PCOS Adalah Penyebab Infertilitas pada Wanita, Waspadai Gejalanya!

Apa saja faktor yang bisa menjadi penyebab penyakit PCOS? Simak penjelasan selengkapnya di sini, Bun!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sindrom polikistik ovarium atau yang dikenal juga sebagai polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah merupakan gangguan atau kondisi hormon maskulin (androgen) yang berlebih pada perempuan. Kondisi ini bisa berisiko membuat perempuan sulit hamil. Selain itu, penyebab PCOS pun terbilang beragam, salah satunya bisa dikarenakan faktor keturunan.

Yuk, kenali lebih dalam apa itu PCOS dan apa saja gejala PCOS melalui ulasan berikut. 

Artikel terkait: Susah hamil karena PCOS, 3 artis ini punya anak setelah perjuangan panjang

Apa Itu PCOS?

Dilansir dari laman Cleveland ClinicSindrom Ovarium Polikistik atau yang sering dikenal dengan PCOS adalah ketidakseimbangan hormon yang terjadi ketika ovarium menghasilkan hormon berlebih.

Pada penderita PCOS, ovarium akan menghasilkan hormon androgen dengan tingkat tinggi. Hal ini menyebabkan hormon reproduksi Anda menjadi tidak seimbang. Akibatnya, penderita PCOS seringkali mengalami siklus haid yang tidak teratur, terlambat haid, dan masa ovulasi yang sulit diprediksi.

Namun, meskipun namanya “polikistik”, tidak semua kasus PCOS memiliki kista di indung telur. 

PCOS adalah salah satu penyebab infertilitas paling umum pada wanita. Penyakit ini juga dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan lainnya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gejala PCOS yang Biasanya Timbul

Tanda penyakit PCOS yang timbul biasanya berbeda pada setiap orang. Namun, beberapa gejala umum yang biasanya timbul meliputi: 

  • Siklus menstruasi yang tidak teratur. 
  • Terjadinya pendarahan berat, darah menstruasi yang dikeluarkan cenderung lebih banyak dari perempuan pada umumnya.
  • Tumbuh rambut yang berlebih di sekitar tubuh.
  • Munculnya jerawat di wajah dan area tubuh seperti punggung atau pun dada.
  • Perubahan mood.
  • Berat badan naik dengan drastis.
  • Warna kulit menjadi lebih gelap.
  • Sakit kepala.
  • Munculnya kebotakan atau male-pattern baldness.
  • Gangguan kesuburan. Mencoba hamil selama lebih dari 12 bulan, tetapi selalu gagal.
  • Sleep apnea atau kesulitan tidur.
  • Memiliki gejala diabetes seperti merasa lapar dan haus berlebih.
  • Saat penderita PCOS melakukan USG, bisa ditemukan kantong-kantong kista di sekitar sel telur (ovarium).

Jika Bunda merasakan beberapa gejala-gejala tersebut, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Hal ini dilakukan agar mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan.

Penyebab PCOS pada Perempuan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Secara umum, istilah polycystic/polikistik bisa diartikan sebagai ‘kista yang sangat banyak’. Dalam kasus PCOS, kadar hormon androgen yang berlebihan dapat menyebabkan penderitanya memproduksi banyak kista kecil pada ovarium atau indung telur.

Kista tersebut merupakan kumpulan benjolan kecil yang berisi cairan. Setiap benjolan mengandung sel terlur yang belum matang dengan sempurna. Sehingga sel telur menjadi tidak berkembang dan gagal dilepas dengan tertatur.

Tidak jarang, hal itu pun pada akhirnya membuat penderita PCOS cenderung mengalami masalah infertilitas atau ketidaksuburan. Bukan hanya itu, siklus menstruasi juga jadi tidak teratur. Dalam kasus tertentu, kondisi ini juga bisa menyebabkan masalah berat badan, tekanan darah tinggi, hingga fungsi jantung.

PCOS  sebenarnya bisa dialami siapa pun juga, terutama pada perempuan dengan gangguan kesuburan. Sayangnya, hal ini kerap kali terlambat diketahui. Perempuan baru menyadarinya saat menemukan permasalahan sulit hamil, ketika melakukan pemeriksaan ke dokter.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meski demikian, penyakit ini juga bisa menyerang perempuan dengan kesuburan yang normal, di usia di usia berapa pun setelah ia melewati masa pubertas. Namun, penderita PCOS rata–rata baru menyadari mengalami penyakit pada saat usia 20-30 tahun.

Meski belum ada metode pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit ini secara tuntas tetapi PCOS bisa dicegah dengan memahami faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut.

Beberapa Kemungkinan Faktor Penyebab PCOS

Sayangnya, sampai saat ini belum diketaui secara pasti penyebab pasti dari PCOS. Meski demikian, salah satu kemungkinan penyebabnya bisa diakibatkan faktor genetik atau keturunan.

Hal tersebut selaras dengan penjelasan dr. Ivander Utama, F.MAS, SpOG. Melalui akun Youtube pribadi, ia mepaparkan bahwa PCOS juga bisa saja diturunkan secara genetik dari orangtua pada anak perempuannya.

“Sebetulnya, PCOS bisa saja diturunkan secara genetik baik dari pihak laki-laki maupun dari pihak perempuan. Artinya, itu bisa dari ayah maupun dari ibu yang dapat menurunkan bakat PCOS pada anak perempuan,” ungkap dokter kandungan dan kebidanan dari RSIA Bunda Jakarta.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tidak hanya itu, faktor risiko lain yang bisa menyebabkan PCOS pada seseorang juga bisa saja diturunkan. Sebagai contoh, kondisi obesitas merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan terjadinya PCOS.

Nah, keadaan obesitas ini juga bisa bersifat genetik atau terjadi karena bawaan, akibat anggota keluarga memiliki riwayat tersebut.

“Faktor-faktor risiko yang menyebabkan seseorang PCOS juga diturunkan. Contohnya, bakat obesitas. Contoh yang lainnya juga, adalah bakat diabetes. Seorang perempuan yang diabetes atau obesitas, tidak akan heran kemudian cepat atau lambat dia mengalami PCOS,” ungkap dokter Ivander.

Artikel terkait: Program hamil untuk PCOS, ini 4 saran dokter yang perlu Anda perhatikan

Selain faktor keturunan, pola hidup yang dijalankan seseorang juga bisa saja menjadi salah satu penyebab terjadinya PCOS. Sebagaimana yang dijelaskan juga oleh dokter Ivander, pola hidup yang salah dan kenaikan berat badan yang berlebih juga bisa menyebabkan PCOS.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Kalau perempuan yang tadinya kurus, tapi memiliki obesogenic behaviour atau perilaku menjurus ke arah obesitas, dia juga bisa berisiko. Meskipun dia sama sekali tidak memiliki riwayat keluarga yang PCOS. Artinya, kenaikan berat badan berlebih atau pola hidup yang salah juga bisa menyebabkan seseorang menjadi PCOS,” jelasnya.

Untuk lebih lengkapnya, beberapa faktor lain yang juga bisa menyebabkan PCOS, di antaranya adalah:

  • Adanya ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh
  • Tingginya kadar insulin di dalam tubuh
  • Adanya inflamasi atau peradangan tingkat rendah yang terjadi dalam tubuh
  • Kenaikan berat badan berlebih dan pola hidup yang tidak sehat
  • Biasanya PCOS ini rentan terjadi pada perempuan yang baru memasuki masa pubertas atau tergolong dalam usia subur (15 – 44 tahun).

Kemungkinan Komplikasi PCOS

Penelitian menunjukkan bahwa PCOS dapat meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan lain, di antaranya: 

  • Gangguan kecemasan dan depresi
  • Kemandulan atau sulit hamil
  • Tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • Sleep apnea
  • Diabetes maupun diabetes gestasional saat hamil 
  • Penyakit kardiovaskular
  • Kanker endometrium

Diagnosis

Diagnosis PCOS dapat dilakukan setelah pemeriksaan dan diskusi dengan dokter mengenai gejala yang Anda rasakan. Dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan tes darah atau USG dalam proses diagnosis PCOS.

Beberapa yang mungkin akan dilakukan oleh dokter, antara lain: 

  • Berdiskusi tentang gejala yang Anda rasakan dan riwayat medis yang Anda miliki. Mungkin juga akan menanyakan tentang riwayat medis dari keluarga biologis Anda. 
  • Mengukur berat badan dan tekanan darah Anda.
  • Lakukan pemeriksaan fisik, seperti mengamati pertumbuhan rambut berlebih pada wajah, kerontokan rambut, jerawat, perubahan kulit, dan lainnya. 
  • Melakukan pemeriksaan panggul melalui USG. 
  • Melakukan tes darah untuk memeriksa kadar hormon dan kadar glukosa.

Pengobatan PCOS

Dokter akan menentukan jenis pengobatan berdasarkan gejala, riwayat medis, dan kondisi kesehatan lainnya, terutama jika Anda sedang merencanakan kehamilan. Pengobatan dapat mencakup obat-obatan, perubahan gaya hidup atau kombinasi keduanya.

Alat Kontrasepsi Hormonal 

Jika Anda sedang tidak merencanakan kehamilan, pilihan pengobatannya bisa menggunakan pil KB, suntikan, cincin vagina atau alat kontrasepsi IUDKontrol kelahiran hormonal akan membantu mengatur siklus menstruasi Anda. Beberapa jenis alat kontrasepsi juga dapat memperbaiki gejala PCOS, seperti jerawat dan membantu pertumbuhan rambut berlebih.

Obat-obatan

Bagi Anda yang sedang tidak ingin merencakan kehamilan, Anda mungkin diresepkan obat sensitisasi insulin, seperti Metformin yang bekerja untuk membantu tubuh Anda memproses insulin. 

Selain itu, Anda mungkin akan diresepkan juga beberapa obat yang dapat memblokir efek androgen. Obat ini membantu mengendalikan jerawat atau pertumbuhan rambut. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang apakah perawatan tersebut tepat untuk Anda.

Namun jika Anda sedang ingin merencakan kehamilan, obat untuk menginduksi ovulasi (melepaskan sel telur) mungkin akan diresepkan untuk Anda. Obat-obatan tertentu telah terbukti menginduksi ovulasi pada penderita PCOS, di antaranya obat clomiphene  dan  letrozole yang diminum secara oral, sedangkan gonadotropin akan diberikan melalui suntikan.

Perubahan Gaya Hidup 

Anda akan disarankan untuk memperbaiki pola makan dengan konsumsi makanan bergizi dan menjaga berat badan ideal untuk Anda.

Operasi

Prosedur pembedahan dapat membantu memulihkan ovulasi dengan membuang jaringan di ovarium Anda yang menghasilkan hormon androgen. 

Program IVF

Ketika sedang merencanakan kehamilan, Fertilisasi in vitro (IVF) adalah pilihan untuk orang dengan PCOS ketika prosedur pengobatan tidak membantu ovulasi. Dalam prosedur ini, sel telur Anda akan dibuahi dengan sperma pasangan Anda di laboratorium sebelum memindahkannya ke rahim Anda.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan ke dokter segera jika Anda merasakan gejala PCOS, seperti yang dijelaskan di poin atas. Jika penyakit PCOS tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan penderitanya sulit hamil hingga berbagai komplikasi lainnya. Selain itu, PCOS juga dapat mengganggu kondisi kehamilan penderitanya, sehingga kehamilan dengan PCOS bisa sangat rentan. 

Upaya Pencegahan

PCOS bisa menyerang siapa pun, dan kondisi ini biasanya sulit untuk dicegah. Meski demikian, faktor risikonya bisa Bunda cegah dengan menerapkan gaya hidup yang sehat seperti:

  • Menjaga berat badan agar tetap ideal
  • Olahraga secara teratur
  • Perbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat
  • Usahakan untuk membatasi mengonsumsi makanan manis
  • Mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang

Artikel terkait: Penderita PCOS bisa hamil kalau rajin olahraga? Ini penjelasan dokter kandungan

PCOS adalah penyakit hormonal yang tidak bisa disepelekan. Karena itu, penting untuk mengetahui gejala dan penyebab PCOS, serta upaya pencegahan yang bisa Bunda lakukan. Jangan ragu juga untuk segera berkonsultasi ke dokter apabila Bunda merasa ada yang salah dengan kesehatan, ya.

Semoga bermanfaat!

***

 

Baca juga:

Cara menurunkan berat badan untuk perempuan dengan PCOS

Penulis

Aulia Trisna