Bagi Parents yang buah hatinya tengah memasuki fase remaja pasti merasakan pusingnya anak mengeluhkan satu hal ini, yaitu jerawat. Tak heran, wajah anak yang mulai memproduksi banyak minyak akan menimbulkan jerawat. Kendati merupakan salah satu tanda pubertas, penting bagi Parents mengetahui apa penyebab wajah anak remaja jerawatan agar bisa menentukan penanganan yang tepat.
Kapan Anak Mulai Berjerawat?
Mengutip WebMD, sebanyak lebih dari 85% remaja mengalami masalah pada kulit wajahnya yaitu komedo dan jerawat menyakitkan yang bisa tumbuh di area tubuh manapun, tak terkecuali wajah.
Umumnya, anak remaja mengalaminya saat memasuki masa pubertas, yaitu rentang usia 14-15 tahun. Jerawat ini tumbuh di area tubuh dengan kelenjar minyak terbanyak, seperti wajah, leher, dada, punggung, dan bahu. Beberapa gejala jerawat yang akan timbul, antara lain:
- Pori-pori tersumbat (jerawat, komedo, dan komedo putih)
- Papula (lesi terangkat)
- Pustula (timbul lesi dengan nanah)
- Kista (nodul berisi nanah atau cairan)
7 Kebiasaan Penyebab Wajah Anak Remaja Jerawatan
Saat seorang anak memasuki fase pubertas, terjadi peningkatan hormon yang disebut androgen. Hormon inilah yang menyebabkan kelenjar minyak lebih aktif, membesar, dan menghasilkan minyak atau sebum.
Ketika sebum menumpuk, pori-pori atau folikel rambut tersumbat sel kulit. Selain itu, peningkatan minyak juga menyebabkan pertumbuhan bakteri berlebih yang disebut Propionibacterium acnes.
Perubahan hormonal yang disebabkan pil KB, masa menstruasi, dan kehamilan bisa memicu timbulnya jerawat. Faktor eksternal lain juga bisa merangsang tumbuhnya jerawat, sebut saja menggunakan krim wajah yang tidak sesuai, kosmetik, atau produk rambut dapat mengakibatkan penyumbatan pori-pori. Tak hanya itu, beberapa kebiasaan yang dilakukan remaja Parents dalam kesehariannya sedikit banyak menjadi penyebab jerawat mudah tumbuh.
1. Terlalu sering menyentuh wajah
Masa remaja adalah momentum anak mengenal diri dan tubuhnya, tak menutup kemungkinan ia akan mengecek wajahnya berulang dengan cara menyentuh wajahnya. Tujuan utamanya tak lain memeriksa apakah ada masalah pada kulit wajahnya atau sebanyak apa kotoran yang harus dibersihkan.
Padahal, tanpa sadar kebiasaan ini berdampak buruk pada wajah. Kotoran dan bakteri bisa saja menempel pada tangan dan kuku lalu berpindah ke wajah anak. Kebiasaan ini juga dapat memicu timbulnya jerawat baru terutama di area wajah yang sering dipegang.
2. Mengeringkan wajah dengan handuk untuk badan
Setelah mandi, adalah hal yang lumrah untuk anak mengeringkan badan dan wajahnya dengan handuk. Siapa sangka, kebiasaan ini menjadi habit pemicu jerawat, lho, Bun. Terutama bila anak sering melakukannya dengan handuk yang sebenarnya dipakai untuk badan.
Bukan tanpa alasan, handuk bisa menjadi sarang bakteri apalagi bila tidak rutin diganti. Untuk itu, ingatkan anak agar melakukan hal ini dengan handuk khusus untuk wajah agar jerawat enggan mampir.
3. Sabun cuci wajah yang keliru
Maksud hati ingin merawat wajah, anak biasanya akan mencoba aneka skin care yang beredar di pasaran. Derasnya alur informasi tentu akan memudahkannya membaca review produk perawatan wajah dan memilihnya sesuai review yang tertera.
Review pengguna memang memudahkan untuk memilih produk yang dibutuhkan, tetapi kondisinya tentu berbeda bagi setiap orang. Produk yang cocok di wajah orang lain belum tentu bisa diterima kulit anak. Akibatnya, anak malah berjerawat.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk Bunda membantu anak memilih jenis produk wajah yang tepat. Jangan hanya terpengaruh merek terkenal atau karena banyak digunakan artis terkemuka. Tak ada salahnya juga berkonsultasi dengan dokter agar menemukan produk wajah yang tepat bagi anak.
4. Pola tidur kacau
Adakah remaja Anda yang hobi begadang? Ada saja kebiasaan yang akan dilakukan anak untuk melepas penat dan lebih asyik dilakukan di malam hari. Sebut saja bermain game, menonton drama korea, dan sebagainya.
Kendati menyenangkan, perlu diketahui bahwa pola tidur turut memengaruhi kondisi wajah anak terhindar dari jerawat. Istirahat cukup akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga menggerus bakteri di area wajah.
5. Tidak menjaga pola makan
Siapa sangka ternyata makanan yang anak konsumsi setiap harinya juga bisa berpengaruh pada kesehatan kulit wajahnya. Oleh karena itu, penting bagi orangtua senantiasa mengingatkan anak agar menjaga pola makan dengan baik.
Mengutip WebMD, tidak ada makanan yang terbukti menjadi penyebab jerawat. Namun, makanan dengan kandungan gula tinggi dan tepung seperti roti, pasta, potato chips, cookies, dan kue diyakini erat kaitannya dengan sumber makanan yang dapat menyebabkan jerawat.
6. Handphone jarang dibersihkan
Perkembangan zaman yang kian modern membuat handphone menjadi benda yang tak terpisahkan dari kehidupan seseorang, apalagi remaja. Pastikan anak rutin membersihkan gadgetnya agar terhindar dari jerawat. Membiarkan minyak dan keringat di wajah berpindah ke ponsel sama saja mengizinkan bakteri untuk berkembang biak.
Oleh karena itu, ikutilah instruksi yang ada pada kemasan gadget. Jika harus menelepon dalam waktu lama, ingatkan anak untuk menggunakan headset agar tidak terpapar layar langsung dan kulit menjadi berjerawat.
7. Terlalu sering mencuci wajah
“Satu mitos terbesar yang masih banyak dipercaya orang adalah wajah yang kotor akan menimbulkan jerawat, maka saya harus rajin membersihkannya. Padahal, terlalu sering mencuci wajah akan membuat wajah Anda memproduksi lebih banyak minyak pemicu jerawat,” ujar dermatologis Whitney Bowe, MD, di Westchester, New York.
Selain itu, keranjingan mengeksfoliasi wajah juga sebaiknya dihindari karena selain jerawat juga akan mengiritasi kulit. Normalnya, cucilah wajah cukup dua kali sehari dan eksfoliasi wajah sebaiknya tidak melebihi dua kali dalam seminggu.
Parents, semoga informasi seputar penyebab wajah anak remaja jerawat ini bermanfaat.
Baca juga:
5 Makanan dan kebiasaan untuk mencegah jerawat, apa saja?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.