13 Penyebab Bau Mulut pada Anak dan Cara Mengatasinya

Sebelum mengatasi bau mulut pada anak, Parents wajib mengetahui penyebabnya terlebih dahulu agar memilih penanganan yang tepat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bau mulut atau halitosis tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun dapat mengalaminya. Ada beragam faktor penyebab bau mulut pada anak. Bahkan, bau mulut pun dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan anak yang terganggu.

Kondisi bau mulut ini bisa mengganggu aktivitas si kecil. Parahnya, hingga bisa menurunkan rasa percaya diri pada anak. Lantas, apa saja penyebab bau mulut pada anak, serta bagaimana cara mengatasinya? Mari simak penjelasan berikut ini.

Artikel Terkait: 3 Fakta Seputar Kesehatan Gigi dan Mulut Anak dari Dokter Gigi

13 Penyebab Bau Mulut pada Anak

Ada banyak hal yang menjadi alasan bau mulut pada anak. Namun, umumnya bau mulut pada anak bersifat sementara dan sembuh setelah menyikat gigi. Jika halitosis berlanjut, mungkin karena kurangnya kebersihan mulut atau penyebab lainnya.

Parents memerlukan bantuan dokter untuk mengidentifikasi penyebabnya dan meminta saran tentang langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan pada si kecil. 

Berikut ini beberapa alasan mengapa mulut buah hati Anda bau:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Gastroesophageal Reflux

The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, seperti melansir dari Medical News Today, mencatat bahwa gastroesophageal reflux disease (GERD) pada bayi dapat menyebabkan regurgitasi dan muntah –sering terjadi pada bayi berusia di bawah 1 tahun.

Sisa muntahan di dalam mulutnya inilah yang bila tidak segera dibersihkan akan meninggalkan bau atau aroma tak sedap pada mulut bayi. 

2. Kebersihan Mulut yang Buruk

Kebersihan mulut yang buruk sudah pasti menjadi penyebab utama dari bau mulut. Ajarkan anak untuk menyikat giginya secara rutin hingga bersih. Sarankan kepada si kecil untuk menyikat gigi setidaknya selama 2 menit untuk membersihkan gigi dari sisa makanan.

Menyikat gigi secara rutin dan bersih juga efektif untuk menghilangkan plak gigi yang merupakan sarang bakteri, penyebab radang gusi dan gigi berlubang yang juga dapat menyebabkan bau mulut pada anak.

3. Mulut Kering

National Institute of Dental and Craniofacial Research mencatat bahwa air liur atau air ludah (saliva) tugasnya membantu membilas bakteri dan membersihkan rongga mulutdapat menyebabkan keadaan mulut kering atau xerostomia. Artinya, air liur dapat menetralkan bakteri mulut dan asam penyebab rongga yang ada di mulut. 

Oleh karena itu, anak dengan mulut kering berisiko lebih tinggi mengalami halitosis dan kerusakan gigi karena partikel makanan dan bakteri penyebab gigi berlubang tinggal lebih lama di dalam mulut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Bernapas dengan Mulut

Penelitian di tahun 2015 menunjukkan bahwa anak-anak yang bernapas juga mengalami halitosis karena pengeringan air liur di mulut. Biasanya dilakukan akibat hidung tersumbat atau kebiasaan buruk seperti tidur dengan mulut terbuka. 

Coba periksakan ke dokter untuk membantu anak menyingkirkan apa pun yang menghalangi saluran pernapasannya dan meresepkan obat. 

5. Bakteri pada Lidah

Tahukah Parents bahwa di dalam rongga mulut terdapat 700 lebih jenis bakteri dalam kondisi yang seimbang?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagian besar bakteri penyebab bau mulut ini terletak di bagian belakang lidah. Area tersebut adalah area yang lembap dan sering tidak terjangkau saat menyikat gigi.

Jadi, jika lidah juga tidak disikat dengan benar, maka penumpukan bakteri akan terjadi. Hal ini bisa menyebabkan anak mengalami bau mulut.

6. Benda Asing di Hidung

Terkadang, rasa ingin tahu anak yang tinggi dapat membuat ia sembarangan memasukkan benda-benda asing ke dalam lubang hidungnya, misalnya manik-manik, kacang-kacangan, mainan atau makanan.

Benda asing tersebut bisa saja tersangkut di dalam hidung atau saluran pernapasan, menyebabkan infeksi, kemudian menimbulkan bau busuk yang dapat menyebabkan bau mulut pada anak. 

Anda berniat untuk mengeluarkannya sendiri? Jangan, Bunda, ada baiknya dokter yang melakukannya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

7. Konsumsi Makanan Tertentu

Jenis makanan tertentu juga dapat menjadi penyebab bau mulut pada anak. Beberapa di antaranya, seperti bawang putih, bawang bombai, daging, ikan, jus jeruk, hingga keju. 

Zat-zat yang terkandung di dalam makanan tersebut akan diserap oleh tubuh setelah dicerna, kemudian dikeluarkan melalui embusan udara dari saluran pernapasan. Aroma yang keluar ini cenderung berbau tidak sedap sehingga menimbulkan bau mulut pada anak.

8. Obat-obatan

Penggunaan beberapa obat-obatan juga memiliki efek samping yang dapat mengurangi produksi air ludah. Akibatnya, bau mulut pada anak pun tak terhindarkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apabila anak sedang dalam suatu pengobatan, sangat penting bagi Parents untuk memperhatikan kondisi tersebut. Konsumsi harian air putih yang cukup pun diperlukan untuk membantu meningkatkan produksi air ludah anak.

Berikut ini adalah penyebab bau mulut pada anak yang disebabkan infeksi dan penyakit. Menurut para ahli kesehatan, halitosis mungkin disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya, seperti: 

9. Sinusitis

Sinusitis adalah suatu kondisi yang terjadi karena peradangan pada rongga di sekitar saluran hidung yang bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau alergi. Menurut sebuah studi tahun 2015, sinusitis dapat menyebabkan mulut anak bau.

Infeksi sinus mengumpulkan cairan di jalur pernapasan seperti hidung dan tenggorokan, sehingga ideal bagi bakteri untuk berkembang.

Jika anak mengalami hal ini, tidak bisa disembuhkan hanya dengan menyikat gigi atau berkumur dengan obat kumur. Anak harus segera diperiksakan ke dokter agar ia mendapatkan perawatan yang tepat.

10. Pembengkakan Tonsilitis

Tonsilitis atau yang lebih sering disebut amandel adalah infeksi yang membuat amandel tampak merah dan bengkak. Ini terjadi karena virus atau bakteri. Tonsilitis paling sering terjadi pada mereka yang berusia di atas 2 tahun.

Amandel yang membesar dapat menyebabkan halitosis ketika mereka menjebak sekresi hidung, partikel makanan, dan bakteri.

Bila anak mengeluh sakit di tenggorokannya, terutama saat menelan makanan atau minuman, coba ambil senter, kemudian instruksikan anak untuk membuka mulutnya selebar mungkin dan menjulurkan lidahnya. Kemudian Anda sorot bagian dalam mulut anak dengan senter lalu perhatikan bagaimana keadaan tonsilnya.

Amandel yang normal berwarna merah muda dan tidak berbintik. Namun, jika tonsil terkena infeksi, maka warnanya akan menjadi kemerahan, meradang, bengkak, terkadang terdapat bintik putih serta berbau tidak sedap. Segeralah periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

11. Radang Gusi

Gingivitis pada anak adalah kondisi ketika gusi bengkak atau radang. Biasanya, masalah pada gigi kerap menyebabkan bau mulut. Peradangan ini umumnya terjadi karena penumpukan plak bakteri di sekitar garis gusi di mana kemudian bakteri itu menghasilkan racun yang mengakibatkan gusi bengkak dan teriritasi serta bau mulut.

Kurangnya kebersihan mulut atau kondisi kesehatan yang mendasarinya juga dapat meningkatkan risiko gingivitis pada anak.

12. Kerusakan Gigi dan Infeksi Lainnya

Menurut studi tahun 2021, anak-anak dengan kerusakan gigi lebih mungkin mengalami halitosis. Begitu juga dengan masalah kecil seperti makanan yang tersangkut di gigi yang rusak, gigi berlubang, serta infeksi seperti abses gigi atau sariawan.

13. Penyakit Sistemik

Penyebab bau mulut yang terakhir pada anak adalah penyakit sistemik. Beberapa contoh penyakit sistemik, yaitu infeksi saluran pencernaan, diabetes, gagal ginjal, penyakit liver, dan kanker mulut.

Anak yang menjalani kemoterapi juga bisa mengalami infeksi jamur yang memicu bau mulut. Segera konsultasikan dengan dokter, ya, Parents, apabila sang buah hati mengalami kondisi-kondisi tersebut.

Artikel Terkait: Pasta gigi siwak untuk mengatasi bau mulut? Ini penjelasan pakar

Cara Mengatasi Bau Mulut pada Anak

Setelah Parents mengetahui apa saja penyebab bau mulut pada anak, kini Parents harus memahami bagaimana cara mengatasi bau mulut pada anak. Berikut ini adalah beberapa tindakan yang dapat dilakukan:

  • Pastikan anak menyikat gigi minimal 2 kali sehari selama 2 menit. Bila perlu, Parents dapat menemani anak saat menyikat gigi untuk memastikan bahwa ia sudah bisa menyikat gigi secara menyeluruh dengan teknik yang benar.
  • Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride seukuran biji beras untuk anak di bawah usia 3 tahun. Untuk anak yang berusia di atas 3 tahun dan sudah bisa meludah, Parents bisa menggunakan pasta gigi berfluoride seukuran biji kacang.
  • Setiap kali menyikat gigi, ingatkan anak untuk menyikat permukaan lidahnya.
  • Pastikan Parents mengganti sikat gigi anak setiap 2-3 bulan sekali.
  • Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi dan kaya serat guna menjaga kesehatan tubuhnya.
  • Jangan gunakan obat kumur yang mengandung alkohol untuk anak.
  • Periksakan anak ke dokter gigi secara berkala, setidaknya setiap 6 bulan sekali.

Artikel Terkait: 4 Hal Penting Seputar Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Menurut Dokter

Cara Mencegah Mulut Bau

Untuk Bayi

Mengutip laman WebMD, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kebiasaan membersihkan mulut yang baik, dan ini sudah bisa dimulai saat bayi Anda pertama kali lahir.

Parents bisa mulai dengan membiasakan menggosok bagian gusi bayi dengan waslap atau sikat gusi khusus bayi. Untuk bayi, kebersihan mulut yang baik dimulai sebelum gigi pertama mereka muncul.

Disarankan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), orang tua atau pengasuh membersihkan gusi bayi dua kali sehari dengan kain bersih yang lembut dan air –di pagi hari setelah menyusui pertama dan sebelum tidur.

American Dental Association (ADA) juga merekomendasikan untuk membawa bayi ke pemeriksaan gigi pertama mereka segera setelah gigi pertama muncul dan tidak lebih dari ulang tahun pertama mereka.

Janji temu gigi pertama adalah kesempatan bagi orang tua atau pengasuh untuk memelajari cara merawat gigi anak mereka dan menghindari kondisi kesehatan mulut, seperti halitosis.

Untuk Anak yang Lebih Besar

Setelah gigi bayi mulai tumbuh, lanjutkan dengan kebiasaan menyikat gigi. Perkenalkan kepada anak sikat dan pasta gigi. Begini aturannya:

  • Para ahli merekomendasikan agar orang tua membantu anak-anak menyikat gigi 2 kali sehari menggunakan sikat gigi berbulu lembut dan pasta gigi yang mengandung fluoride.
  • Kata ADA, ukuran pasta gigi yang disarankan untuk anak usia di bawah 3 tahun adalah seukuran sebutir beras, dan untuk yang berusia lebih dari 3 tahun seukuran kacang polong.
  • Bagi anak yang berusia di bawah 6 tahun, pastikan orang tua mengamati anaknya menyikat gigi dan meludahkan pasta gigi sesudahnya.

Kapan Harus ke Dokter Gigi?

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu membawa anak menemui dokter gigi saat ia mengalami ini:

  • Bau napas pagi yang ekstrem. Mulut bau saat bangun pagi, normal. Namun, bila baunya sangat kuat dan tak kunjung hilang, bisa jadi tanda anak mengalami halitosis yang memerlukan perawatan medis.
  • Kerusakan gigi. Gigi berlubang yang tidak dirawat dapat menyebabkan kerusakan gigi dan beberapa masalah lainnya, salah satunya bau mulut (sarang bakteri). Temui dokter gigi untuk menambal atau mencabut gigi si kecil.
  • Masalah di hidung dan atau tenggorokan. Infeksi sinus, amandel yang membesar, dan refluks asam juga dapat menyebabkan bau mulut. 
  • Hal lain seperti mulut kering, abses gigi, kesulitan makan, minum atau menelan, anak sering meludah dan muntah, suhu tinggi atau demam, gusi merah, lunak, atau bengkak, atau drainase tebal dan berwarna di hidung.

***

Nah, Parents, itulah berbagai penyebab bau mulut pada anak dan cara mengatasinya. Dengan memahami faktor-faktor penyebab bau mulut pada anak, diharapkan Parents dapat mengatasi keluhan bau tidak sedap pada mulut anak dengan cara yang tepat, ya!

Artikel diupdate oleh: Ester Sondang

Baca Juga:

Lakukan Sejak Dini, Ini Tips Merawat Gigi dan Mulut Balita agar Tetap Sehat

Jangan Tunggu Gigi Si Kecil Berlubang, Ini Cara Menyenangkan Merawat Gigi

Perlukah membersihkan mulut dan gigi bayi? Ini penjelasannya!