Leukemia, salah satu penyakit serius ini sering kali tidak terdeteksi secara dini. Padahal ada beberapa gejala penyakit leukemia pada anak yang perlu diwaspadai.
Sayangnya, orangtua sering mengabaikan gelaja penyakit yang tengah diderita anaknya karena dianggap gangguan kesehatan ringan, dan tak perlu dikhawatirkan. Padahal, tahukah Parents bahwa ada beberapa gejala yang tidak bisa dianggap enteng?
Tidak sedikit penyakit yang membahayakan seperti leukemia justru diawali dengan gejala gangguan kesehatan ringan.
Baca juga : Waspada Retinoblastoma, Kanker ‘Mata Kucing’ Pada Anak
Kisah seorang ibu yang tak menyangka anaknya didiagnosis penyakit leukemia
Josie, seorang ibu di balik Komunitas Parenting Mummy Social, berbagi cerita di media sosial miliknya saat ia mengalami kesedihan mendalam saat mengetahui bahwa anaknya, Dex, menderita leukemia.
Dalam sebuah postingannya di Facebook, yang telah dibagikan hampir 2.000 kali sejak ia publikasikan pada 30 Januari lalu, dia menulis:
Sepuluh hari yang lalu Dexter dikirim pulang dari sekolah karena mengeluh sakit tenggorokan. Keesokan paginya, saat dia masih terbaring tidur, saya menghampiri untuk memeriksa tubuhnya.
Setelah menyalakan lampu dan menarik selimutnya, saya terkejut melihat tubuhnya dipenuhi dengan ruam merah. Saya langsung memanggil ambulan.
Sesampainya di rumah sakit, Dex segera mendapatkan perawatan dari tenaga medis. Tubuhnya langsung dipenuhi kabel-kabel dari mesin pemeriksaan, darahnya diambil untuk pemeriksaan, dan Dex diberikan sejumlah obat antibiotik,
Dan ketika, petugas rumah sakit meminta Ayah Dex untuk datang, saya langsung cemas, dan merasa ada hal serius yang terjadi pada Dex.
Baca juga: 15 Gejala Kanker Pada Anak yang Sering Dianggap Sepele
Kami harus menginap di rumah sakit selama dua malam, sementara Dex diobservasi dan diberi transfusi darah agar ia cukup kuat karena dibawa ke Bristol Children’s Hospital, di mana saya menuliskan postingan ini. Tulisan yang seandainya tidak pernah saya buat.
Saya ingin kembali ke rumah, membawa Dex pulang dan berkumpul bersama kedua saudaranya. Dalam situasi dan kondisi yang membuat bahagia, bahkan saya sampai tidak menyadari kalau rasa itu sangat membahagiakan bagi kami sekeluarga.
Itulah yang ditulis Josie sambil mengenang betapa sedihnya melihat anak laki-laki tersayangnya harus melakukan beragam tes dan prosedur yang menyakitkan untuk memastikan kondisinya.
Tetap positif dan terus berjuang
Meskipun demikian, Josie sudah menerima perstiwa ini sebagai bagian dari sejarah hidup keluarga mereka, dan dia pun memilih untuk melihatnya dalam sudut pandang yang lebih positif.
“Saya tahu, ada banyak cara yang membuat kita merasa beruntung dan bersyukur. Kami masih memiliki kesempatan 90% untuk membawa anak laki-laki kami pulang dan membuatnya pulih setelah perawatannya selesai. Saat ini kami sudah membawa Dex dalam penangangan yang tepat, meskipun perjalanan ini tidak mudah dan harus dilalui dalam waktu yang tidak sebentar,” tulisnya lagi.
“Jadi saya melihat berusaha melihat sisi positifnya. Saat ini saya berusaha menjadi ibu yang selalu tampak riang dan berusaha membuat Dex tertawa,” tutupnya.
Sesulit apapun kondisi yang sedang dilalui, Josie menganggap kalau ia memang perlu memertahankan selera humornya, sesulit apapun kodisi yang harus dilaluinya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah menyumbangkan darah dan menunjukkan betapa besar cinta dan dukungan yang diberikan untuk keluarganya.
Kami juga berharap Dex bisa kembali sehat dan beraktivitas bersama saudara dan teman-temannya.
Penyakit Leukemia pada anak, jenis kanker banyak dialami anak Indonesia
Closeup of hand with IV tube
Leukemia adalah salah satu jenis kanker yang banyak diderita anak-anak. Meskipun penyakit ini serius, namun gejalanya seringkali terabaikan, seperti sakit tenggorokan dan ruam di kulit.
Data Riskesdas 2013 menyebutkan kalau penyakit leukemia pada anak merupakan jenis kanker yang paling banyak diderita anak di Indonesia.
Sel kanker ini menyerang sumsum tulang, tempat sel darah putih (leukosit) diproduksi. Hal ini akhirnya mengakibatkan fungsi sumsum tulang sebagai tempat produksi komponen darah menjadi terganggu.
Kenali gejala leukemia pada anak yang harus diperhatikan orang tua:
- Terlihat pucat atau mengalami anemia
- Demam tinggi atau menggigil
- Kelemahan dan kelelahan kronis
- Kekurangan selera makan
- Mudah mengalami pendarahan atau memar
- Terjadinya penurunan berat badan secara drastis
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening
- Pembesaran pada limpa atau hati (pembengkakan pada perut)
- Bintik merah kecil di kulit
- Sesak napas
- Keringat berlebihan (terutama di malam hari)
- Nyeri tulang
- Infeksi yang terus-menerus
- Sakit kepala
- Batuk/sakit tenggorokan
- Kejang
Penting untuk diketahui bahwa gejala ini tidak selalu dipastikan sebagai gejala leukemia pada anak. Walaupun demikian, idealnya Parents untuk tidak menyepelekan dan segera konsultasi dengan dokter anak jika si kecil mengalami beberapa gejala tersebut.
Mendeteksi penyakit leukemia pada anak lebih dini, selalu lebih baik daripada mengobati.
Baca juga:
Parents, kenali gejala dan mengatasi kanker pada anak berikut ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.