Apa penyebab keguguran berulang?
Keguguran merupakan salah satu hal sangat tidak diinginkan oleh ibu hamil.
Pasalnya selain merasakan sakit, kejadian yang satu ini dapat berujung pada kegagalan kehamilan atau kehilangan calon bayi.
Terlebih jika keguguran yang terjadi dialami beberapa kali, pastinya sangat menyakitkan.
Lantas apakah penyebab dari keguguran berulang tersebut?
Bunda, yuk simak ulasan berikut ini.
Artikel terkait: 13 Tanda Keguguran yang Harus Bumil Waspadai dan Cara Mencegahnya
Penyebab Terjadinya Keguguran yang Berulang-Ulang
Seperti yang dipublikasikan di NewScientist, sebuah peneltiian yang dilakukan di Universitas Sheffield, Inggris, memperlihatkan bahwa sebuah protein bernama syncytin-1 memiliki peran penting dalam kesehatan kehamilan.
Syncytin-1 merupakan sebuah protein yang diproduksi oleh sebuah gen yang didapat oleh manusia dari virus-virus 25 juta tahun yang lalu.
Dari sisi fungsi, syncytin-1 dikenal membantu embrio menempel di rahim dan membentuk plasenta, sebuah proses yang dimulai pada hari kelima hingga ketujuh setelah fertilisasi.
Namun menurut peniliti utamanya, Harry Moore dan Bikem Soygur, pembentukan protein terjadi lebih awal dari periode tersebut. Ini artinya, protein ini membantu embrio menempel di rahim.
Mengapa pemahaman ini penting?
“Karena bisa memengaruhi perkembangan kehamilan. Ada anggapan antara ilmuwan bahwa banyak kondisi, seperti keguguran berulang dan preeklamsia, disebabkan oleh fase paling awal implantasi embrio dan proses tersebut tidak terjadi sebagaimana mestinya,” kata Moore.
Menurut Moore lagi, hasil penelitian mereka bisa digunakan untuk menciptakan tes darah yang bisa mengidentifikasi embrio yang tidak terimplantasi dengan baik.
“Hal ini memampukan kita mengenali para ibu yang memiliki risiko mengalami kondisi-kondisi tertentu dan menolong untuk memberikan terapi yang tepat,” katanya.
Namun penelitian ini belum memiliki bukti langsung tentang peran protein tersebut saat fase implantasi.
Moore mengatakan bahwa hal tersebut akan menjadi bahan penelitian mereka selanjutnya.
Artikel Terkait : Perlukah melakukan kuret saat keguguran? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini
Artikel Terkait : Haid setelah keguguran tidak teratur, kenali faktor penyebabnya berikut ini
Mengedukasi Diri Mengenai Penyebab Terjadinya Keguguran yang Berulang
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), keguguran berulang adalah keguguran yang terjadi dua kali atau lebih.
Dan setelah dua kali keguguran, ibu hamil akan disarankan oleh dokter untuk melakukan tes tertentu, seperti pemeriksaan panggul, tes darah atau tes pemindaian.
Di laman ACOG disebutkan bahwa setengah dari keguguran terjadi secara acak ketika sebuah embrio menerima sejumlah kromosom yang tidak abnormal selama fertilisasi.
Dan isu genetik ini terjadi bukan karena kondisi medis tertentu, meski risikonya akan meningkat seiring bertambahnya umur perempuan hamil tersebut.
Selain itu, risiko keguguran meningkat bila ibu hamil memiliki kondisi-kondisi berikut.
- Masalah pada rahim, misalnya kelainan bentuk rahim bawaan yang disebut septate uterus.
- Sindrom Asherman, yakni jaringan parut terbentuk di dalam rahim
- Fibroid dan polip
- Sindrom antifosfolipid, penyakit autoimun yang memengaruhi fosfolipid
- Diabetes Melitus
- Penyakit Tiroid
- Polycystic ovary syndrome (PCOS)
Seperti disarankan oleh ACOG, jika setelah keguguran ingin hamil lagi, sebaiknya lakukan ini:
- Lakukan pemeriksaan kehamilan sebelum dan selama kehamilan
- Konsumsi asam folat sebanyak 400 mikrogram setiap harinya
- Miliki pola makan yang sehat dan berolahraga selama 30 menit secara teratur
- Jaga berat badan sehat sesuai dengan tinggi badan Anda. Jika berlebih, kurangi berat badan Anda, begitu pun jika kurang.
- Hindari alkohol
- Hindari rokok
- Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, pastikan dokter Anda tahu agar Anda mendapatkan perawatan yang tepat.
Artikel Terkait : Sebelum Terlambat, Kenali 3 Jenis Keguguran yang Harus Ibu Hamil Waspadai
***
Semoga informasi di atas bisa bermanfaat.
Bikem Soygur, Harry Moore, Expression of Syncytin 1 (HERV-W), in the preimplantation human blastocyst, embryonic stem cells and trophoblast cells derived in vitro, Human Reproduction, Volume 31, Issue 7, July 2016, Pages 1455–1461, https://doi.org/10.1093/humrep/dew097
Embryo protein may warn before miscarriage and pre-eclampsia
https://www.newscientist.com/article/2088033-embryo-protein-may-warn-before-miscarriage-and-pre-eclampsia/
Repeated Miscarriages
https://www.acog.org/womens-health/faqs/repeated-miscarriages
Baca Juga:
Apa Yang Sebaiknya Kita Katakan Pada Ibu Yang Mengalami Keguguran?