Telinga merupakan salah satu indra yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kesehatan telinga harus senantiasa terjaga. Bila kesehatan telinga terganggu karena penyakit telinga, kualitas hidup seseorang tentu saja akan terganggu.
Siapa pun bisa mengalami masalah pada telinga. Padahal masalah telinga bukan hanya dapat menyebabkan sakit, tetapi juga dapat membuat seseorang kehilangan pendengaran. Tentu hal ini tidak diinginkan oleh siapa pun.
Akan tetapi tak perlu khawatir, asalkan terdeteksi dini, gangguan pada telinga dapat diatasi tanpa perlu menyebabkan hilangnya pendengaran. Itulah pentingnya memeriksakan kesehatan telinga secara teratur dan waspada terhadap sekecil apa pun perubahan yang terjadi pada telinga.
10 Jenis Penyakit Telinga yang Bisa Dialami
Gangguan kesehatan telinga bisa dialami oleh anak-anak maupun dewasa. Sadar atas sekecil apa pun masalah telinga dan segera memeriksakannya ke dokter bisa mencegah terjadinya gangguan pendengaran.
Berikut ini beberapa jenis penyakit telinga yang bisa dialami, melansir dari MedinePlus.
1. Penyakit Telinga Tinnitus
Sumber: Pexels
Tinnitus merupakan masalah pada telinga yang menyebabkan telinga berdenging. Suara dengingan tersebut bisa lembut atau keras, bernada tinggi atau bernada rendah.
Parents mungkin mendengarnya di salah satu telinga atau kedua telinga. Orang yang mengalami tinnitus parah mungkin mengalami kesulitan mendengar, bekerja, atau bahkan tidur.
Penyebab terjadinya tinnitus adalah:
- Masalah pendengaran pada orang tua
- Paparan suara keras
- Infeksi telinga dan sinus
- Masalah jantung atau pembuluh darah
- Penyakit maniere
- Tumor otak
- Perubahan hormon pada perempuan
- Masalah tiroid
- Penggunaan obat-obatan tertentu
Pengobatan tinnitus tergantung pada penyebabnya. Perawatan mungkin termasuk penggunaan alat bantu dengar, perangkat penutup suara, obat-obatan, dan mempelajari cara mengatasi kebisingan.
Artikel terkait: Telinga Berdenyut: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan yang Perlu Dilakukan
2. Penyakit atau Infeksi Saluran Telinga Luar
Infeksi ini disebabkan oleh bakteri. Gejala khasnya adalah nyeri dan keluarnya cairan. Bila dilihat secara seksama, telinga yang mengalami masalah ini akan mengalami kemerahan, bengkak, dan bernanah. Penyakit ini terjadi saat telinga sering dalam keadaan lembap sehingga bakteri mudah berkembang biak.
Beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya infeksi ini adalah:
- Melukai saluran telinga saat membersihkannya
- Terperangkapnya air di telinga, terutama saat berenang
- Penggunaan penyumbat telinga atau alat bantu dengar
- Iritasi akibat semprotan rambut atau pewarna rambut
- Penggunaan kapas atau cotton bud untuk membersihkan telinga merupakan faktor risiko yang sangat umum untuk infeksi ini.
Bentuk pengobatan paling umum untuk masalah ini adalah membersihkan kotoran, obat tetes telinga dengan antibiotik, tidak menggunakan kapas untuk membersihkan telinga, dan pemberian obat penghilang rasa sakit.
3. Otosklerosis
Sumber: Pexels
Melansir dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorders, otosklerosis adalah kondisi pertumbuhan tulang yang tidak normal di telinga. Telinga adalah sistem kompleks yang bergantung pada serangkaian mekanisme untuk mengubah gelombang suara yang masuk menjadi impuls saraf.
Bagian dari mekanisme ini bergantung pada tulang kecil, yang disebut tulang stapes. Biasanya, tulang ini bebas bergerak di dalam kantongnya dan mengirimkan informasi lebih jauh hingga sampai ke otak.
Pada penderita otosklerosis, ia dapat tumbuh sangat besar sehingga tidak lagi bisa bergerak. Ketika itu terjadi, ia tidak bisa lagi meneruskan sinyal suara yang masuk ke telinga bagian dalam.
Ada dua pengobatan yang umum dilakukan untuk mengatasi otosklerosis, yaitu memakai alat bantu dengar atau menjalani operasi untuk mengurangi ukuran tulang.
4. Penyakit Meniere
Ini adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh penumpukan cairan berlebih di telinga bagian dalam. Saat itu terjadi, telinga tidak dapat menjalankan fungsi yang seharusnya. Pada akhirnya, ini menyebabkan masalah pada pendengaran dan keseimbangan, serta sensasi tekanan di dalam telinga.
Tidak ada obat yang spesifik untuk mengatasi penyakit ini. Dokter mungkin akan sering meminta pasien untuk minum obat, mengelola stres, meningkatkan aktivitas fisik, dan mencoba terapi alami untuk mengurangi gejala. Pembedahan adalah pilihan terakhir untuk kasus yang paling parah.
Artikel terkait: Telinga Sering Sakit Hingga Alami Vertigo, Waspada Penyakit Meniere
5. Otitis Media
Sumber: Pexels
Penyakit ini terjadi saat ada infeksi bakteri pada telinga bagian tengah. Saat ini terjadi, Parents akan mengalami demam, rasa nyeri pada telinga, keluarnya cairan yang berbau busuk, hingga kehilangan pendengaran. Masalah telinga ini sering terjadi pada anak-anak.
6. Otitis Interna
Ini merupakan infeksi yang terjadi pada telinga dalam. Padahal telinga dalam memiliki fungsi bukan hanya untuk pendengaran tetapi juga keseimbangan tubuh.
Saat mengalami ini, penderita bukan hanya mengalami gangguan pendengaran, tetapi juga pusing, vertigo, mual muntah, hingga tidak bisa berdiri dan duduk.
Penyakit ini bisa terjadi saat otitis media tidak segera diatasi sehingga infeksi menjadi semakin parah hingga ke telinga bagian dalam.
7. Penyumbatan Kotoran Telinga
Sumber: Pexels
Melansir dari MayoClinic, masalah ini terjadi ketika kotoran telinga menumpuk di telinga dan menjadi terlalu keras untuk dibersihkan. Kotoran telinga sebenarnya berfungsi untuk membersihkan, melumasi, dan melindungi saluran telinga dari kotoran dan pertumbuhan bakteri.
Pasien yang mengalami masalah ini akan mengalami sakit telinga, telinga berdenging, penurunan fungsi pendengaran, pusing, dan batuk. Bila mengalami gejala tersebut, Parents harus segera memeriksakannya ke dokter.
Saat tersumbat, kotoran telinga tidak dapat dibersihkan sendiri. Saluran telinga dan gendang telinga sangat halus dan dapat dengan mudah rusak oleh kotoran telinga yang berlebihan.
Artikel terkait: Penelitian: Tingkat Stres Bisa Dilihat dari Kotoran Telinga
8. Penyakit Telinga Kolesteatoma
Kolesteatoma adalah terjadinya pertumbuhan jaringan kulit yang abnormal pada telinga bagian tengah dan area sekitar gendang telinga. Sehingga tulang dan jaringan di telinga bagian tengah mengalami kerusakan.
Masalah ini menyebabkan penderitanya mengalami nyeri, telinga tersumbat, keluar cairan berbau busuk, dan otot wajah di sekitar telinga menjadi lemah.
9. Pecahnya Gendang Telinga
Sumber: Pexels
Gendang telinga adalah selaput tipis yang ada di dalam telinga. Masalah telinga yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan gendang telinga pecah. Saat ini terjadi, Parents akan mengalami nyeri, keluarnya cairan dari telinga, kurangnya pendengaran, berdenging, hingga vertigo.
Masalah ini bisa terjadi saat membersihkan telinga terlalu dalam, mendengar suara yang amat keras seperti ledakan, penyakit telinga yang tidak segera diatasi, tekanan udara seperti saat di dalam pesawat atau saat berenang di perairan dalam, dan benturan pada telinga atau kepala.
10. Tumor Telinga
Kondisi tumor telinga dibagi dua, yaitu:
Jenis tumor ini dapat terjadi di saluran telinga sehingga menghalangi dan menyebabkan gangguan pendengaran dan penumpukan kotoran telinga. Beberapa jenis tumor ini adalah:
a. Kista inklusi epidermis, yaitu kantung kecil berisi sekresi kulit.
b. Osteoma dan eksostosis, yaitu pertumbuhan tulang nonkanker.
c. Keloid, yaitu pertumbuhan jaringan parut berlebih setelah cedera atau tindik telinga.
d. Eksostosis, yaitu masalah yang terjadi pada orang yang berenang di air dingin seperti penyelam atau peselancar.
Tumor telinga nonkanker biasa diatasi dengan operasi pengangkatan tumor. Namun, pada osteoma dan eksostosis yang tidak menghalangi tidak memerlukan intervensi. Sedangkan keloid bisa diatasi dengan suntikan kortikosteroid.
Karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa adalah kanker kulit umum yang dapat berkembang di telinga luar setelah terpapar sinar matahari secara berulang dan berkepanjangan. Orang yang memiliki infeksi telinga kronis mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami karsinoma sel skuamosa.
Ini bisa diatasi dengan pembedahan atau radiasi. Sedangkan melanoma, yaitu kanker kulit yang menyebar lebih cepat di saluran telinga luar harus diatasi dengan pembedahan.
Itulah beberapa jenis penyakit telinga yang bisa dialami. Parents sebaiknya waspada atas sekecil apa pun permasalahan yang terjadi pada telinga. Sama halnya dengan kesehatan gigi, telinga juga perlu mendapatkan pemeriksaan secara berkala setiap enam bulan sekali untuk mendeteksi masalah yang mungkin terjadi.
Baca juga:
Bukan Mitos! Ini 8 Penyebab Telinga Berdenging Sebelah Kiri dan Cara Mencegahnya
Telinga Berdenging Sebelah Kanan? Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya
Ternyata Bentuk Telinga dan Artinya Bisa Ungkap Kepribadian Seseorang, Cek Parents!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.