Hari Raya Idul Fitri sudah berlalu. Tiba saatnya para pemudik kembali ke tempatnya masing-masing. Bagi Anda yang memiliki asisten rumah tangga (ART) yang pulang ke kampungnya untuk mudik lebaran kamarin, waspada penularan Covid-19 pascamudik, ya.
Waspada Penularan Covid-19 Pascamudik dari ART Anda!
Lakukan Peraturan Ini pada ART
Lebaran tahun ini Anda dan keluarga tidak mudik, tapi ART iya. Beragam alasan sudah Anda sampaikan untuk melarangnya pulang kampung, tapi apa daya keinginannya bertemu keluarganya begitu besar. Akhirnya, mau tak mau, niatan itu Anda loloskan dengan berbagai aturan main mengenai protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
Apa seharusnya yang Anda lakukan jika ART mudik di masa pandemi Covid-19 ini? Pertanyaan ini juga banyak diterima dr. R. A. Adaninggar, Sp.PD., di akun Instagramnya @ningzsppd. Praktisi, edukator kesehatan, dan juga kontributor Medis untuk @pandemictalks ini menjabarkan beberapa hal yang penting untuk Anda perhatikan dan lakukan dalam menyambut kepulangan ART dari kampung halamannya.
Yang Perlu Dilakukan Bila ART Datang dengan Gejala COVID-19
Penyakit apapun yang dirasakan ART sekembalinya dari mudik patut untuk Anda waspadai, meskipun itu hanya berupa gejala ringan. Beberapa gejala ringan Covid-19 yang perlu diwaspadai adalah:
- Demam atau meriang, tidak enak badan
- Batuk, pilek, nyeri tenggorokan, nyeri kepala atau pusing
- Badan pegal-pegal atau masuk angin
- Hilang pembauan dan pengecapan
Jika ART Anda mengalami gejala-gejala di atas, minta ia untuk segera berkonsultasi dengan dokter, melakukan tes SWAB/PCR, dan melakukan isolasi mandiri.
Bila ART Kembali dari Mudik tanpa Gejala COVID-19
Meski saat datang ART tidak dalam keadaan mengalami gejala penyakit, ia tetap harus menjalankan masa inkubasi.
Masa inkubasi ini diperlukan untuk melihat apakah ART memiliki kemungkinan terinfeksi Covid-19, karena bisa saja ia OTG (orang tanpa gejala).
Untuk lebih amannya, selama masa inkubasi ART dikarantina di sebuah ruangan khusus yang terpisah dari penghuni rumah lain.
Lama Karantina yang Disarankan
Situs Covid19.go.id menyarankan masa inkubasi dilakukan selama 5-6 hari atau selambat-lambatnya 14 hari. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tujuan dari karantina inkubasi ini adalah untuk melihat kemungkinan adanya paparan virus hingga munculnya gejala, dan demi menghindari penularan ke orang lain.
- Bila ART tidak melakukan tes SWAB/Antigen/PCR: Masa karantina diberlakukan minimal 10 hari.
- Jika ART melakukan tes SWAB/Antigen/PCR: Masa karantina bisa lebih pendek tergantung bila hasil tes negatif dan lebih panjang jika hasilnya positif.
ART Wajib Melakukan Tes PCR
ART melakukan tes SWAB PCR di hari ke 3-5 setelah kembali pulang. Bila hasilnya negatif, karantina tetap dilakukan selama 7 hari. Namun jika hasilnya positif, konsultasikan ke dokter dan melanjutkan isolasi minimal 10 hari dengan perlakuan layaknya pasien Covid-19.
Selama masa isolasi ART disarankan untuk tetap menggunakan masker, melakukan protokol kesehatan ketat, dan menjaga jarak dengan orang yang rentan. Isolasi dilakukan selama 14 hari di mana di antara hari ke 8-14 kembali melakukan tes SWAB PCR ulang –meski tidak mengalami gejala sama sekali.
Jika ART melakukan Tes Antigen setelah Kembali ke Rumah Majikan
ART Anda melakukan SWAB Antigen di hari ke-2 setelah kembali pulang. Bila hasilnya negatif, tetap melanjutkan karantina dan mengulang tes SWAB Antigen/PCR di hari ke-5.
Jika hasilnya masih negatif, karantina bisa disudahi. Tapi jika positif, konsultasikan ke dokter dan melanjutkan isolasi minimal 10 hari dengan perlakuan layaknya pasien Covid-19.
Selama masa isolasi sarankan ART Anda untuk tetap menggunakan masker, melakukan protokol kesehatan ketat, dan menjaga jarak dengan orang yang rentan. Isolasi dilakukan selama 14 hari, dan jika mengalami gejala kapanpun itu segera melakukan tes SWAB Antigen/PCR ulang.
Bila ART sudah Melakukan Tes Antigen sebelum Kembali ke Rumah Majikan
ART Anda berinisiatif melakukan tes antigen sebelum kembali ke rumah Anda demi menghindari penularan Covid-19 pascamudik. Bila hasil negatif, ART tetap harus melakukan karantina dan pemeriksaan ulang SWAB Antigen/PCR 5 hari kemudian. Dan jika hasilnya tetap negatif, karantina bisa disudahi.
Selama masa isolasi, sarankan ia untuk tetap menggunakan masker, melakukan protokol kesehatan ketat, dan menjaga jarak dengan orang yang rentan. Isolasi tetap dilakukan selama 14, dan jika mengalami gejala –kapan pun itu- segera melakukan tes SWAB Antigen/PCR kembali.
Bagaimana Jika ART harus Langsung Bekerja?
Dr. Adaninggar memberi saran ini hanya jika ART Anda memang benar-benar tidak mengalami gejala. Yaitu:
- Pastikan ART mengenakan masker dengan benar dan tepat selama bekerja, terutama saat berinteraksi dengan penghuni rumah lain.
- Minimalisir kontak fisik. ART wajib menjaga jarak dengan penghuni rumah terutama yang rentan seperti lansia, anak-anak dan dewasa yang memiliki penyakit komorbid.
- ART tidak boleh keluar rumah.
- Edukasi ART Anda untuk jujur jika mengalami gejala sekecil apapun, misalnya pusing, tidak enak badan, atau sumeng (seperti demam).
- Lakukan hal-hal di atas selama 14 hari setelah ia kembali ke rumah Anda.
- Lakukan SWAB Antigen/PCR jika Anda memiliki dana lebih.
Yang perlu diketahui: Akurasi Tes SWAB Antigen lebih rendah dibandingkan PCR!
Bagaimana jika Karantina ART Dilakukan Bukan di Rumah Majikan?
Menurut dr. Adaninggar, sebenarnya cara ini lebih aman bagi Anda dan penghuni rumah lainnya. Tapi ternyata, karantina di luar rumah justru lebih berisiko karena Anda tidak dapat mengawasi ART. Sulit bagi Anda mengetahui apakah ART keluyuran atau berinteraksi dengan orang lain selama masa karantina.
Namun jika Anda percaya ART bisa berkomitmen dan Anda juga bersedia menyediakan segala kebutuhannya, karantina di tempat lain boleh saja dilakukan.
Cara ini bisa Anda lakukan tidak hanya pada ART tapi semua anggota keluarga yang juga mudik atau melakukan kontak dengan banyak orang selama hari raya.
Mudah-mudahan artikel ini membantu dalam menangani penularan Covid-19 pascamudik asisten rumah tangga Anda.
Baca juga:
Vaksinasi Gotong Royong: Jadwal Pelaksanaan, Harga, dan Jenis Vaksin yang Dipakai
Mengenal Badai Sitokin yang Dialami Suami Joanna Alexandra Sebelum Meninggal Dunia
9 Film Bertema Virus, Tontonan Seru di Masa Pandemi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.