3 Penyebab Kaki Bengkak Saat Hamil yang Wajib Diketahui Bumil

Meski normal terjadi, adakalanya kaki bengkak saat hamil mengindikasikan sesuatu yang lebih serius.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apa sebenarnya penyebab kaki bengkak saat hamil? 

Sejumlah perempuan pernah mengalami kaki bengkak saat hamil. Kondisi ini biasanya terjadi ketika ibu terlalu banyak duduk atau akibat dari mengonsumsi makanan tertentu.

Lantas, apakah kaki bengkak saat hamil merupakan tanda dari kesehatan ibu menurun, atau ada masalah pada janin? Bisa iya, bisa tidak, Bunda.

Begini penjelasan kaki bengkak saat hamil menurut beberapa sumber ahli.

Penyebab Kaki Bengkak Saat Hamil

Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada kaki bengkak saat hamil menurut Yvonne Butler Tobah, M.D., dokter kandungan-ginekologi di Rochester, Minnesota, yang berafiliasi dengan Mayo Clinic.  

Akan tetapi, sebelum membahas itu, Bunda perlu mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi pada kaki sampai mengalami pembengkakan.

Melansir laman Pregnancy Birth and Baby, ada 3 alasan utama perempuan mengalami pembengkakan saat hamil, termasuk kondisi kaki bengkak saat hamil 9 bulan, yaitu:

  1. Sepanjang kehamilan, tubuh Anda menghasilkan lebih banyak darah dari biasanya untuk membantu bayi Anda tumbuh –naik 30-50 persen.
  2. Saat bayi tumbuh, rahim Bunda menekan dan sedikit menghalangi pembuluh darah yang mengembalikan darah dari kaki ke jantung Anda.
  3. Hormon relaxin membuat dinding pembuluh darah Bunda lebih lembut, dan membuatnya lebih sulit untuk bekerja dengan baik.

Ketiga alasan inilah yang membuat darah Bunda cenderung menggenang di kaki.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di sana, sejumlah kecil darah bocor melalui pembuluh darah kecil ke dalam jaringan dan menghasilkan pembengkakan yang dapat Anda lihat dan rasakan.

Kaki menjadi lebih besar dari biasanya, begitu juga dengan jari-jarinya.

Selain peningkatan darah, total volume air di tubuh Bunda juga meningkat hingga 8 liter atau sekitar lebih dari 33 gelas. Lantas, ke mana perginya semua cairan itu?

Beberapa air tetap berada di dalam sel untuk membantu sel-sel bekerja lebih optimal.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sisanya terakumulasi di luar sel untuk meningkatkan pengiriman oksigen, membersihkan limbah, dan mengontrol aliran elektrolit.

Nanti ketika bayi Bunda sudah lebih dekat dengan kelahiran, volume darah akan mencapai puncaknya.

Ini bersamaan juga dengan peningkatan kadar natrium, dan menyebabkan kaki menjadi lebih bengkak lagi.

Artikel terkait: Kaki Bengkak Setelah Melahirkan, Ini Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut Yvonne, pembengkakan kaki dan pergelangan kaki ini normal dan umumnya akan hilang segera setelah melahirkan.

Sementara itu, mungkin ini yang bisa Bunda lakukan untuk membantu mengatasinya:

1. Hindari Berdiri dalam Waktu Lama

Coba duduk dengan posisi kaki ke atas, kemudian putar pergelangan kaki, lalu tekuk kaki dengan lembut.

Ini dapat membantu meregangkan otot betis Anda. Atau, Bunda bisa juga mengangkat kaki ke dinding saat sedang berbaring.

2. Tidur di Sisi Kiri

Untuk osisi tidur ibu hamil saat kaki bengkak, Bunda bisa mencoba tidur di sisi kiri dengan posisi kaki bertumpu pada bantal.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Posisi ini memungkinkan tekanan dari vena besar yang mengembalikan darah dari bagian bawah tubuh mengarah ke jantung (inferior vena cava).

3. Kenakan Stoking Kompresi

Coba tanyakan kemungkinan penggunaan stoking ini pada dokter kandungan Anda.

4. Aktif secara Fisik Setiap Hari

Bunda bisa berjalan-jalan di sekitar rumah, naik sepeda stasioner, atau berenang santai

5. Berdiri atau Berjalan di Kolam

Ada penelitian kecil mengenai hal ini. Katanya saat Bunda berdiri atau berjalan di kolam dapat memberikan tekanan pada jaringan kaki sehingga membantu mengurangi bengkak selama kehamilan.

6. Kenakan Pakaian Longgar

Pakaian ketat dapat membatasi aliran darah, jadi hindari penggunaan kaus kaki, stoking, atau celana yang ketat juga sepatu yang terlalu sempit.

7. Batasi Konsumsi Garam

Batasi dan kurangi mengonsumsi makanan asin. Minumlah lebih banyak air untuk mengeluarkan cairan dan natrium ekstra dari tubuh Anda.

8. Perbanyak Kalium

Makan lebih banyak makanan yang mengandung kalium, seperti pisang dan alpukat, untuk membuang natrium dan meningkatkan produksi urine.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

9. Hindari Cuaca Panas

Hindari berada di luar ruangan dalam cuaca yang sangat panas atau sangat lembap.

Artikel terkait: 3 Cara atasi kaki bengkak saat hamil ala Tasya Kamila, patut dicoba!

Tanda Kaki Bengkak Saat Hamil yang Berbahaya

Apakah kaki bengkak saat hamil itu normal terjadi? Normal sekali!

Sebagian besar pembengkakan adalah bagian normal selama kehamilan dan biasanya akan hilang setelah Bunda melahirkan.

Akan tetapi, adakalanya pembengkakan tersebut mengindikasikan sesuatu yang lebih serius.

Ini tanda-tanda yang harus Bunda waspadai, dan segeralah periksakan kepada dokter kandungan atau bidan Anda:

  • Kaki bengkak saat hamil terjadi sejak pagi dan tidak berkurang meski Anda sudah mengambil waktu untuk beristirahat.
  • Wajah atau tangan Anda juga mengalami pembengkakan.
  • Pembengkakan lebih dari yang Anda alami sebelumnya.

Tanda-tanda di atas juga bisa menjadi tanda peringatan dari:

1. Preeklampsia

Preeklampsia adalah masalah tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kehamilan. Ini adalah kondisi yang sangat serius, baik untuk Anda dan juga bayi jika tidak segera diatasi.

Preeklampsia hanya memengaruhi sekitar 5 persen ibu hamil, dan umumnya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan. Berikut ini adalah tiga gejala utama preeklampsia:   

  • Tekanan darah tinggi
  • Urine mengandung protein tinggi
  • Edema (istilah medis untuk pembengkakan yang disebabkan oleh kelebihan cairan dalam tubuh)

Pada preeklampsia, pembengkakan mungkin disertai dengan sakit kepala terus-menerus, perubahan penglihatan, sakit perut, dan kenaikan berat badan yang tiba-tiba.

Hasil laboratorium juga dapat menunjukkan kelainan pada enzim liver dan kadar trombosit yang lebih rendah dari normal.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan cara yang terbukti dapat mencegah preeklampsia.

Di antaranya asupan vitamin C dan E yang pada tahun 2007 telah diteliti dapat membantu mencegah preeklampsia.

Selain itu, sangat penting bagi Bunda untuk mengetahui dan menghindari faktor risikonya. Seperti:

  • Tekanan darah tinggi kronis sebelum kehamilan atau selama kehamilan sebelumnya
  • Penyakit ginjal yang dialami sebelum hamil
  • Riwayat pribadi atau keluarga tentang preeklampsia
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Kehamilan kembar
  • Berusia di atas 40 tahun
  • Hamil anak pertama
  • Menderita diabetes pregestasional dan gestasional
  • Berasal dari etnis Afrika-Amerika

Artikel terkait: 10 Manfaat Air Kelapa Hijau untuk Ibu Hamil, Benarkah Bisa Cegah Preeklamsia?

2. Pembekuan Darah

Apabila hanya satu kaki yang bengkak, ini bisa menunjukkan masalah yang lebih serius pada salah satu pembuluh darah Anda (deep vein thrombosis/DVT).

Sebuah tinjauan di tahun 2017 menyatakan bahwa kehamilan bisa meningkatkan risiko perempuan terkena DVT lima kali lipat di sepanjang setiap trimester hingga 12 minggu setelah melahirkan.

Bila tidak ditangani dengan serius, DVT bisa menyebabkan emboli paru (PE) dan berakibat fatal pada kesehatan ibu. Untuk melindungi ibu dan bayi dari DVT, Bunda harus mengetahui gejalanya dengan pasti.

Pembengkakan yang berhubungan dengan DVT sering terjadi dengan gejala lain yang memengaruhi area yang sama, seperti:

  • Rasa sakit yang signifikan pada kaki
  • Kaki terasa lebih lembut bila ditekan
  • Kemerahan di kaki yang bengkak
  • Kaki juga terasa hangat saat disentuh

Jika Bunda memiliki gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter kandungan atau bidan Anda –jangan menunggu jadwal pertemuan antenatal berikutnya.

Seperti preeklampsia, pembekuan darah selama kehamilan, persalinan, dan periode 3 bulan sesudahnya juga bisa dicegah dengan mengetahui faktor risikonya. Yaitu:

  • Riwayat pribadi atau keluarga tentang pembekuan darah
  • Riwayat operasi caesar
  • Imobilitas atau tirah baring jangka panjang
  • Komplikasi kehamilan atau persalinan tertentu
  • Menderita diabetes, penyakit jantung, atau kondisi paru-paru

Sekarang Bunda sudah lebih tahu mengenai penyebab kaki bengkak saat hamil, pemicu, dan cara mengatasinya. Semoga artikel ini bermanfaat, ya, Bunda.

Baca juga:

id.theasianparent.com/titik-refleksi-kaki

id.theasianparent.com/kaki-bowlegs

id.theasianparent.com/putri-alice-norin