Bayi Menangis: Penyebab, Cara Menenangkan, hingga Kondisi yang Harus Diwaspadai

Menangis merupakan salah satu kebiasaan bayi baru lahir. Lantas, apa saja, ya, penyebab bayi menangis?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tentu bukan hal yang mengherankan jika Parents melihat bayi menangis. Meski seakan sudah menjadi salah satu kebiasaan si kecil, tetapi tentu saja ada penyebab di balik bayi menangis. 

Menurut pakar, tangisan bayi adalah salah satu bentuk komunikasi atau cara untuk menyampaikan kebutuhan serta keinginan mereka. Namun, di balik tangisan itu, pakar juga sepakat bahwa ada sejumlah hal umum yang mungkin melatarbelakanginya.

Kali ini kita akan bahas satu per satu tentang penyebab tangisan bayi. Dengan mengetahui penyebab tersebut, kita sebagai orang tua diharapkan bisa memberikan penanganan yang tepat untuk menenangkan mereka. 

Artikel terkait: 13 Alasan Kenapa Bayi Menangis Walapun Sudah Disusui

Penyebab Bayi Menangis dan Rewel

Tangisan bayi adalah sinyal yang memberi tahu orang tua bahwa mereka butuh pertolongan segera. Apabila Parents termasuk orang tua baru, mungkin Anda butuh waktu untuk mengenali jenis-jenis tangisan bayi. Lama-kelamaan, Anda akan mampu mengidentifikasi macam-macam tangisan bayi dan “pesan” apa yang coba disampaikan oleh si kecil.

Nah, untuk membantu Parents mengenali tangisan bayi, simak uraian berikut ini tentang penyebab kenapa bayi menangis terus.

1. Lapar Adalah Salah Satu Penyebab Bayi Menangis

Orang dewasa saja “rewel” ketika sedang lapar. Banyak yang jadi gagal fokus pada pekerjaan, bahkan menjadi agak pusing. Begitu pula bayi. Saat merasa lapar, mereka mengomunikasikannya dalam bentuk tangisan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tangisan bayi karena lapar, dapat terdengar mulai dari merengek pelan dan berirama patah-patah, hingga menangis kencang jika tak segera diberi makan atau ASI.

Para ahli menggambarkan bayi menangis karena minta makan, bisa terdengar seperti suara “neh”. Suara ini berasal dari lidah bayi yang secara refleks memukul langit-langit mulut saat ia mencari puting susu ibu.

Jika Parents ingin lebih yakin bahwa tangisan bayi itu karena lapar, Anda dapat melihat tanda-tanda lainnya yang biasanya dia tunjukkan. Misalnya menjilat bibir, mengisap tangan, dan memutar-mutar kepala mencari puting.

2. Mengantuk

Jika orang dewasa merasa kelelahan, mungkin bisa langsung tertidur begitu mencium bantal. Namun, itu belum tentu berlaku bagi bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagi makhluk baru lahir ini, tidur merupakan keterampilan yang butuh dipelajari terlebih dahulu, sama seperti hal-hal lainnya.

“Bayi baru lahir tidak memiliki ritme sirkadian yang mapan sampai ia berusia sekitar 4 bulan,” ujar Kim West, LCSW-C, seorang konsultan tidur bayi yang lebih dikenal sebagai The Sleep Lady.

Bayi yang rewel karena mengantuk cenderung tidak bisa menenangkan dirinya sendiri. Oleh karenanya, ia butuh bantuan orang tua untuk menenangkan tangisannya.

Tips agar Parents dapat mengurangi tangisan bayi di malam hari dan membantu si kecil untuk tidur yaitu dengan membedongnya. Bedong dapat membuat bayi merasa aman dan nyaman sehingga ia jatuh tidur. Beberapa bayi juga merespons baik saat ia digoyang pelan-pelan, diperdengarkan suara lagu pengantar tidur, atau bahkan white noise.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents memang butuh bereksplorasi mencoba berbagai trik untuk menenangkan tangisan bayi karena mengantuk. Oleh karenanya, andalkan insting Anda sebagai ibu untuk mengetahui metode mana yang paling cocok untuk si kecil.

Artikel terkait: Bayi jarang menangis, haruskah merasa khawatir? Ini penjelasannya

3. Popok Penuh atau Kotor

Beberapa bayi mungkin cuek-cuek saja ketika popoknya basah selama berjam-jam. Namun, ada juga bayi yang langsung rewel begitu popoknya lembap sedikit.

Oleh sebab itu, jika bayi Parents menangis, luangkan waktu untuk membuka popoknya kemudian lakukan tes dengan mengendus ataupun menyentuh permukaan popok.

4. Perlu Bersendawa

Jika melihat buah hati Anda menangis setelah menyusu, itu adalah tanda bahwa mereka perlu bersendawa. Dokter anak, Paul Horowitz, MD, di Discovery Pediatrics di Valencia, California, menjelaskan bahwa beberapa bayi mungkin butuh bersendawa setelah mereka mengisap dot, cegukan, atau menangis karena aktivitas tersebut membuat bayi menelan udara.

Untuk membantu bayi bersendawa cobalah menepuk-nepuk punggungnya dengan pelan. Bisa juga dengan menggosok melingkar di punggung, mulai dari pinggul kiri hingga ke atas. Biasanya setelah dua atau tiga kali gosokan, bayi akan bersendawa dan merasa lega.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Bayi Menangis karena Mengalami Masalah Perut

Rasa tidak nyaman di perut bisa menjadi salah satu penyebab tangisan si kecil. Coba Parents lihat tanda-tandanya, yaitu apakah saat ia menangis itu sambil menggeliat, melengkungkan punggung, dan menendangkan kaki?

Jika ya, itu adalah pertanda ada gas di perut bayi yang membuatnya tidak nyaman. Menurut dokter anak Preeti Parikh, MD, di Pediatrics of New York di New York City, untuk membantu bayi yang mengalami kondisi demikian, coba lakukan ini:

“Pegang bayi di sisi kiri atau tengkurap untuk membantu pencernaannya,” kata Parikh.

6. Tumbuh Gigi pun Menjadi Salah Satu Penyebab Bayi Menangis

Bayi dapat mulai tumbuh gigi sejak usia 4 bulan, dan ketika rasa sakit muncul, bayi biasanya lebih sering rewel dan menangis. Tanda-tanda tumbuh gigi lainnya adalah air liur berlebihan dan bayi jadi cenderung menggigiti apa pun yang bisa ia jangkau.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

7. Stimulasi Berlebihan

Terlalu banyak stimulasi juga bisa memicu bayi menjadi rewel dan menangis. Misalnya, saat Anda mengajaknya bertemu keluarga besar dan banyak diajak bercanda oleh orang-orang. Bayi dapat merasa lelah menanggapi mereka, sehingga rewel.

Pada dasarnya, stimulasi adalah hal yang baik untuk bayi, karena dengan begitu orang-orang menunjukkan rasa cintanya. Hanya saja, jika berlebihan, bayi dapat menjadi lelah.

Artikel terkait: Rahasia menenangkan bayi menangis menurut seorang dokter anak

8. Butuh Perhatian

Bayi pun bisa merasa kesepian dan gelisah saat Anda membiarkannya berbaring sendiri untuk beberapa lama. Ini bisa menjadi penyebab si kecil menangis.

9. Bayi Rewel karena Sakit

Jangankan bayi, orang dewasa saja akan merasa lesu dan rewel saat sedang sakit. Parents tentu akan mudah untuk mengidentifikasi tangisan bayi karena ia sedang sakit.

10. Tidak Nyaman karena Sesuatu

Ketika merasa tidak nyaman oleh sesuatu, tangis bayi bisa pecah. Coba periksa apakah ada bulu matanya yang rontok, rambut yang melilit jari, dan sebagainya.

11. Kolik Menjadi Salah Satu Penyebab Bayi Menangis Terus

Bayi juga bisa rewel karena kolik. Kolik adalah kondisi ketika si kecil menangis lebih dari 3 jam dalam sehari dan sulit untuk ditenangkan. Kolik pada bayi biasanya terjadi setidaknya selama tiga hari dalam seminggu di siang atau sore hari.

12. Kewalahan dengan Rangsangan

Bayi juga bisa menangis ketika ia lelah menerima banyak rangsangan. Misalnya, berada di tempat yang terlalu ramai. 

13. Belum Jelas Penyebabnya

Terkadang tangisan si kecil terjadi karena alasan yang tak diketahui oleh orang tua. Jika ini yang terjadi, Anda dapat meminta nasihat dokter anak untuk berjaga-jaga apabila ada keluhan di dalam tubuh bayi. 

Artikel terkait: 6 Alasan Mengapa Anda Tidak Boleh Membiarkan Bayi Menangis Sampai Ia Kelelahan

Cara Menenangkan Bayi Menangis

Jika si kecil sering rewel dan menangis, Anda mungkin jadi merasa frustrasi, kesal, dan kewalahan. Lantaran menangis adalah tanda bayi meminta pertolongan, maka sebaiknya Anda pun meluangkan waktu untuk membantunya.

Berikut beberapa tips yang bisa Anda praktikkan untuk menenangkan si kecil. Tentunya Anda pun perlu jeli dalam mengidentifikasi apa penyebab tangisan bayi.

1. Bawa ke Tempat Nyaman

Letakkan bayi di tempat yang aman dan nyaman, misalnya kasur. Atau jika ia masih menangis, coba dengan digendong.

2. Kurangi Rangsangan

Kurangi rangsangan di sekitar bayi. Misalnya, apabila ia rewel ketika di tempat ramai, cobalah membawanya ke ruangan yang lebih tenang.

3. Bedong

Bedong dapat membantu bayi Anda merasa aman.

4. Perdengarkan Lagu Lembut

Menyenandungkan lagu yang lembut dan menenangkan. Bayi dapat mengenali suara ibunya. Suara Anda adalah favoritnya.

5. Tepuk-Tepuk Lembut

Baringkan bayi di sisi Anda dan tepuk-tepuk punggungnya.

6. Ajak Jalan-Jalan

Ajak bayi Anda berjalan-jalan di kereta bayi atau gendongan. Ganti suasana terkadang bisa menenangkan bayi.

7. White Noise

Coba mainkan white noise seperti kipas angin atau radio yang disetel statis. Ini dapat membantu menenangkan bayi Anda.

8. Dengarkan Insting

Tidak ada yang tahu bayi Anda melebihi diri Anda sendiri sebagai ibunya. Oleh karenanya, saran orang lain dapat Parents jadikan masukan, tetapi perlu juga mendengarkan insting sebagai ibu.

9. Hubungi Dokter 

Jika tangisan si kecil berkepanjangan dan sepertinya tak diketahui penyebabnya, Parents disarankan untuk menghubungi dokter.

Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Bayi Menangis

Bayi baru lahir sedang belajar untuk mengenali seperti apa dunia dan lingkungan sekitarnya. Cara kita orang tua merespons perilaku si kecil, terutama saat mereka menangis, merupakan bagian dari pengenalan tentang orang-orang dan dunia ini.

Misalnya, bayi bisa mengetahui bahwa ketika mereka menangis, seseorang akan datang untuk memberikan apa yang mereka butuhkan. Seperti penggantian popok, menyusui, atau pelukan. Jika kebutuhan mereka terpenuhi, bayi akan menangkap bahwa dunia adalah tempat yang cukup baik bagi mereka.

Kapan Perlu Waspada?

Menangis merupakan hal wajar pada bayi. Namun, jika bayi rewel dan menangis terus-menerus dan sulit ditenangkan, maka tidak ada salahnya Anda waspada dan memeriksakan si Kecil ke dokter, terutama jika penyebab bayi rewel diikuti oleh beberapa tanda berikut ini:

  • Bayi terus menerus nangis kejer hingga kulitnya pucat atau kebiruan
  • Bayi mengalami kejang dan demam
  • Si Kecil tidak merespon Parents saat Anda berusaha menenangkan
  • Suhu tubuh bayi tinggi, tetapi tangan dan kaki dingin
  • Bayi memiliki ruam di sekitar tubuh
  • Bayi bernapas cepat, atau bayi kesulitan bernapas
  • Si Kecil rewel dan menangis lebih dari dua jam disertai dengan tidak mau makan atau menyusu hingga muntah

Pertanyaan Populer Seputar Bayi Menangis

Apa Penyebab Anak Bayi Menangis Terus?

Ada beragam alasan mengapa bayi menangis terus. Biasanya, penyebab bayi menangis adalah ketika ia sedang lapar, haus, merasa tidak nyaman karena popok sudah penuh, hingga merasa sakit. 

Selain itu, beberapa faktor yang menyebabkan bayi menangis adalah karena ia sedang membutuhkan perhatian atau kasih sayang dari orang tua terutama Bunda. Pasalnya, menangis merupakan salah satu cara bayi mengekspresikan perasaannya pada orang terdekat mengingat ia belum bisa berkomunikasi dengan jelas. 

Kenapa Bayi Rewel Tanpa Sebab?

Sama seperti nangis, bayi juga biasanya suka rewel tanpa sebab karena berbagai alasan. Ia rewel karena mengantuk, lapar, atau tidak nyaman karena popok sudah lembap.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Rewel?

Saat bayi rewel, Anda bisa menenangkan bayi dengan beberapa cara seperti menggendong bayi, menyelimutinya dengan kain, mengganti popok apabila ia rewel karena popoknya sudah lembap, menyanyikan atau memperdengarkan ia lagu atau suara yang menenangkan, serta memberikan dot atau menyusuinya saat lapar. 

***

Baca juga:

15 Penyebab Bayi Menangis Histeris di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

Jangan Diabaikan, 4 Dampak Buruk Membiarkan Bayi Menangis Terus-menerus

Bayi Menangis Setiap Kali Ayahnya Bersuara "Ooo…."