Kabar duka datang dari dunia hiburan tanah air karena berpulangnya salah satu desainer bertalenta, Barli Asmara. Pria yang dikenal ramah dan dekat dengan kalangan media ini meninggal pada Kamis (27/08) dan mengejutkan banyak pihak. Terkait dengan hal ini, pihak manjemen pun mengungkapkan penyebab Barli Asmara meninggal dunia.
Desainer asal Bandung ini diketahui meninggal di tengah proses menjalani pengobatan dan tinggal di Bali. Kabar ini pertama kali mencuat dari unggahan beberapa selebriti tanah air. Tak lama, pihak keluarga dan manajemen pun mengonfirmasinya.
Penyebab Barli Asmara Meninggal Dunia
Sejak kabar pertama kali mencuat, almarhum diketahui mengalami sakit yang sudah cukup lama dideritanya. Sempat tersiar kabar bahwa laki-laki 42 tahun tersebut meninggal akibat radang otak yang disebabkan oleh parasit Toksoplasma.
Namun, akhirnya pihak manajemen pun meluruskan kabar yang beredar itu. Berdasarkan penuturan pihak manajemen, almarhum didiagnosis gangguan pencernaan di lambungnya.
“Diagnosa sejauh ini gangguan pencernaan di lambung,” kata pihak manajemen Barli Asmara, Somet, dilansir dari kanal YouTube KH Infotainment, Jumat (28/8).
Artikel Terkait : Dunia Fashion Berduka, Desainer Barli Asmara Meninggal Dunia
Merasakan Sakit Lambung Sejak Tinggal di Bali
Barli diketahui pindah ke Bali baru sekitar Juli 2020. Sejak saat itu, sang manajer mengungkapkan bahwa Barli kerap merasakan sakit lambung.
Kendati demikian, almarhum tidak pernah pernah mengeluhkannya. Pekerjaan yang banyak disinyalir menjadi salah satu faktor pemicu dirinya bisa sakit.
“Kabarnya terlalu effort bekerja. Dia tidak pernah mengeluh penyakitnya itu. Baru terasa pas di Bali,” ujar Somet.
Sebelum akhirnya berpulang untuk selama-lamanya, Barli sempat dirawat selama kurang lebih dua minggu di rumah sakit Bali. “Kak Barli nggak pernah cerita (soal penyakitnya). Pas sakit sudah lumayan parah, makanya dirawat dua minggu di Bali,” ungkap Somet.
Artikel Terkait : Catat! Ini gejala dan kebiasaan penyebab kanker lambung yang sering disepelekan
Penyakit Lambung Kronis
Sakit lambung yang dialami oleh almarhum bisa dibilang terkategori kronis. Kondisi ini bisa terjadi saat adanya peradangan pada lapisan mukosa di organ lambung.
Penyebab utama dari kondisi ini ialah ketidakseimbangan faktor proteksi dan iritasi pada lambung. Peradangan pun bisa terjadi hingga menyebabkan luka.
Bila tak diatasi dengan baik, luka akan terus menerus bertambah parah seiring berjalannya waktu. Dalam jangka waktu yang lama, luka bisa saja menjadi lebih dalam hingga menyebabkan rasa nyeri yang hebat. Saat kondisi ini terjadi, lubang pada lambung bisa saja terbentuk.
Ketika sudah mencapai kondisi tersebut, risikonya infeksi bisa menyebar luas di perut atau biasa disebut juga dengan peritonitis. Bila tak tertangani dengan benar, kondisi ini bisa mengancam nyawa.
Artikel Terkait : Dikira hanya asam lambung, seorang dokter ternyata mengalami penyakit jantung
Asam Lambung Bisa Naik
Salah satu dampak lain yang ditimbulkan ialah asam lambung yang bisa naik ke kerongkongan. Hal ini akan menimbulkan dampak lain yang tak kalah fatal.
Asam lambung yang terus menerus naik bisa menyebabkan luka pada kerongkongan. Luka yang semakin lama bisa menyebabkan adanya perubahan sel menjadi lebih ganas hingga mengalami risiko kanker.
Oleh karena itu, maag atau sakit lambung hendaknya jadi hal yang tak disepelekan. Perlu penanganan yang cepat dan tepat untuk mengatasinya agar tak membahayakan keselamatan.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Beberapa gejala penyakit lambung kronis ini antara lain :
- Rasa ketidaknyamanan pada perut dan saluran cerna
- Perut sering terasa kembung
- Mual dan muntah
- Nyeri pada perut bagian atas
- Nafsu makan jadi berkurang
- Berat badan yang menurun
- Rasa belah setelah makan pada perut bagian atas
Bila mengalami berbagai gejala di atas sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Upaya yang Bisa Dilakukan
Bagi penderita maag, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi keluhan yang dialami. Beberapa hal tersebut antara lain :
- Hindari stres yang berlebihan
- Seimbang antara istirahat dan waktu bekerja
- Konsumsi makanan tepat waktu, seperti sarapan, makan siang, dan makan malam
- Mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sedikit demi sedikit namun sering
- Selalu sediakan makanan selingan di setiap waktu
- Mengonsumsi gizi seimbang, pastikan buah dan sayur tercukupi
- Konsumsi makanan lunak atau lembut bila tenggorokan terasa mengganjal
- Hindari konsumsi makanna pedas, asam, terlalu panas, berminyak, atau makanan lain yang bisa mengiritasi lambung
- Periksakan ke dokter secara rutin
Artikel Terkait : Selain cokelat, ini lho 5 makanan pemicu asam lambung yang wajib Parents hindari!
Kabar kepergian desainer Barli Asmara tentunya menorehkan duka bagi kita semua. Kita doakan saja agar ia bisa diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan.
Baca Juga :
Hindari! Ini Kebiasaan Buruk Penyebab Asam Lambung Naik saat Puasa
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.