Minder merupakan masalah yang umum dihadapi oleh banyak orang. Seseorang yang terlihat percaya diri pun, bisa jadi pernah merasakan minder. Lantas, sebenarnya apa penyebab seseorang bisa merasa minder?
Pada dasarnya, penyebab minder bisa jadi karena self-esteem atau rasa keberhargaan diri yang rendah. Orang yang minder, dia kesulitan untuk melihat nilai positif yang dimilikinya. Sebaliknya, dia memandang dirinya sebagai pribadi yang memiliki banyak kelemahan,
Kondisi demikian tentu merugikan. Selain berdampak pada kesehatan mental, minder yang dialami juga bisa mengganggu kehidupan profesional.
Berbagai Penyebab Minder, Bisa Dipengaruhi Pola Asuh Masa Kecil
Mengapa seseorang memiliki rasa minder bisa disebabkan oleh sejumlah faktor. Salah satu yang paling utama adalah pola asuh orang tua.
Benar, Parents. Perasaan minder yang kerap muncul pada seseorang, bisa saja terjadi akibat pembentukan pengalamannya di masa lalu akibat pola asuh yang diberikan oleh orang tuanya dulu.
Melansir berbagai sumber, berikut beberapa pola asuh penyebab timbulnya perasaan minder pada seseorang:
1. Ekspektasi Orang Tua yang Terlalu Tinggi pada Anak, Salah Satu Penyebab Minder
Mengutip situs WebMD, ada beberapa sumber yang menyebabkan seseorang menjadi minder, salah satunya karena pengaruh pengasuhan di masa kecil.
Orang tua mungkin memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi pada anaknya. Misal, saat anak menunjukkan karya seninya, alih-alih mengapresiasi, orang tua malah memberikan kritik.
Orang tua mengkritik anak agar bisa membuat karya yang lebih baik dari itu. Hal ini merupakan bentuk mendiskreditkan kreativitas anak, sehingga anak merasa tidak cukup baik dan lama kelamaan bisa terbentuk rasa minder.
Perlu dicatat bahwa anak-anak membutuhkan validasi dari orang tuanya bahwa ia merasa mampu. Dari orang tua, anak-anak berharap kemampuannya diakui.
Ketika orang tua mengkritik atau diam saja ketika anak menunjukkan karyanya, anak bisa berpikir bahwa ada yang salah dengan dirinya ataupun karyanya. Ketika anak merasa gagal membuat orang tua bangga, di sinilah awal mula munculnya perasaan buruk terhadap dirinya sendiri.
Artikel terkait: Anak Minder Berlebihan, Apa Penyebabnya?
2. Minder Karena Merasa Tidak Dicintai oleh Orang Tua
Jika anak memiliki orang tua yang selalu sibuk dengan pekerjaan dan tidak punya waktu untuk menemani ataupun bermain bersama, kemungkinan besar anak akan merasa tidak dicintai.
Mudah bagi anak-anak untuk merasa bahwa dirinya tidak penting ketika mereka tidak mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan.
Orang tua yang sibuk mencari nafkah sepanjang waktu mungkin bisa berpikir, uang dan pekerjaan lebih penting supaya keluarga bisa hidup mapan. Namun anak-anak bukan hanya membutuhkan dukungan finansial, tapi juga dukungan dan kasih sayang.
Jadi, apabila anak di masa kecilnya merasa diabaikan oleh orang tuanya, kemungkinan ini dapat menyebabkannya menjadi pribadi yang minder.
3. Orang Tua Terlalu Protektif Juga Bisa Menyebabkan Anak Menjadi Minder
Apa-apa dilarang, mau ke rumah tetangga enggak boleh, mau main sepeda sampai komplek sebelah takut anak hilang, ini namanya over-protektif.
Terlalu protektif juga bisa berdampak menyebabkan anak menjadi minder. Karena ia merasa harus selalu dilindungi. Seolah-olah dunia ini bukan tempat yang aman yang bisa ia hadapi dengan leluasa. Anak menjadi tidak bebas untuk menjelajah dan memuaskan rasa ingin tahunya.
Kondisi tersebut justru menghambat perkembangan kepribadian anak, anak menjadi tidak punya inisiatif dan berakhir memiliki kepribadian minder.
4. Minder Gara-gara Melihat Orang Tua Kerap Bertengkar
Ketika anak melihat orang tuanya bertengkar, ia bisa merasa bertanggung jawab atas konflik yang dialami keluarga. Ini karena anak-anak punya hati dan pikiran yang sensitif.
Saat pertengkaran antara ayah dan ibunya terjadi, anak melihat dirinya sebagai beban dalam keluarga, meski padahal itu hanya salah pengertian dari anak. Dia belum bisa memahami argumentasi orang dewasa, tapi hatinya cukup peka untuk merasakan ketidaknyamanan akibat pertengkaran.
Artikel terkait: Membangun Rasa Percaya Diri Anak
Tips Membantu Diri Sendiri agar Tidak Minder
Agar si kecil tidak minder berlebihan, Parents bisa mengindari pola asuh yang telah disebutkan dan bantulah anak menjadi sosok yang lebih percaya diri.
Selain itu, untuk menanamkan sifat positif dan percaya diri pada anak, tentunya orang tua juga perlu memiliki sifat serupa terlebih dulu. Bagi Anda yang masih kerap merasa minder, rendah diri, atau kurang percaya diri, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
1. Ubah Pola Pikir dan Bersikap Baik pada Diri Sendiri
Mengubah pola pikir tentang diri bisa dimulai dengan menuliskan hal-hal baik tentang diri sendiri, misalnya, “aku orang yang baik hati”, “aku ramah”, “aku mungkin belum cukup percaya diri tapi aku akan belajar menghargai diriku sendiri”
Cara tersebut merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap diri sendiri. Tidak harus menunggu orang lain memuji, karena ketika kita dewasa, kita sendiri yang bertanggung jawab pada kebahagiaan hidup.
Menuliskan hal-hal positif tentang diri juga merupakan implementasi journaling yang dapat membantu menguraikan kerumitan dalam isi kepala.
2. Bergabung dengan Komunitas Atau Support System yang Positif
Memiliki sirkel pergaulan yang positif dalam membantu kita memiliki citra diri yang positif juga. Jangan segan untuk memilih pertemanan yang sehat, saling mendukung impian masing-masing, dan mau membersamai dalam masa senang maupun susah.
3. Ada Sisi Terang di Balik Setiap Situasi Buruk
Tidak segala sesuatu yang buruk adalah buruk adanya. Terkadang cara pandang kita pun ikut menentukan. Di setiap kesulitan yang dihadapi, cobalah untuk mencari sisi positifnya.
Itulah tadi beberapa informasi tentang beberapa pola asuh yang bisa menjadi penyebab minder. Semoga memperkaya wawasan Parents dan bisa membantu, ya!
***
Baca juga:
"Saya Merasa Akan Lebih Bahagia Jika Tidak Punya Anak," Pengakuan Seorang Ibu
Salut, Ini Kisah Anak-anak yang Rela Jualan Demi Sekolah dan Keluarganya
5 Sikap Orang Tua yang Ternyata Menurunkan Kepercayaan Diri Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.