Semakin lanjut usia seseorang, maka semakin tinggi sensitivitas emosionalnya. Apa penyebab lansia mudah marah? Anda perlu tahu bahwa ada alasan mengapa orang berusia lanjut lebih mudah ngambek.
Perasaan mudah marah atau mengomel ini memang bikin gemas, tetapi Anda perlu memahami penyebabnya yang dijelaskan oleh ahli saraf. Berikut penjelasannya mengutip dari CNN.
Penumpukan Stressor Sosial
Yuda Turana, seorang ahli saraf menjelaskan penyebab mengapa para lansia sering gampang marah karna stressor sosial mereka yang lebih menumpuk dibanding mereka yang masih muda.
Mengutip sehatq, stressor sosial budaya berasal dari keadaan sosial maupun lingkungan yang memicu munculnya stress pada seseorang. Seperti contohnya PHK, pensiun, perceraian, menganggur, dan kondisi eksternal lain yang menyebabkan stres.
“Penghasilan berkurang, anak yang tinggal serumah harus berbagi kasih dengan mantu, berita bahagia sama sedih banyak sedihnya, teman sebaya meninggal, pengalaman sakit. Stimulasi negatif ini trennya, ya, pada lansia,” kata Yuda pada konferensi pers bersama Alzheimer Indonesia (ALZI).
Kumpulan stimulasi ekternal yang negatif tersebut membebani para lansia, di mana mereka akan lebih sensitif ketika merespons sesuatu. Namun, tak semua lansia mengidap penyakit dan mudah ngambek ini.
“Untuk menghadapi, persiapannya bukan saat lansia, tapi pas masih muda. Kita harus sadar, suatu saat yang kita capai akan menurun semua,” ucapnya.
Menumbuhkan Kesadaran Diri
Masa muda akan berbeda saat masa tua mendatang. Yuda menjelaskan pentingnya kita untuk menumbuhkan kesadaran bahwa hal-hal yang biasa dilakukan selagi muda akan berbeda ketika tua.
Selain itu, sebuah riset membuktikan bahwa aspek spiritual juga memegang peranan penting untuk kesehatan psikis lansia. Mereka yang spiritualitasnya kuat dikatakan dapat mampu bertahan dari stressor.
Eva Sabdono selaku Ketua Dewan Pembina ALZI menambahkan, bahwa semakin tua maka perlu menumbuhkan kesadaran akan perbedaan saat masih muda.
Misal, ketika masih muda Anda bisa bebas menikmati makanan apa pun. Tetapi, hal tersebut tak mungkin bisa dilakukan apabila sudah memasuki usia lanjut.
Eva kembali menambahkan jika ingin hidup sehat, lansia perlu menjaga asupan lemak, gula, dan makan dalam porsi yang sedikit.
“Kita kudu sadar pencernaan kita sudah degeneratif, berkurangnya kemampuan. Lalu membatasi aktivitas, tapi tetap berolahraga. Dulu saya bisa lari, main voli, sekarang, ya, udah enggak bisa. Menyadari batas kemampuan kita,” katanya.
Artikel terkait: Hari Lansia Nasional, Ini Hukum Merawat Orangtua Menurut Agama Beserta Tipsnya
Cara Hadapi Lansia yang Sensitif
-
Mendengarkan dengan Baik
Umumnya lansia lebih banyak berbicara dan mengomentari segala hal. Supaya tak timbul masalah, Anda cukup mendengarkan tanpa membantah atau menggurui.
-
Ajak Beraktivitas
Lansia yang sudah pensiun biasanya kerap membuat mereka merasa kebingungan dan lumpuh karena merasa tak ada kegiatan yang bisa dilakukan dan ini bisa berakibat pada mudahnya perubahan mood.
Ajaklah mereka beraktivitas ringan seperti gabung komunitas atau berjalan-jalan.
-
Lakukan Aktivitas Sosial
Terakhir, coba tawarkan untuk mengikuti kegiatan sosial seperti membuat kerajinan, bercocok tanam, dan aktivitas lainnya khusus lansia. Dengan begitu lansia akan sibuk bersama kegiatan, serta memiliki teman mengobrol.
Penyebab lansia mudah marah ini merupakan hal yang bisa dialami oleh siapa saja. Untuk menghindari terjadinya stressor sosial di masa depan, jangan lupa untuk melakukan beberapa saran di atas, ya. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
11 Hewan Langka di Indonesia yang Harus Dilestarikan
Tak Cuma Lansia, 6 Penyakit ini Juga Bisa Dialami di Usia Muda
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.