Tumbuh kembang anak akan terganggu apabila ia mengalami malnutrisi, sehingga anak berisiko mengalami tumbuh kembang yang lebih lambat daripada anak lain seusianya. Tak hanya itu, dampak dari penyakit akibat kekurangan gizi ini juga memengaruhi kerja otak atau psikomotor anak.
1000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan waktu krusial bagi tumbuh kembang anak, artinya di masa ini anak harus memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Apabila anak kurang mendapatkan gizi seimbang, ia akan menderita penyakit akibat kekurangan gizi yaitu malnutrisi.
“Hal yang paling terganggu akibat kurang gizi di 2 tahun pertama adalah otak, psikomotornya. Kemampuan anak saat sekolah akan berkurang, anak juga akan kurang konsentrasi,” jelas pakar gizi dr. Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK.
“Golden periode anak itu di 2 tahun pertama kehidupannya. Sehingga, kalau sudah terlewat, kita tidak bisa lagi mengejar kekurangan itu, sudah telat,” lanjut Diana menjelaskan saat ditemui di kawasan Karet Kuningan, Jakarta Selatan.
Dilansir dari situs Medical News Today, malnutrisi terjadi karena pola makan yang buruk, sehingga tidak bisa memenuhi seluruh gizi yang dibutuhkan. Hal itu terjadi ketika asupan nutrisi atau energi terlalu tinggi, terlalu rendah, atau kurang seimbang.
Malnutrisi dan busung lapar, penyakit akibat kekurangan gizi
Umumnya malnutrisi disebabkan oleh seseorang yang kurang mendapatkan gizi seimbang. Namun, dalam beberapa kasus, malnutrisi juga berasal dari kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan makan atau penyakit kronis yang mencegah orang menyerap nutrisi.
Menurut World Health Organization (WHO), malnutrisi merupakan ancaman tertinggi bagi kesehatan masyarakat luas, baik untuk anak kecil maupun orang dewasa. Secara global, malnutrisi menyebabkan kematian anak-anak di bawah 5 tahun sekitar 45%.
Selain itu, pola makan yang buruk dapat menyebabkan seseorang alami kekurangan vitamin, mineral, dan zat penting lainnya. Misalnya yaitu kekurangan protein, yang mana dapat memicu penyakit kwashiorkor.
Kwashiorkor merupakan penyakit yang terkenal dengan sebutan busung lapar, yang salah satu gejalanya adalah perut buncit. Lalu, penyakit kudis pun termasuk dari penyakit akibat kekurangan gizi, yang mana pasien yang mengidapnya ia kekurangan vitamin C.
Waspadai penyakit akibat kekurangan gizi pada anak
Menurut WHO, sekitar 462 juta orang di seluruh dunia mengalami kekurangan gizi. Kondisi ini berpengaruh pada terhambatnya tumbuh kembang pada 159 juta anak di seluruh dunia.
Malnutrisi yang dialami selama masa kanak-kanak dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan psikomotor. Tak hanya itu, malnutrisi juga dapat memperlambat pemulihan dari luka dan penyakit.
Hal tersebut akhirnya membuat anak sulit pulih dari beberapa penyakit, seperti campak, pneumonia, malaria, dan diare. Bahkan, anak juga akan lebih rentan terkena penyakit.
Itulah penjelasan mengenai malnutrisi yang merupakan penyakit akibat kekurangan gizi. Yuk, jaga anak kita agar tidak mengalami malnutrisi dengan memastikan ia selalu makan sehat dengan gizi seimbang.
Baca juga :
Ini Penyebab Anak Bertubuh Pendek atau Stunting
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.