Bermain peran merupakan permainan yang membebaskan anak memerankan suatu karakter atau profesi. Selain membantu anak mengenal pentingnya peran dari suatu profesi, manfaat bermain peran bagi anak juga dapat melatih imajinasi serta proses berpikir.
Dengan membuatnya berinteraksi dengan orang lain dalam menjalankan perannya, hal ini juga tentu dapat mewujudkan Potensi Prestasi Aktif Bersosialisasi anak. Potensi Prestasi Aktif Bersosialisasi adalah kemampuan anak untuk menampilkan perilaku sosial dan proses anak belajar secara aktif, melalui interaksi dengan orang lain dan menjadi bagian dari lingkungan sosialnya.
Tentu saja, Potensi Prestasi Aktif Bersosialisasi sangat penting sebagai fondasi dasar bagi masa depannya. Apalagi pada usia sampai dengan 5 tahun, si Kecil sedang mengalami awal mula perkembangan kemampuan sosial, dan tentunya hal ini harus dioptimalkan oleh kita sebagai orang tua, salah satunya dengan bermain peran.
5 Manfaat Bermain Peran Bagi Anak
Saat bermain peran, anak-anak seakan masuk ke dalam dunia imajinasinya sendiri, manfaat bermain peran bagi anak akan membuatnya bisa memerankan suatu karakter yang membuatnya tertarik. Misalnya, si Kecil berperan sebagai dokter, lalu Bunda berperan sebagai pasiennya. Atau, si Kecil berperan sebagai koki, lalu Bunda sebagai penikmat makanannya. Si Kecil menjadi kasir, Bunda pun yang berperan menjadi pembeli.
Di dalam permainan ini, proses interaksi berlangsung sangat kuat dan mendukung Potensi Prestasi Aktif Bersosialisasi si Kecil. Nah, selain baik untuk mengasah Potensi Prestasi Aktif Bersosialisasi si Kecil nyatanya masih banyak manfaat bermain peran bagi anak. Apa saja?
1. Melatih Kepekaan Sosial Anak
Salah satu elemen penting dari Potensi Prestasi Aktif Bersosialisasi, diantaranya ialah kepekaan sosial yang dimiliki oleh si Kecil. Hal ini didasari pada pengelolaan emosi si Kecil yang ia dapatkan dari pengalaman langsung, atau dalam hal ini menjalankan suatu peran yang ia sukai.
Melalui bermain peran dan berinteraksi dengan lawan mainnya, anak akan belajar mengelola emosinya sekaligus mengeksplorasi hal-hal di sekelilingnya untuk selalu diatasi dengan baik.
Hingga pada akhirnya, kepekaan sosial yang terpupuk di dalam diri anak akan menjadi modal dasar baginya untuk memiliki Potensi Prestasi Aktif Bersosialisasi, dimulai dari lingkungan keluarga, yang kemudian secara bertahap akan berkembang ke lingkungan yang lebih luas dengan situasi yang bervariasi seiring bertambah usianya nanti.
Dilansir dari penelitian Deena Skolnick Weisberg dalam National Library of Medicine, bermain peran memang dapat melatih si Kecil mengatur hubungan simbolik, memperkuat keterampilan berbahasa, serta memahami keadaan orang lain hingga ke tahap merepresentasikan perilaku mereka dengan benar. Dengan begitu, keterlibatan antara bermain peran serta teori pikiran saling mendukung dalam proses tumbuh kembang.
2. Manfaat Bermain Peran Bagi Anak Bantu Tingkatkan Kepercayaan Diri
Untuk mendukung Potensi Prestasi Aktif Bersosialisasi pada anak, kepercayaan diri juga sangat dibutuhkan. Nah, dengan bermain peran, Bunda juga bisa melatih kepercayaan diri anak bahwa ia mampu dan bisa untuk melakukan profesi tersebut dengan sebaik-baiknya.
Si Kecil akan merasa bahwa kemampuan yang ia miliki akan melengkapi dirinya untuk menjalankan peran tersebut dengan baik, sehingga hal ini bisa sebagai cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
3. Membantu Anak Mengenal Kehidupan untuk Saling Menghargai
Bermain peran dapat membantu si Kecil mudah memahami bahwa setiap orang memiliki perannya masing-masing. Melalui proses interaksi dan eksplorasi saat bermain peran, anak juga akan memahami akan adanya konflik, perbedaan, dan juga negosiasi yang sangat wajar ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Maka, dengan bermain peran, anak juga akan lebih mengenal kehidupan lebih dalam lagi dan mempelajari perbedaan yang ada. Dari pengelolaan emosinya yang terlatih, anak akan lebih mudah untuk memahami dan saling menghargai keberagaman yang ia temukan di dalam hidupnya.
4. Melatih Pengelolaan Emosi, Salah Satu Manfaat Bermain Peran Bagi Anak
Bernegosiasi dan berinteraksi dalam permainan peran, membuat anak terbiasa dengan pengelolaan emosinya. Dengan memahami peran serta tanggung jawab yang dijalankannya, si Kecil akan belajar mengelola emosinya dengan berusaha menjadi versi yang paling baik sehingga ia bisa mencapai tujuannya dalam menjalankan peran tersebut.
Tanpa disadari, proses ini akan melatih si Kecil mengelola emosinya dengan baik. Si Kecil akan memiliki inisiatif yang tinggi untuk membangun hubungan positif dengan siapapun yang ada di sekelilingnya.
5. Melatih Fungsi Kognitif dan Kemampuan Memecahkan Masalah
Dalam bermain peran, si Kecil juga akan mengeksplorasi hal-hal baru yang ia temukan dalam menjalankan suatu peran atau profesi. Hal-hal ini tentu akan memicunya untuk mencari tahu lebih dalam lagi tentang peran tersebut.
Misalnya, saat si Kecil berperan sebagai kasir, Bunda yang berperan sebagai pembeli pun berpura-pura untuk menanyakan apakah uang kembalian yang diterima masih kurang atau tidak. Melalui proses interaksi ini, si Kecil akan terlatih untuk memecahkan masalah yang ia hadapi secara tiba-tiba. Kemampuan memecahkan suatu masalah pun akan meningkat, dan menjadi modal dasar berkembangnya Potensi Prestasi Aktif Bersosialisasi, si Kecil dengan lingkungannya.
Dalam proses membangun interaksi saat bermain peran serta membuat si Kecil selalu merasa aman dan nyaman menjalankan peran yang ia mainkan. Ini bisa menjadi modal dasar perkembangan emosi dan sosial yang sehat, sehingga si Kecil bisa lebih cepat memahami makna peran yang dijalani, mudah mengelola emosi, hingga memiliki inisiatif untuk membangun hubungan positif dengan orang lain. Inilah yang akan menjadi dasar bagaimana anak bisa memiliki potensi prestasi Aktif Bersosialisasi hingga dewasa nanti.
Agar si Kecil dapat tumbuh maksimal, aktif berimajinasi dan unggul dalam mengembangkan Potensi Prestasi Aktif Bersosialisasi, jangan lupa ya, Bunda, untuk bantu dukung si Kecil dengan stimulasi dan nutrisi yang tepat. Pastikan Bunda memberikan si Kecil nutri, si tepat dari makanan bergizi seperti daging, ikan salmon, sayur-sayuran, hingga susu pertumbuhan yang difortifikasi.
Salah satu susu pertumbuhan terfortifikasi yang dapat Bunda berikan untuk bantu melengkapi kebutuhan nutrisi si Kecil adalah SGM Eksplor PRO-GRESS MAXX dengan IronC*! IronC* adalah kombinasi unik zat besi dan vitamin C, dengan DHA, Minyak Ikan, Omega 3 & 6 plus nutrisi penting lainnya. Sudah siap mewujudkan Potensi Prestasi Aktif Bersosialisasi dalam diri si Kecil, Bunda? Yuk kenali lebih lanjut 5 Potensi Prestasi si Kecil dengan 5 Potensi Prestasi Tools. Klik disini untuk informasi lebih lanjut https://www.generasimaju.co.id/5-potensi-prestasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.