Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki begitu banyak ragam flora dan fauna asli yang hanya terdapat di Tanah Air saja. Misalnya saja hewan, ada Komodo, Elang Jawa, Badak Bercula Satu dan masih banyak lagi. Namun sayang, beberapa binatang tersebut sudah masuk dalam kategori hewan langka, alias sudah hampir punah.
Apa sajakah nama jenis hewan langka tersebut? Ini dia 11 hewan langka di Indonesia yang harus dilestarikan agar keberadaannya tetap eksis.
11 Hewan Langka di Indonesia yang Harus Dilestarikan
1. Orang Utan
Image: DW
Orang Utan sejenis kera besar dengan perawakan yang khas dan unik. Mereka memiliki lengan panjang dan kurus, bertubuh pendek, kakinya tertekuk, kepalanya besar dengan leher tebal serta rambut merah panjang jatuh di beberapa bagian tubuhnya.
Hewan ini terbagi dalam dua spesies: Orang Utan Kalimantan (Pongo pygmaeus) yang hidup di hutan tropis Kalimantan dan Orang Utan Sumatera (P. abelii) yang hidup di pulau sekitar Sumatera.
Orang Utan Kalimantan terbagi lagi dalam 3 subspesies. Yakni Orang Utan Kalimantan Timur Laut (P. p. morio), Orang Utan Kalimantan Barat Laut (P. p. pygmaeus), dan Orang Utan Kalimantan Tengah (P. p. wurmbi).
Kini diperkirakan hanya ada kurang dari 10.000 Orang Utan Sumatera dan 50 ribu Orang Utan Kalimantan yang hidup. Orang Utan bisa hidup cukup lama, yaitu sekitar 35-45 tahun. Si betina biasanya kawin di usia 7-10 tahun dan mengandung di sekitar usia itu dengan masa kehamilan 8,5 hingga 9 bulan, Mirip banget dengan manusia, ya, Bunda. Tak heran jika ada penelitian yang mengatakan DNA Orang Utan 97% mirip dengan manusia.
Setelah dilahirkan anak Orang Utan baru dapat hidup mandiri di usia 6-7 tahun. sebelum itu mereka masih bergantung pada induknya. Setelah itu induknya baru akan kawin lagi. Inilah mengapa reproduksi Orang Utan termasuk lama. Ditambah, penggundulan hutan –notabene tempat mereka hidup- dilakukan oleh manusia dan menyebabkan mereka sulit bertahan hidup.
Artikel terkait: Orangutan Ini Kagum Melihat Ibu Menyusui Bayi
2. Badak Bercula Satu
Image: Lingkunganhidup.co
Menurut laman Radio Republik Indonesia, kini jumlah spesies Badak Bercula Satu (Rhinoceros sondaicus Desmarest) hanya tersisa 50an ekor saja di Indonesia. Hewan unik yang hanya dimiliki Indonesia ini bisa ditemukan di hutan Ujung Kulon, Pulau Jawa.
Berat tubuh Badak Bercula Satu atau yang sering disebut juga sebagai Badak Jawa (javan Rhinoceros) bisa mencapai 1,5 ton. Ini wajar saja mengingat hewan ini butuh makan sekitar 50 kg makanan setiap harinya. Ia merupakan hewan herbivora yang memakan tumbuhan seperti tunas, ranting, daun-daunan muda dan buah-buahan yang jatuh dari pohonnya.
Binatang badak hampir punah karena ia diburu sejak zaman dulu untuk diambil kulit dan culanya. Secara historis, dulu tentara Tiongkok menggunakan kulit kulit badak untuk dijadikan baju baja tentara. Suku lokal Vietnam Tiongkok juga mencari kulitnya karena percaya bagian luar tubuh badak itu bisa digunakan sebagai penangkal racun untuk bisa ular. Sedangkan negara Asia lainnya seperti Cina, Korea Selatan, Hongkong dan Jepang membutuhkan culanya untuk diimpor ke negara lain untuk dijadikan obat tradisional.
Kompas.com menulis, harga cula badak di pasar badak Asia bisa mencapai $30.000 per kilogram atau sekitar Rp450 juta. Itulah mengapa keberadaan Badak Jawa ini semakin terancam. Untuk mempertahankan habitatnya badak ini kini dipelihara di dua taman nasional yang dilindungi.
3. Badak Bercula Dua
Image: Rimbakita.com
Yang membedakan badak ini dari Badak Jawa adalah culanya yang berjumlah dua buah, satu di antara mata (pendek) dan satu lagi di atas hidungnya (Panjang 15-20 cm). Perbedaan lainnya, spesies ini bertubuhj lebih kecil dari badan pada umumnya. Tingginya dari pundak hingga ke kaki hanya sekitar 112-145 cm, sedangkan panjang tubuhnya dari kepala sekitar 2,36-3,18 meter dengan panjang ekor rata-rata 35–70 cm. Berat tubuh Badak Bercula Dua dilaporkan berkisar antara 500-1.000 kg.
Hewan dengan nama ilmiah Dicerorhinus sumatrensis ini berasal dari daerah Sumatera. Dan kini sepertinya hewan ini sudah tidak bisa lagi ditemukan di pulau itu. Diperkirakan saat ini jumlahnya kurang dari 100 ekor, dan beberapa populasinya masih ada di Semenanjung Malaysia, Kalimantan.
Para ahli binatang tidak terlalu banyak memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara mengembangbiakan hewan ini. Beberapa mereka yang hidup di penangkaran banyak yang mati, dan selama 20 tahun ini tidak ada satu pun bayi badak yang dilahirkan. Di tambah badak bercula dua merupakan hewan penyendiri dan hanya bersosialisasi di masa kawin saja sehingga semakin bagi binatang ini memperbanyak keturunannya.
4. Musang Congkok
Image: Hainusantara.com
Binatang bernama latin Prionodon Linsang ini berasal dari Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, juga bisa ditemukan di wilayah Aceh dan pegunungan Sumatera Barat.
Keberadaannya terancam setelah habitat mereka banyak dialihfungsikan sebagai perkebunan. Pemakan mamalia kecil dan serangga yang memiliki tubuh ramping ini juga banyak dijadikan target perburuan untuk dipelihara sebagai hobi, atau mati karena tertabrak kendaraan.
Musang Congkok memiliki tubuh bercorak hitam dan kuning. Beratnya mencapai 5 kg dengan panjang tubuh sekitar 71 cm.
Memang tidak ada data mengenai populasi Musang Congkok, tapi diduga hewan ini disebut langka lantaran sudah mulai jarang muncul.
Para pecinta hewan berharap pemerintah kota Bangka Belitung membuat program mengenai pengawasan hutan dan melindungi ekosistem hewan tersebut dengan baik. Juga mengedukasi masyarakat untuk ikut menjaga Musang Congkok agar tidak sampai punah.
Artikel terkait: Parents, Ajari Anak Pentingnya Melindungi Satwa Langka di Indonesia
5. Singapuar (Tarsius bancanus)
Image: Good News from Indonesia
Pernahkah Anda mendengar hewan bernama Singapuar? Ternyata ini hewan yang hanya ada di Indonesia. Ia adalah jenis primata terkecil di dunia dengan berat tubuh sekitar 80-140 gram dan panjang 12-15 cm.
Mata Singapuar lumayan besar untuk ukuran tubuh dan otaknya. Mata tersebut juga hanya digunakan di malam hari layaknya burung hantu. Jari-jarinya kecil dan Panjang.
Habitat asli Singapuar terdapat di kepulauan kalimantan, kepualauan Riau, dan kepulauan Sumatera bagian selatan serta tenggara.
6. Cenderawasih
Image: Antara News
Jenis unggas ini merupakan spesies endemik keluarga Paradisaeidae, yakni burung dari surge (paradise). Burung ini dipuja karena kecantikan ekornya. Ekor panjangnya menggantung panjang dengan warna yang indah dan mencolok dengan warna dominan kuning, cokelat, merah, oranye dan masih banyak lagi.
Tapi sayang, burung cantik asal Papua ini sudah terancam punah. Burung ini banyak diburu untuk dijadikan hiasan pakaian atau topi. Perkembangbiakan burung Cenderawasih relatif lambat, dan si betina hanya bertelur dua atau tiga butir dalam satu masa kawin –sekali dalam satu tahun. Jika terus diburu, maka kepunahan burung ini pun di depan mata.
7. Merak
Image: Travel Tribun News
Beda Cenderawasih, beda pula Merak. Daerah asal burung dari keluarga Phasianidae ini berada di Pulau Jawa dan Sumatera. Merak disebut unik dan cantik karena ketika burung ini mengembangkan ekornya, ekornya bisa sangat lebar dan tinggi. Motif dan warna yang terdapat pada ekornya pun sangat ini dengan pola mata yang terkesan mistis. Sedangkan warna bulu pada ekornya berwarna-warni dengan dominan warna hijau, biru, orange, dan merah. Merak banyak diburu untuk dijadikan binatang peliharaan, juga hiasan pakaian dan perlengkapan kesenian Reog Ponorogodan.
Badan lembaga konservasi dunia IUCN (International Union for the Conservation of Nature) sudah memasukan jenis burung ini dalam daftar merah sebagai spesies makhluk hidup yang terancam punah akibat diburu dan kehilangan habitat asli. Hingga kini Merak Hijau hanya tersisa sekitar 10,000-20,000 ekor merak dewasa saja.
8. Burung Elang Jawa
Image: Tempo
Wikipedia menyebut, Elang Jawa merupakan spesies elang berukuran sedang yang berasal dari keluarga Accipitridae dan genus Nisaetus yang endemik di Pulau Jawa. Jumlahnya dikabarkan hanya tersisa 250 ekor saja. Mereka tersebar di sekitar hutan di pulau Jawa seperti Gunung Anjasmoro, Gunung Kawi, Gunung Salak, Gunung Slamet dan masih banyak lagi. penangkaran resminya ada di sekitar Taman Nasional Ujung Kulon.
Sebagai salah satu jenis burung gagah, tubuh Elang Jawa berukuran sedang dengan panjang antara 60-70 cm (dari paruh hingga ekor). Yang membedakannya dari jenis Elang lain, kepala Elang Jawa berwarna coklat kemerahan, jambulnya tinggi dengan 2-4 bulu dan panjang hingga 12 cm. bulu-bulunya berwarna cokelat dengan garis-garis dari kepala hingga ekor berwarna hitam.
Mereka hidup di pohon-pohon yang sangat tinggi, 20-30 meter di atas tanah. Musim bertelurnya ada di bulan Januari hingga Juni. Sekali bertelur jumlahnya hanya satu butir. Ini mungkin penyebab mereka tinggal di tempat yang sangat tinggi agar sarang dan telurnya tidak diserang spesies pemburu lainnya.
Oh iya, binatang inilah yang dijadikan sebagai lambang negara Republik Indonesia, yang sering disebut sebagai Burung Garuda, loh.
Artikel terkait: 85 Nama Bayi Bermakna Elang, Simbol Gagah dan Berani untuk Sang Buah Hati
9. Harimau Sumatra
Image: Lingkunganhidup.co
Penggundulan hutan di Sumatera membuat habitat Harimau Sumatera (Pantheras tigris sumatra) terancam punah. Saat diketahui populasinya hanya tersisa kurang dari 500 ekor, status keberadaan spesies ini berada di garis kritis (critically endangered).
Dulu binatang ini diburu untuk diambil kulitnya dan dijadikan pakaian.
10. Anoa
Image: Sultrakini.com
Melansir Kompas.com, lembaga konservasi internasional menyebutkan populasi Anoa di alam bebas tidak sampai 2.500 ekor. Anoa (Bubalus depressicornis) merupakan mamalia terbesar dari keluarga Bovidae, di mana bentuknya menyerupai kerbau kecil yang hidup secara liar. Anoa endemik yang hidup di daratan Sulawesi, Pulau Buton, dan Nusa Tenggara.
Sejak tahun 1931, keberadaan satwa liar dan langka ini dilindungi undang-undang (UU), salah satunya UU No. 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999.
11. Komodo
Image: Times of India
Komodo juga hanya terdapat di Indonesia, yakni di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Disebut-sebut sebagai hewan purba, kadal raksasa ini memiliki panjang 2-3 meter dan berat mencapai 100 kg. Anda bisa menemui hewan ini di penangkarannya di Taman Nasional Komodo.
Itulah beberapa jenis hewan langka yang ada di Indonesia. Keberadaan mereka saat ini ditentukan dari bagaimana car akita melestarikan hewan-hewan ini.
Baca juga:
Inspiratif, Kisah Hewan Peliharaan Artis Raditya Dika dan Ryan Delon
7 Fakta Unik Park Shin Hye, Aktris Pecinta Kucing yang Punya Banyak Bakat!
Ingin Memelihara Anjing? Ini 7 Manfaat bagi Kesehatan Tubuh
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.