Data perkembangan Virus Corona kian bertambah seiring dengan meningkatnya kajian dan penelitian terkait. Dalam sebuah studi terbaru ditemukan bahwa adanya penyebaran Virus Corona di bus AC yang terjadi di China.
Studi tersebut menunjukkan adanya kemungkinan penyebaran virus Corona ke banyak orang ketika menaiki bus. Hal ini diketahui setelah ditemukan penularan virus yang terjadi di dalam sebuah bus berpenumpang puluhan orang.
Penyebaran Corona di Bus AC
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa Virus Corona bisa menyebar di dalam bus ber-AC.
Seorang laki-laki yang tak disebutkan namanya disinyalir menjadi penyebab penularan virus pada orang yang tengah menaiki sebuah bus di awal September ini. Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, laki-laki tersebut menularkan virus pada orang di sekitarnya, meskipun orang tersebut tak duduk di dekatnya.
Kondisi bus tersebut yang diduga menjadi faktor penyebab lainnya. Bus tersebut memiliki ventilasi yang buruk dan ada AC atau pendingin udara di dalamnya.
Laki-laki ini diketahui sebelumnya melakukan kontak dengan warga yang tinggal di Wuhan, episentrum penyebaran virus Corona kala itu. Saat mulai perjalanan, ia pun menunjukkan gejala-gejala khas pasien positif Corona. Berdasarkan keterangan orang-orang sekitar, ia mengalami berbagai gejala seperti batuk-batuk di perjalanan.
Artikel Terkait : Penelitian ungkap jika virus corona bisa bertahan di udara, ini penjelasannya!
Peneliti Memetakan Penumpang Lainnya
Penumpang lain ikut dipetakan dan teridentifikasi puluhan yang terinfeksi.
Para peneliti pun berhasil memetakan tempat duduk penumpang lain yang bepergian bersama laki-laki tersebut. Berdasarkan pengujian, ditemukan terdapat 23 orang yang terkonfirmasi positif dari 68 orang total penumpang.
Setelah ditelaah lebih lanjut, AC dalam bus tersebut hanya me-sirkulasikan ulang udara di dalam bus. Kondisi inilah yang diduga memperparah penyebaran virus.
“Penyelidikan menunjukkan bahwa dalam lingkungan tertutup dengan resirkulasi udara, SARS-CoV-2 adalah patogen yang sangat mudah menular,” tulis para peneliti.
Studi ini pun akhirnya dipublikasikan dalam JAMA Internal Medicine. Dalam jurnal tersebut, diamati lebih jelas mengenai penumpang yang melakukan perjalanan selama 50 menit di Ningbo, China.
Artikel Terkait : Penelitian terbaru: Virus Covid-19 bertahan 5 minggu dalam tubuh setelah terinfeksi
Telah Diimbau Virus Corona Menular Lewat Udara
Sejak diketahui bisa menyebar lewat udara, masyarakat diminta untuk selaku waspada.
Sejumlah penelitian sebelumnya mengungkapkan bukti ilmiah bahwa penularan virus ini bisa terjadi melalui udara. Hal ini juga diungkapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang telah mengumumkan perkembangan Virus Corona yang menyebar secara airborne, tepatnya pada Juli lalu.
Secara resmi, WHO menyebutkan bahwa penyebaran virus Corona disebabkan oleh aerosol yang melayang di udara. Aerosol sendiri merupakan tetesan pernapasan yang sangat kecil dan dapat menempel di udara. Kondisi ini terjadi dalam jarak dan waktu yang relatif lama.
Mengetahui fakta tersebut, masyarakat pun turut diimbau agar kebih berhati-hati. Penggunaan masker bahkan saat ada di ruang tertutup pun direkomendasikan, khususnya ruangan dengan ventilasi buruk. Misalnya saja bila tengah berada di dalam bus dengan ventilasi udara yang tak memadai.
Artikel Terkait : 40 RW di Jakarta Jadi Zona Rawan Covid-19, Jakarta Pusat Paling Banyak
Terhitung hingga Kamis, 1 Oktober 2020, kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 4.174 pasien menjadi 291.182 orang. Di sisi lain, angka kesembuhanmya pun bertambah 3.540 menjadi 218.487 orang. Selain itu, pasien yang meninggal dunia bertambah jumlahnya 116 orang menjadi 10.856 orang.
Dilihat lebih luas lagi, berdasarkan data yang dihimpun dari worldometers, tercatat angka kejadian Virus Corona mencapai lebih dari 34 juta orang. Sebanyak 1 juta orang di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, sebanyak 25 juta orang telah dinyatakan sembuh. Untuk kasus aktif saat ini tercatat sudah mencapai sekitar 7,7 juta jiwa.
Adapun negara dengan infeksi virus paling banyak ialah Amerika Serikat dengan total jumlah terinfeksi sekitar 7,4 juta kasus. Lalu, disusul dengan negara India dengan angka kejadian mencapai 6,3 juta kasus.
Indonesia sendiri kini berada di urutan 23 negara dengan jumlah kasus positif COVID-19 terbanyak, yaitu sekitar 287 ribu kasus. Kita doakan saja ya agar pandemi ini bisa secepatnya berakhir.
Artikel Terkait : 5 Penelitian Ini Buktikan Virus Corona Menular Lewat Udara, Waspada!
Baca Juga :
Tak perlu panik! Lakukan ini untuk mencegah terpaparnya virus corona
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.