19 Penyebab ASI Keluar Sedikit dan Cara Mengatasinya

Kenali penyebabnya untuk tahu solusi tepat mengatasinya di sini, Bun!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bila Bunda sedang mengalami kegalauan karena ASI sedikit, tenang. Bunda tidak sendiri. Banyak ibu khawatir bila produksi ASI mereka sedikit. Ternyata, ada banyak hal yang menjadi penyebab ASI sedikit. Semua ibu menyusui wajib tahu, agar tidak menyalahkan diri sendiri dan bisa mencari cara terbaik untuk memperbanyak ASI.

Kabar baiknya, kebanyakan ibu yang menyusui dapat menghasilkan ASI yang cukup untuk bayi mereka. Pasokan yang benar-benar rendah diyakini hanya mempengaruhi 10% sampai 15% dari ibu yang menyusui.

Kadang-kadang, suplai ASI mungkin cukup tetapi ada masalah lain (seperti kolik atau lonjakan pertumbuhan) yang mungkin membuat Bunda mempertanyakan apakah si kecil sudah mendapat cukup ASI. Dalam banyak kasus, produksi ASI sedikit bersifat sementara karena ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk meningkatkan persediaan Anda.

Sebelum itu, mari kita ketahui apa saja penyebab ASI sedikit berikut ini.

Penyebab ASI Keluar Sedikit

1. Laktasi yang Tertunda

Tidak semua ibu bisa langsung menyusui ketika bayinya lahir. Beberapa ibu harus menunggu beberapa hari hingga ASI-nya bisa keluar. Itupun seringkali hanya sedikit. Dalam dunia medis, hal ini disebut laktasi yang tertunda.

Laktasi yang tertunda adalah salah satu penyebab ASI sedikit yang sering terjadi. Namun, keterlambatan ini bukan berarti ASI Bunda akan selalu sedikit atau tidak memproduksi ASI sama sekali.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seringkali, karena ASI tidak langsung keluar, ibu menjadi khawatir hingga akhirnya stres. Stres inilah yang kemudian menghambat ASI keluar. Itu sebabnya, sebaiknya Bunda jangan cemas berlebihan. Mintalah bantuan konsultan laktasi jika perlu. Serta konsumsi makanan yang bisa memperbanyak produksi ASI.

Artikel terkait: 9 Cara memperbanyak ASI yang bisa Bunda tiru di rumah

2. Penyebab ASI Sedikit karena Dibarengi dengan Susu Formula

Seringkali, akibat ASI yang lama keluar akhirnya Bunda memilih memberikan susu formula. Inilah yang akhirnya menyebabkan ASI menjadi sedikit, karena banyaknya ASI yang keluar, bergantung dari seberapa sering bayi menyusui.

Pada beberapa kondisi, bayi membutuhkan tambahan susu formula, seperti bayi kuning atau ASI yang keluar sangat terlambat. Bila ini terjadi, Bunda bisa mencoba memompa ASI untuk memperbanyak produksinya.

3. Bayi Kesulitan Menyusu

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penyebab ASI Sedikit

Terkadang, meskipun bayi terlihat sedang menyusu, bisa jadi ia tidak minum ASI sama sekali. Hal ini terjadi ketika menyusu, bayi tertidur. Atau, dia tidak menyedot ASI karena beberapa hal, seperti rasa ASI berubah, atau bayi mengalami tongue tied.

Bunda bisa mengetahui hal ini dari suara saat bayi menelan. Lihat pipinya, apakah dia melakukan gerakan menyedot atau tidak. Bunda juga harus rajin memeriksa popok bayi. Bila kering dalam waktu lama kemungkinan, asupan ASI-nya kurang.

Bayi yang tidak minum ASI akibat kesulitan menyusu akan memengaruhi produksi ASI sehingga ASI menjadi sedikit.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Mengenal ‘Tongue Tied’ yang Menyebabkan Bayi Susah Menyusu

4. Pelekatan yang Tidak Sempurna

Pelekatan yang tidak sempurna membuat bayi tidak bisa menyusu dengan baik. Cobalah berbagai posisi menyusui yang berbeda untuk membantu bayi melekat di payudara ibu dengan sempurna. Bunda juga bisa meminta bantuan bidan atau konsultan laktasi.

Bunda juga bisa mencoba melekatkan payudara selagi bayi tidur. Cara ini akan membuat bayi melakukan gerakan menyedot walaupun sedang tidur. Selain melatih bayi, hal ini juga bisa meningkatkan produksi ASI.

5. Bentuk Puting yang Tidak Biasa

Salah satu penyebab ASI sedikit adalah anatomi payudara Bunda yang tidak biasa. Seperti puting terbalik, puting rata atau malah puting yang besar dan panjang. Kondisi-kondisi tersebut bisa menjadi penyebab bayi kesulitan melakukan pelekatan sempurna saat menyusu.

Artikel terkait: Mengenal 8 bentuk puting payudara, punya Bunda termasuk yang mana, nih?

6. Jarang Menyusui 

Tidak cukup sering menyusui juga menjadi alasan umum produksi ASI menurun. Sebagian besar bayi baru lahir perlu disusui setiap 2 hingga 3 jam—siang dan malam.

Semakin sering Bunda menyusui si kecil secara langsung, semakin Bunda akan merangsang tubuh untuk menghasilkan ASI yang sehat dan banyak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, jika membiarkan bayi tidur untuk waktu yang lama di antara jam menyusu atau memberinya dot sebagai pengganti menyusu, tubuh Bunda mungkin menghasilkan lebih sedikit ASI — dan mereka mungkin tidak mendapatkan cukup, bahkan saat mereka menyusu. 

Itu sebabnya para ahli merekomendasikan untuk menyusui bayi sesuai permintaan setiap kali mereka menunjukkan tanda-tanda lapar dan membangunkan mereka dari tidur siang setiap tiga jam untuk menyusu jika diperlukan.

7. Waktu Menyusui yang Singkat

Setiap kali Anda menyusui, coba dan biarkan bayi menyusu selama kira-kira 10 sampai 15 menit di setiap sisi. Jika bayi menyusu kurang dari 5 menit, kemungkinan waktu itu tidak cukup bagi mereka untuk mengeluarkan ASI sepenuhnya dari payudara Anda, yang dapat mempengaruhi produksi ASI.

8. Percepatan Pertumbuhan (Grow Spurt)

Saat bayi mengalami lonjakan pertumbuhan, mereka memiliki nafsu makan yang meningkat, dan mereka mungkin terlihat selalu lapar. Akibatnya, Bunda mungkin merasa produksi ASI rendah. Padahal kenyataannya, persediaan Bunda hanya tidak mencukupi kebutuhan si kecil yang sedang meningkat.

Jika Bunda menyusui si kecil saat mereka menunjukkan tanda-tanda lapar, tubuh akan mengenali peningkatan permintaan dan akan menghasilkan lebih banyak ASI. Jadi mungkin Bunda akan mulai melihat peningkatan produksi ASI dalam beberapa hari.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

9. Kelenjar ASI yang Tidak Mencukupi

Insufficient glandular tissue (IGT) atau kondisi kelenjar air susu yang kurang, bisa menjadi penyebab ASI sedikit. Hal ini akan membuat Bunda kesulitan menghasilkan ASI yang banyak, meskipun sudah mencoba berbagai metode untuk memperbanyak ASI.

IGT bisa terjadi karena pelekatan yang gagal, payudara terlalu kecil atau terlalu besar. Pengaruh hormon atau payudara yang tidak berkembang setelah masa puber juga dapat menjadi penyebabnya.

10. Operasi Payudara

Bila Bunda sebelumnya pernah melakukan operasi di daerah payudara, kemungkinan besar ada jaringan kelenjar yang rusak. Kondisi ini bisa mengakibatkan tubuh Bunda kesulitan memproduksi ASI dalam jumlah banyak.

Kondisi kesehatan lain seperti infeksi, peradangan atau memar di area payudara juga bisa menyebabkan produksi ASI terhambat. Konsultasikan ke dokter untuk untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

11. Gangguan Hormon

Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh kondisi hormon prolaktin yang dihasilkan tubuh ibu saat hamil dan setelah bayi lahir. Bila sebelumnya Bunda pernah mengalami masalah hormon, atau butuh perawatan kesuburan agar bisa hamil, kemungkinan besar Bunda akan mengalami masalah ASI sedikit.

Beberapa kondisi gangguan hormon yang membuat ASI keluar sedikit.

  • Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), yakni indung telur yang memproduksi lebih banyak hormon laki-laki dibanding hormon perempuan. Ini memengaruhi ovulasi dan produksi ASI.
  • Cacat Luteal. Tubuh Bunda memproduksi hormon yang tidak diperlukan saat ovulasi hingga menyebabkan IGT.
  • Gangguan Tiroid. Penyakit tiroid menganggu produksi hormon untuk menghasilkan ASI.   
  • Diabetes Gestasional. Kondisi diabetes memengaruhi suplai ASI. Disarankan untuk rajin cek gula darah.
  • Obesitas.

12. Konsumsi Obat Tertentu

qimono / Pixabay

Obat-obatan hormonal seperti pil KB dan suntik KB bisa memengaruhi produksi ASI saat ibu masih menyusui. Termasuk penggunaan IUD juga bisa menurunkan produksi ASI. Selain itu, kondisi zat besi yang kurang dan hipertensi selama kehamilan juga menurunkan kuantitas ASI.

13. Kesulitan Mengisap atau Masalah Anatomi pada Bayi

Masalahnya mungkin bukan pada persediaan susu yang rendah, tetapi terletak pada si kecil; mungkin sulit baginya untuk mendapatkan ASI dari payudara Anda. Si kecil mungkin, misalnya, memiliki ikatan lidah atau tongue-tie

Kondisi di mana selaput tipis jaringan di bagian bawah mulutnya menahan lidah bayi terlalu erat, sehingga ia tidak dapat menggunakannya dengan baik untuk mengeluarkan ASI. (Bayi tidak benar-benar menghisap ASI dari payudara Anda, ia menggunakan lidahnya untuk membantu menekan payudara dan mendorong ASI ke dalam mulutnya.) 

Dalam banyak kasus hal ini cukup mudah dilihat, tetapi untuk beberapa bayi membran pembatas berada di belakang lidah dan lebih sulit untuk diidentifikasi. Periksa untuk melihat apakah bayi dapat menjulurkan lidahnya (di atas bibir bawahnya) dan menyentuhkannya ke langit-langit mulutnya saat menangis. 

Jika lidah bayi Anda terikat, ikatan ini dapat dipotong oleh dokter dan kemampuan bayi untuk menyusu akan meningkat dengan cepat. Masalah lain juga dapat menyebabkan kesulitan mengisap (seperti bibir sumbing dan langit-langit mulut sumbing), jadi jika Anda mencurigai bayi Anda tidak menyusu dengan baik, periksakan ke ahlinya atau dokter.

14. Tidak Menyusui di Malam Hari

Ada banyak buku dan program yang menawarkan metode latihan tidur untuk membuat bayi tidur lebih lama di malam hari tanpa harus bangun untuk menyusu. Sementara teknik ini dapat bekerja untuk beberapa keluarga, hilangnya sesi menyusui malam memungkinkan masalah kenaikan berat badan untuk beberapa bayi. 

Mengapa? Produksi ASI yang dapat disimpan di payudara ibu sangat bervariasi dalam. Tanpa menyusui semalaman, pasokan susu mulai turun. Tingkat prolaktin (hormon yang memberi sinyal pada payudara untuk membuat ASI) juga lebih tinggi saat menyusui malam hari, sehingga prolaktin keseluruhan yang lebih rendah juga dapat menyebabkan penurunan ASI. 

Sulit untuk menolak bila si kecil tidur nyenyak di malam hari, tetapi bagi banyak ibu, menyusui saat malam itu penting untuk menghindari pasokan ASI yang rendah. Jika Bunda sudah memulai latihan tidur dan persediaan ASI menurun, pertimbangkan untuk menyusui malam lagi satu atau dua malam.

15. Jadwal Menyusui dan/atau Menggunakan Dot di antara Waktu Menyusui

Payudara Anda menghasilkan susu terus menerus, tetapi kecepatan produksi susu tergantung pada seberapa kosong payudara tersebut. Anda akan menghasilkan lebih banyak ASI saat payudara hampir kosong dan lebih sedikit ASI saat sudah terisi. 

Ketika bayi jarang menyusu, karena Anda sudah menempatkannya pada jadwal tiga atau empat jam misalnya, atau karena Anda memberinya ASI perah dalam botol susu untuk memperpanjang waktu menyusu, payudara akan lebih penuh untuk jangka waktu yang lebih lama. Artinya produksi susu melambat. 

Ketika bayi disusui sebagai respons terhadap isyarat mereka, mereka cenderung menyusu lebih pendek dan sering dan ini berarti payudara lebih sering kosong sehingga mereka terus menghasilkan banyak ASI.

16. Obat Melahirkan atau Penyakit Kuning

Bunda tidak selalu menyadari bahwa obat-obatan yang dikonsumsi saat persalinan, seperti anestesi epidural atau Demerol, dapat memengaruhi kemampuan bayi untuk menyusu dan menyusu secara efektif. Beberapa penelitian menunjukkan efek ini bertahan selama sebulan, tergantung pada obat yang digunakan dalam epidural dan lamanya ibu menerimanya. 

Penyakit kuning, kondisi umum pada bayi baru lahir, juga bisa membuat bayi lebih mengantuk dari biasanya, sehingga ia tidak bangun untuk menyusu sesering yang seharusnya. 

Dalam kedua kasus tersebut, Bunda mungkin perlu memompa ASI untuk menghasilkan persediaan yang banyak. Setelah bayi mengeluarkan obat dari sistemnya dan penyakit kuningnya telah diobati, ia mungkin akan mulai menyusu dengan baik dan Anda akan mengurangi dan berhenti memompa.

17. Suplementasi

Terutama dalam beberapa minggu pertama, melengkapi dengan susu formula membuat payudara memproduksi lebih sedikit ASI. “Pada minggu-minggu awal, kapasitas produksi ASI dikalibrasi sebagai respons terhadap jumlah ASI yang dikeluarkan,” kata konsultan laktasi Diana West. 

“Jika lebih sedikit ASI yang dikeluarkan, payudara berasumsi bahwa lebih sedikit ASI yang dibutuhkan, sehingga kapasitasnya diatur pada titik yang lebih rendah.” 

Saat bayi diberi suplemen susu formula, ia secara alami menyusui lebih sedikit di payudara, dan payudara merespons dengan menghasilkan lebih sedikit ASI. Jika suplemen diperlukan, memompa serta menyusui dapat membantu meningkatkan volume produksi ASI.

Jika bayi menunjukkan tanda-tanda tidak mendapat cukup ASI, jangan membuang dulu bra menyusui Anda. Konsultasikan dengan konsultan laktasi, atau pakar menyusui lainnya yang dapat membantu mengetahui dan menangani penyebab rendahnya produksi ASI Anda.

18. Mengonsumsi Obat atau Jamu Tertentu

Pseudoephredine (bahan aktif dalam Sudafed dan obat flu serupa), methergine, bromocriptine atau sage, peterseli, atau peppermint dalam jumlah besar dapat memengaruhi produksi ASI. 

Jika persediaan ASI berkurang dan memang Bunda telah minum salah satu obat yang tercantum di sini, tanyakan kepada dokter tentang pengobatan alternatif untuk pilek atau penyakit yang sedang dialami. Peningkatan menyusui dan kemungkinan pemompaan akan membantu Bunda meningkatkan produksi ASI lagi.

19. Faktor Lainnya

Usia ibu saat hamil (akhir usia 30 tahun atau lebih dari 40 tahun) bisa memicu produksi ASI yang sedikit. Konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, depresi pasca melahirkan juga berpengaruh dalam kuantitas ASI.

Cara Meningkatkan Produksi ASI

Ada berbagai cara yang bisa dicoba para Bunda untuk menambah produksi ASI agar si kecil mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan yang baik. Beberapa cara melancarkan ASI agar cepat keluar sebagai solusi mengatasi ASI sedikit adalah:

  • Mengidentifikasi posisi menyusui bayi untuk pelekatan menyusui yang tepat.
  • Kompres payudara saat bayi mengisap dan menelan melambat. Ini akan mengeringkan payudara sepenuhnya, dan ibu kemudian dapat memindahkan bayi ke payudara lain dan mengulangi prosesnya.
  • Memiliki sesi pemompaan di sela-sela menyusui sehingga tubuh dapat merangsang dirinya sendiri untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Susu yang dipompa dapat disimpan dalam wadah yang bersih dan dapat diberikan kepada bayi jika ia membutuhkan suplemen.
  • Mengonsumsi makanan pelancar ASI dalam tubuh, seperti pepaya, fenugreek, dan oat.
  • Bayi yang sedang tidur mungkin perlu dibuat lebih aktif sehingga ia dapat menyusu dengan lebih giat, sehingga meningkatkan permintaan yang akan menghasilkan rangsangan yang lebih baik.
  • Kelilingi diri Bunda dengan lingkungan yang supportif. Bergabung dengan komunitas ibu menyusui seperti Mama MengASIhi bisa membuat Bunda merasa lebih nyaman karena dapat bertukar tips dan pengalaman dengan Bunda-Bunda lainnya yang sedang dalam perjuangan menyusui.

Setelah mengetahui semua penyebab mengapa ASI keluar sedikit. Tentunya Bunda bisa lebih paham apa yang harus dilakukan untuk memperbanyak ASI.

Konsultasikan ke dokter bila perlu agar bayi bisa mendapatkan asupan ASI yang cukup setiap saat.

Semoga bermanfaat.

 ***

Artikel telah diupdate: Fadhila Afifah

10 reasons for low milk supply when breastfeeding
https://www.todaysparent.com/baby/breastfeeding/10-reasons-for-low-milk-supply-when-breastfeeding/ 

Causes of a Low Breast Milk Supply and What You Can Do About It
https://www.verywellfamily.com/common-causes-of-low-breast-milk-supply-431846 

 

Baca juga:

Hiperlaktasi: Penyebab, Risiko, dan Cara Mengatasinya

Bunda, ini alasan jangan salahkan diri Anda jika ASI hanya keluar sedikit

5 Trik agar ASI lancar pasca operasi caesar, mudah banget!