapat membuat Anda sulit untuk menikmati kesenangan sederhana, seperti pergi keluar untuk es krim atau menonton acara TV favorit Anda.
Berkomitmen pada banyak hal yang berbeda juga dapat membuat Anda sulit untuk bersantai dan sulit mengenal diri Anda lebih baik.
Artikel terkait: 5 Cara Mengatasi Kesulitan Anak dalam Belajar Membaca
Cara Berhenti Menjadi People Pleaser
Berikut adalah cara agar kita bisa berhenti untuk terus menerus menyenangkan orang lain.
1. Menolak dengan sopan Ajakan Teman dan Berikan Alasan yang Jelas
Sebelum katakan “tidak mau”, mungkin menjadi penting untuk perlu menyadari kondisi diri.
Penting menyadari apa penyebab kita ingin menyenangkan orang lain dan menetapkan batasan dengan mengetahui apa yang diinginkan dan tidak diinginkan, apa yang disuka dan tidak disuka.
Saat mengatakan tidak mau, perlu diberikan penjelasan namun jangan berlebihan. Untuk menghindari menyakiti perasaan orang lain, bisa diawali dengan pujian dan akhiri dengan terima kasih, seperti “Terima kasih sudah mengajak aku, sayangnya aku tidak bisa hadir, tapi lain kali beritahu aku ya.”
2. Meminta Maaf dengan Sungguh-sungguh
Jangan meminta maaf hanya karena kamu ingin merasa lebih baik mengenai dirimu sendiri. Permintaan maaf tidak ada artinya kalau tidak sungguh-sungguh. Alih-alih mengatakan “maaf” saja, kamu dapat meminta maaf dengan:
- “Maaf, saya janji tidak akan melakukannya lagi.”
- “Maaf, saya merasa tidak enak sekali.”
- “Maaf, saya malu terhadap diri saya sendiri.”
3. Temukan Validasi dari Dirimu
Berhentilah mencari validasi dan apresiasi dari orang lain, karena kamu hanya perlu menemukannya dari dalam dirimu sendiri.
Lakukan aktivitas yang membuatmu merasa senang karena mencapai sesuatu. Bersenang-senanglah bersama teman-temanmu tanpa harus melakukan sesuatu untuk mereka.
Yang terpenting, nikmati kebahagiaan yang kamu rasakan tanpa merasa bersalah. Kalau kamu merasa senang, kamu tidak perlu menyenangkan orang lain.
4. Merenungkan dan Mencoba Berubah
Hal ini dimulai dari menganalisa darimana datangnya keinginan untuk menyenangkan semua orang ini.
Apakah karena takut ditolak atau takut gagal? Atau mungkin sejak kecil ada kecenderungan untuk menyenangkan orang tua dengan karya atau hasil pencapaian.
Dengan mengerti akar permasalahan, cara untuk menyembuhkan diri akan jauh lebih mudah.
5. Selalu Sadari bahwa Ada Orang Lain yang Siap Membantu
Selalu sadar, bahwa di sekitar kita ada banyak orang lain yang juga siap dimintai bantuan. Meminta bantuan mereka justru membuatnya merasa menjadi orang penting.
Sadarilah hal tersebut dan jangan ragu untuk terlihat sebagai sosok yang sedikit lemah dan butuh bantuan.
Pertanyaan Populer Terkait People Pleaser
Apa Penyebab People Pleaser?
Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang menjadi people pleaser. Salah satunya, bisa jadi ia takut salah, takut dimusuhi, dan sebagainya.
Bagaimana Cara Menghilangkan Sifat People Pleaser?
Untuk berhenti menjadi seorang people pleaser adalah Anda perlu mencitai diri sendiri terlebih dulu. Anda juga perlu menghargai diri sendiri, sadar bahwa diri Anda berharga sehingga berhak menolak atau berkata ‘tidak’ pada suatu hal, tanpa takut ditinggalkan.
Apa yang Dimaksud Peer Pressure?
Peer pressure adalah perasaan ketika seseorang harus melakukan hal yang sama seperti orang lain dalam kelompoknya, dengan tujuan agar ia disuka dan tidak dikucilkan oleh mereka.
Demikian penjelasan tentang people pleaser dan tanda-tandanya. Kalau tanda-tanda di atas sudah mengganggu kehidupan Anda, hubungi psikiater jika membutuhkan bimbingan dan dukungan dari ahli. Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
Tips Bermain Bersama Bayi Untuk Orang Tua Baru
Mengapa Bayi Suka Bermain Cilukba? Ternyata Ini yang Ada dalam Pikiran Mereka
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.