Baru-baru ini, masyarakat digegerkan dengan pemberitaan terkait dengan penyimpangan seksual yang dilakukan seorang pria yang melakukan aksi masturbasi di bawah jembatan penyeberangan orang (JPO) Ahmad Yani, Bekasi Barat.
Aksi pemotor ini jelas sangat meresahkan masyarakat karena memang dianggap sebagai stuatu hal yang tak wajar. Penyimpangan seksual memang bisa diartikan sebagai kelainan yang membuat penderitanya melakukan hal di luar batas kewajaran demi mendapat kepuasan.
Kelainan ini bisa jadi dilakukan hanya dengan dirinya sendiri dan tak melibatkan orang lain, dalam hal ini pasangannya. Yang mengerikan, kelainan seksual ini terkadang sampai bisa membuat pelakunya melakukan hal yang merugikan orang lain.
Jenis-jenis penyimpangan seksual yang perlu diketahui
Penyimpangan seksual biasanya disebut parafilia atau kelainan seksual. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders menjelaskan bahwa parafilia melibatkan fantasi yang berulang, dorongan atau perilaku seksual yang berpusat pada anak-anak, objek bukan manusia seperti benda, hewan, atau mencelakai orang lain atau diri sendiri demi mendapat kepuasan seksual.
Artikel Terkait: 4 Jenis penyimpangan seksual menurut RUU Ketahanan Keluarga, apa saja?
Parafilia terbagi ke dalam beberapa kategori penyimpangan seksual, apa saja?
1. Eksibisionis
Kelainan seksual yang satu ini, membuat penderitanya suka memamerkan organ intim ke orang asing. Mereka akan mendapat kepuasan seksual dengan menunjukkan bagian intim dari tubuhnya ke orang lain, biasanya mereka melakukan ini sambil masturbasi.
2. Fetisme
Fetish adalah salah satu penyimpangan seksual yang membuat seseorang mengagumi satu objek secara berlebihan, dengan hanya memandangi objek tersebut, ia bisa mendapatkan orgasme.
Objeknya bisa berupa benda, anggota tubuh manusia, dan lain-lain. Salah satu jenis fetish yang terkenal ialah foot fetish, yakni keinginan untuk masturbasi dan orgasme hanya dengan melihat sepasang kaki yang dianggap seksi dan menarik.
Jenis fetish lainnya bisa berupa pakaian dalam, seperti bra atau pakaian berbahan kulit. Seseorang yang memiliki fetish, akan kesulitan meraih orgasme tanpa keterlibatan objek fetishnya tersebut.
Contohnya, seorang pria yang memiliki fetish terhadap sepatu hak tinggi, tidak akan bisa orgasme jika pasangan seksualnya tidak memakai sepatu hak tinggi saat sedang bercinta dengan dirinya.
3. Froteurisme
Kelainan seksual ini membuat orang menggesekkan organ kelaminnya pada orang asing demi mendapat kepuasan seksual. Kondisi ini biasanya ditemui pada pria usia 15-25 yang memiliki sifat pemalu dan tak berani mengajak kencan, hingga akhirnya dia melakukan froteurisme untuk mendapat kepuasan seksual.
Penyimpangan seksual ini merugikan orang lain, dan bisa dikategorikan sebagai pelecehan seksual. Beberapa kasus froteurisme pernah terjadi di Indonesia, biasanya di dalam angkutan umum yang penuh sesak. Biasanya korban adalah peremepuan dan pelakunya seorang pria.
Artikel terkait: Kenapa wanita susah orgasme? Waspadai kelainan seksualitas Anorgasmia
4. Pedofilia termasuk penyimpangan seksual yang merugikan
Kelainan ini tentu saja sangat meresahkan, khususnya di kalangan orangtua. Seperti yang kita ketahui, kasus pedofilia sudah memakan banyak korban di Indonesia, di mana yang menjadi korbam adalah anak-anak, bahkan balita. Hal ini karena pelaku pedofil hanya bisa mendapatkan orgasme dengan berkhayal atau berhubungan seksual dengan anak-anak yang belum puber.
Tidak hanya itu, selain melecehkan anak-anak secara seksual, biasanya pelaku sering kali berdalih sedang memberikan pendidikan seks pada anak. Pelaku juga kerap mengancam dan melakukan beragam upaya untuk tutup mulut agar aktivitas seksualnya tetap menjadi rahasia.
Salah satu yang mengkhawatirkan, pedofilia juga bisa dilakukan oleh orang terdekat. Baik orangtua tiri, kerabat, atau tetangga sebelah rumah.
Karena itulah, Parents harus perlu ekstra waspada dan memberikan pendidikan seks sejak dini pada anak. Dengan mengetahui batasan area yang boleh disentuh dengan orang lain, termasuk cara menolak melawan, harapannya anak bisa terhindar dari pelaku yang memiliki kelainan seks yang satu ini.
5. Masokisme dan sadisme
Ingat Film ‘Fifty Shades of Grey’ yang banyak menuai kontrofersi? Lewat film tersebut, aktivitas seksual yang disenangi sang tokoh utama Christian Grey pada kekasinya, Anastasia Steele, bisa menjadi gambaran penyimpangan seksual ini.
Di mana pelaku senang melakukan kekerasan atau menerima kekerasan demi mendapat kepuasannya. Kekerasan yang dimaksud bisa berupa fisik maupun mental.
Masokis adalah orang yang suka menerima kesakitan agar mendapat kepuasan seksual, sedangkan sadistik ialah mereka yang suka melakukan kekerasan agar bisa mendapat kepuasan seksual.
6. Transvestitisme
Penyimpangan seksual yang satu ini, membuat pengidapnya ingin berpakaian seperti lawan jenis. Misalnya seorang lelaki berfantasi atau malah berpakaian dan berdandan seperti seorang perempuan.
Dalam hal kebutuhan seksual sebenernya ia normal, bahkan bisa jadi memiliki istri sah. Namun ia memiliki keinginan untuk berpakaian seperti seorang perempuan, karena hal tersebut merangsang seksualitas dalam dirinya. Pelakunya memang tidak memiliki disorientasi seksual seperti, homoseksual. Hanya saja, mereka memang senang mengenakan atau berpenampilan seperti lawan jenisnya.
Pelaku pun tidak melakukan cross dressing untuk mencari uang atau apapun, hanya demi kepuasannya sendiri. Pengidap kelainan seksual ini disebut cross dresser.
7. Voyeurisme, penyimpangan seksual yang membuat pelakunya suka mengintip
Mendapat kepuasan seksual dengan mengintip orang lain telanjang, atau mengintip pasangan yang sedang bercinta, hal ini disebut voyeurisme. Biasanya orang yang dia intip tidak tahu bahwa ada pelaku yang sedang melihatnya. Dengan melakukan aksinya ini, seperti mengintip seorang yang sedang berganti baju, maka bisa menimbulkan rangsangan seksual kemudian melakukan masturbasi sambil mengintip.
Artikel terkait: Mendapat kepuasan seksual dengan mengintip, waspadai kelainan voyeurisme
***
Inilah beberapa informasi mengenai berbagai jenis penyimpangan seksual yang bisa dilakukan oleh siapa pun juga. Bagi mereka yang memiliki kelainan ini, tentu saja perlu melakukan konsultasi pada tenaga medis terkait. Baik psikolog, seksolog atau pun psikiater. .
Sumber: Mentalhelp.net
Baca juga:
Awas! Kelainan seks bisa dialami suami maupun istri, kenali gejalanya berikut ini!
Waspada, 9 Kelainan Sperma Ini Bisa Bikin Susah Punya Momongan
Kenali penyebab kelainan bentuk rahim yang membahayakan janin, waspadai 5 gejalanya